Part 32

11.5K 623 25
                                    

Author's POV

       Minggu-minggu terakhir mendekati Ujian Nasional, Ali dan Prilly memutuskan lebih giat belajar. Biar bagaimana pun status mereka adalah seorang pelajar yang berkewajiban meraih nilai terbaik. Tentu Ali dan Prilly tidak ingin populer disekolah karna sensasi percintaan mereka saja, dikenal karna prestasi itu jauh lebih baik.

Hari-hari mereka disekolah pun telah kembali normal, bahkan jauh lebih baik dari sebelumnya, karna Tasya tidak jadi pengusik lagi. Gadis cantik yang telah terlanjur sakit hati itu tidak sanggup berada disekolah yang sama dengan Ali, Prilly. Mungkin takut hatinya semakin terluka, karna itu Tasya mendesak kedua orang tuanya agar ia pindah sekolah.

Dan sebulan terakhir Tasya sudah tidak berada disekolah yang sama lagi dengan Ali dan Prilly. Rehan pun telah mencoba membuka hati untuk Mutya, gadis manis yang terkenal centil itu tak kenal lelah mendekati Rehan hingga perlahan mampu mengikis rasa trauma dihari Rehan tentang ketidaksetiaan wanita cantik. Dan untungnya Mutya itu masuk kategori manis bukan cantik.

Sebelum Ujian nasional diadakan, pihak sekolah menyelenggarakan acara perpisahan berupa prom night. Menurut pihak panitia acara perpisahaan itu lebih baik dilakukan sebelum UN agar para siswa/i lebih fresh melaksanakan ujian nanti. Jadilah sekarang tiap hari Prilly ngechek toko online maupun butik-butik ternama untuk mempersiapkan penampilan terbaiknya.

Ali sempat dibuat pusing karna Prilly selalu berlebihan untuk hal yang namanya pesta, entah itu pesta pernikahan orang, pesta ulang tahun, atau pesta apapun. Pokoknya atas nama pesta yang akan dihadirinya Prilly selalu ingin tampil maksimal. Dan parahnya lagi kalau Prilly sedang mempersiapkan hal seperti itu, jangan harap bisa diganggu oleh Ali.

"Sayang, udah belum?" Teriak Ali dari luar kamar pas disebuah mall.

"Bentar, ini gak bisa dikancingin bajunya." Sahut Prilly dari dalam.

"Kan aku udah bilang itu pasti gak muat sama kamu."

"Tapi kan aku gak gendut!"

"Bukan kamu yang gendut, emang bajunya yang kekecilan."

"Gimana?"

Setelah beberapa menit Prilly keluar dengan pakaian yang baru saja dicobanya. Mini dress bewarna biru langit yang panjangnya diatas lutus dan bagian atasnya cukup terbuka, jika sedikit menunduk saja maka sudah pasti belahan dadanya akan terlihat.

"Kok diam aja sih, kasih koment dong sayang..." rengek Prilly setelah Ali cukup lama diam memandanginya dari atas hingga bawah.

"Jelek bajunya, ganti dengan yang lain." Jawab Ali dengan ekspresi datar.

"Jelek apanya? Ini bagus tau sayang, model sekarang!"

"Bagus apanya baju kurang bahan begini? Atas bawah sama aja terbukanya."

"Tapi ini kan fashion, kamu sih gak ngerti."

"Aku gak mau tau fashion aneh kayak begini, kalau mau telanjang dirumah aja gak usah diacara pesta."

"Apaan sih kamu, orang pake baju begini dibilang telanjang!"

"Sama aja, nungging dikit kelihatan pinggul kamu, nunduk dikit kelihatan dada kamu. Atau emang kamu sengaja buat menarik perhatian cowok-cowok mesum yang hadir dipesta itu?!"

"Woii... ngaca, yang aku tau nggak ada cowok disekolah yang lebih mesum dari kamu!"

"Nggak mau tau, pokoknya kamu nggak boleh pakai baju ini."

"Iya bawel iya!"

Prilly menggerutu kembali masuk kamar pas untuk mencoba baju lain yang tadi sempat dipilihnya. Sedangkan Ali menggaruk kepalanya kesal melihat Prilly yang suka tampil berani belakangan ini. Masih mending jika mereka sedang berduaan saja jadi hanya Ali yang menikmati pemandangan indah itu, tapi jika Prilly memakai baju yang terbuka didepan umum tentu ia tidak suka.

Pacar TemanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang