Part 37

7.5K 568 34
                                    

Prilly's POV

     Sejak tadi malam Ali mengatakan akan mengajakku pergi berdua saja ke Gili, aku benar-benar tidak bisa tidur semalaman. Gak sabar banget rasanya nunggu pagi dan jalan berdua sama kekasih tercinta. Aku yakin hari ini akan lebih menyenangkan, karna Claudya tak kan ada diantara kami. Bukannya aku jahat, tapi please deh ya... kalian pasti ngerti.

"Cerah banget Prill tuh muka, udah kayak sinar mentari aja!" Sapa Claudya saat aku keluar kamar. Dia lagi nyiapin sarapan kayak biasanya.

"Iya dong! Hari ini kan aku mau diajak jalan berdua sama Ali." Ucapku keceplosan, semalam kan Ali bilang biar dia aja yang ngomong ke Claudya.

"Jalan berdua? Kemana?" Tanya Claudya mengalihkan pandangannya padaku.

"Hmm, itu... Ali katanya, dia itu__"

"Kami mau ke Gili Ya, kamu jadikan pergi sama Yogie?" Oh thank's god telah mengirimkan pangeranku yang ganteng ini sebagai penyelamat.

Jujur aja aku gak enak ninggalin Claudya sendiri di Villa meskipun aku dan Ali butuh waktu berdua. Gimanapun dia sepupu aku, dan aku sayang sama dia layaknya saudara kandung meskipun kadang dia ngeselin banget, suka ngerebut perhatian Ali dari aku. Tapi kan kita liburannya bertiga kesini, masa ia kami asik-asik pergi berdua dan dia tinggal sendiri di Villa. Oh... ya ampun, perasaanku terlalu peka.

"Oh ke Gili, asik tuh! Aku sama Yogie jadi pergi sih, katanya bentar lagi mau jemput aku kesini!" Jawab Claudya. Baguslah dia jadi pergi sama Yogie, mereka pasti akan menikmati hari ini dengan kebahagiaan juga.

"Kalian mau pergi kemana rencananya?" Tanya Ali. Kepo banget sih sayang, aku aja gak ngurus mereka mau pergi kemana.

"Kemana lagi, paling kepantai lagi. Katanya dia jadi ngajarin aku berselancar mumpung ombak bagus." Sahut Claudya yang diakhiri dengan senyum senangnya.

"Oh bagus deh kalau gitu Ya, have fun ya... sayang yuk berangkat!" Ucapku buka suara. Jika mereka dibiarkan terus berdialog, bisa besok kelarnya. Hufh...

"Ehh,,, sarapan dulu, buru-buru amat sih! Ini aku udah siapin." Ujar Claudya menahan langkah kami.

"Ya udah yuk sayang kita sarapan dulu!" Ali manarik tanganku menuju meja makan hingga akhirnya kami sarapan pagi bersama.

Masakan Claudya sangat enak, hampir sama seperti Ami-nya Ali. Mungkin dulu Claudya pernah belajar darinya. Aku kadang jadi minder, meskipun aku juga hobby memasak, tapi aku rasa tidak seenak ini. Aku jadi khawatir nanti setelah menikah Ali lebih suka makan diluar dari pada dirumah. Akhh... mikir apa sih aku?! Udah ngomongin nikah aja, masih lama keless. Aku masih punya banyak waktu buat memperdalam ilmu masak memasakku. Hihi...

"Morning guys...!" Kami mengalihkan pandangan pada pintu masuk mendengar seruan Yogie dari luar.

"Hei bro, masuk! Kita sarapan bareng dulu. Ini Yaya yang masak lho!" Sahut Ali, kemudian Yogie mengangguk girang dan menyusul kami ke meja makan.

"Wahh... mantap banget nih kayaknya menu, jadi tambah laper!" Ucap Yogie mengelus perutnya setelah memperhatikan makanan yang terhidang dimeja.

"Ya udah yuk duduk, aku ambil piring dulu ya..." ucap Claudya yang kelihatan banget senangnya pas liat Yogie datang.

"Makasih cantik!" Goda Yogie, dan seketika pipi Claudya merah merona. Lebay!

Kami melanjutkan sarapan dengan obrolan ringan dan penuh gurauan dimeja makan ini. Aku gak percaya ternyata Yogie orangnya humoris banget, perutku sampai sakit ketawa terus karna lelucon yang dibuatnya. Apalagi Claudya, dia sampai netesin air mata karna ketawa sepuasnya.

Pacar TemanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang