Part 34

7.7K 604 67
                                    

Author's POV

     Prilly terlihat sangat girang saat mempersiapkan semua keperluannya selama berlibur di Lombok selama seminggu kedepan. Begitupun Claudya yang tak kalah semangat dari Prilly, ia merasa sangat bersyukur kepulangannya ke Tanah air tidak sia-sia. Ali dan Prilly begitu baik hati sehingga mengajaknya ikut serta berlibur ke salah satu tempat yang ingin didatanginya selama ini.

Namun, diantara kedua gadis yang sangat bergembira akan pergi liburan tersebut, sebenarnya Ali-lah yang paling bahagia. Disamping bisa berlibur dengan pacar, sepupu yang begitu dirindukannya selama ini juga ikut serta. Meskipun harus merogoh kocek lebih Ali tidak masalah, asalkan kedua gadis itu senang. Bahkan Ali sudah mengatur jadwal mereka selama liburan disana.

Dan saat ini mereka sedang dalam perjalanan, didalam pesawat saat para penumpang lain memilih untuk tidur, Prilly dan Claudya sibuk bercerita dan sangat tidak sabar untuk segera mendarat di Lombok. Ali memilih mendengarkan musik melai ear-phone yang dibawanya. Meskipun ia duduk diantara kedua gadis itu, Ali sama sekali tidak merasa terganggu.

"Welcome to Lombok...!!" Pekik Prilly merentangkan tangannya ke udara sesaat ia turun dari pesawat.

"Sayang, gak usah lebay!" Ledek Ali lalu merangkul gadisnya itu menuju tempat pengambilan barang. Sedangkan Claudya hanya tersenyum melihat pasangan ini dan ia mengikuti mereka dari belakang.

Mereka dijemput ke airport oleh jasa agen tour&travel yang yang sewa Ali selama mereka liburan di Lombok. Tiba di villa yang telah disiapkan mereka melepas penat sejenak sebelum makan siang. Villa yang akan ditempati mereka selama beberapa hari kedepan sangat pas dengan selera mereka, ada dua kamar tidur yang view-nya langsung ke pantai, ruang tamu yang menyatu dengan alam, serta dapur mini dengan peralatan yang lengkap.

"Kamu dikamar belakang aja ya sayang, aku dikamar depan sama Claudya." Ucap Prilly saat mereka hendak mengganti pakaian.

"Aku kira kita satu kamar. Haha..." sahut Ali bercanda, Prilly langsung melotot dan melemparnya dengan bantalan sofa.

"Enak aja kamu! Udah yuk Ya, kita kekamar kita aja ganti baju!" Ucap Prilly menarik tangan Claudya setelah mengomeli pacar mesumnya itu.

"Kalian ini pasangan yang lucu ya. Hihi..." Ucap Claudya tertawa geli sebelum mengikuti Prilly masuk kamar.

Kegiatan mereka sore ini usai makan siang hanya bisa duduk divilla sembari memandangi ombak yang menghempas dibibir pantai. Hujan lebat diluar membuat rencana mereka untuk jalan-jalan ke pantai dan melihat sunset gagal total.

Dari pada bosan menunggu hujan reda Ali mengajak Claudya bermain Playstation, Ali memang sengaja membawa alat game kesukaannya itu mengingat mereka cukup lama berlibur, Ali yakin ia pasti membutuhkan alat itu, dan sekarang terbukti.

Sedangkan Prilly sibuk sendiri dengan ponselnya, ia tiduran disofa dengan paha Ali sebagai bantalnya. Prilly sama sekali tidak tertarik melihat pertarungan sengit Ali dan Claudya didalam games mereka. Selain tidak mengerti, Prilly adalah salah satu orang yang tidak pernah main games dari kecilnya. Baginya bermain games itu sangat tidak ada manfaatnya.

"Udahan dong kalian main game-nya, ini udah malam tau... gak pada lapar apa??" Prilly mengucek matanya malas saat terbangun dari tidur singkatnya.

"Ehh... kamu udah bangun sayang!" Seru Ali melihat sekilas kearah gadis yang tidur dipahanya itu, lalu kembali fokus ke layar.

"Udah! Kalian gak berenti-berenti main ginian dari sore??" Tanya Prilly tak percaya, bahkan ini sudah lewat jam 7 malam.

"Seru banget Prill, udah lama nggak ngelawan Ali soalnya." Sahut Claudya.

Pacar TemanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang