Part 27

8.4K 704 107
                                    

Prilly's POV

      Sudah hampir 18 tahun aku hidup didunia ini rasanya baru kali ini aku merasakan sakit hati separah ini, bahkan ini lebih sakit dari pada saat diabaikan oleh orang tuaku yang sibuk. Ini tentang sebuah perasaan cinta tulus yang dibalas dengan perlakuan menyakitkan. Aku benci mengingat semua yang telah membuatku sakit hati. Aku benci Ali dan Tasya.

Aku sudah tidak mau lagi berurusan dengan mereka berdua, aku lelah, aku menderita. Aku ingin mengakhiri semua ini. Jika memang Ali hanya mencintai Tasya, baiklah... aku akan belajar untuk mengikhlaskannya. Mungkin cerita cintaku dan Ali memang sampai disini saja. Sekarang aku percaya karma itu ada, karna aku telah menerimanya sendiri. Biarlah... akan ku coba lebih kuat.

Belakangan ini semenjak Mutya mengatakan naksir sama Rehan aku mencoba untuk membantu hubungan mereka. Awalnya aku cukup kaget dan rasa tidak rela, tapi seketika aku sadar, Rehan sudah bukan milikku lagi. Dan dia pantas mendapatkan penggantiku, lagi pula Mutya gadis yang baik dan aku rasa mereka cocok. Semoga mereka bisa menjadi pasangan yang berbahagia. Itu doaku.

Mutya bersikeras agar aku membantunya mendekati Rehan, jujur saja aku tidak keberatan sama sekali karna aku sudah tidak ada rasa lagi pada Rehan. Kami sudah lebih dari 2 bulan putus, dan aku rasa banyak sedikitnya kami sudah move-on. Aku memberanikan diri menghubungi Rehan kembali, dan syukurnya dia mau mengangkat telpon dariku. Dia pun setuju untuk berteman denganku.

Aku rasa tidak ada yang salah antara aku, Mutya dan Rehan. Semua yang terjadi dimasa lalu biarlah menjadi kenangan, aku telah belajar dari kesalahanku dan yang paling penting Rehan telah memaafkan aku. Kini tugasku adalah mempersatukan Rehan dan Mutya, aku kan berusaha semampuku untuk itu, anggap sebagai bukti permintaan maafku pada Rehan.

Dan seperti janjiku itu, kemarin aku telah mempertemukan Rehan dengan Mutya direstoran yang berujung insident ditoilet wanita itu. Respon Rehan cukup baik menerima Mutya, mereka bahkan langsung akrab. Aku senang melihatnya, itu artinya aku tidak perlu bekerja keras lagi untuk mempersatukan mereka. Setidaknya aku bisa fokus pada masalah pribadiku.

Dan soal kejadian ditoilet wanita kemarin itu, sungguh aku tidak bersalah sama sekali. Bahkan aku tidak tau sedang berada direstorant yang sama dengan Ali dan Tasya, kalau aku tau gak mungkin aku mengajak Mutya ketemu Rehan disana. Aku pun sangat kaget waktu bertemu Tasya ditoilet itu, aku sedang memperbaiki rambutku didepan kaca, tiba-tiba saja Tasya mendorongku.

Aku yang belum siap menerima serangannya itu langsung terjatuh kelantai hingga bajuku basah. Aku marah dan hendak melabraknya, tapi Tasya tanpa mengucapkan apapun langsung mendorongku masuk keruang toilet dan hendak mengunciku dari luar. Aku melawan dan mendorong pintu itu sekuat tenaga agar Tasya tidak bisa menguncinya, dan berhasil. Aku bisa keluar dari ruang toilet itu.

Tasya seperti orang kesurupan menatapku, sambil mencaci makiku dia menjambak rambutku kuat dan akupun membalasnya. Aku tidak mau kalah ataupun mengalah dengan makhluk gila seperti ini. Jika dia memang mau berantam denganku ayo! Akan ku ladeni dia. Kebetulan aku juga sedang menahan emosi kepadanya, sekarang waktunya aku melampiaskan. Dia pikir aku takut? Nggak!!

Aku berhasil mengalahkan Tasya dan menyeretnya keruang toilet tempat ia hendak menyekapku tadi. Aku mengunci pintunya dari luar dan mematikan lampu yang ada diruangan itu sekalian. Biar mampus dia, beraninya melawanku. Dan saat aku merapikan diri hendak keluar, tiba-tiba Ali masuk. Dan dia langsung mencari Tasya kekasihnya yang tak seberapa cantik itu.

Dadaku semakin sesak, harusnya dia mengkhawatirkan kondisiku yang sudah berantakan ini akibat ulah kekasihnya, ini malah mengkhawatirkan kondisi pacarnya yang binal itu. Aku memekik dalam diam, ingin aku memakinya tapi aku gak sanggup. Akhirnya aku memutuskan untuk pergi saja. Apa yang terjadi belakangan ini sudah cukup membuktikan bahwa Ali tidak mencintaiku lagi.

Pacar TemanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang