Chapter 1

763 26 2
                                    

Aku Uzumaki Rin, gadis dengan rambut merah panjang yang terlihat nyentrik. Usia ku sekarang 18 tahun. Aku duduk di kelas XII SMA Konoha. Dan adik laki laki ku Uzumaki Naruto. Si bodoh rambut nanas. Usia nya terpaut 2 tahun dari ku. Dan dia satu sekolah denganku.

Sejak 10 tahun yang lalu, kami tinggal bersama nenek. Orang tua kami meninggal karna kecelakan. Sejak saat itu hidup kami kami bergantung pada toko roti milik nenek.

-o-

Pagi hari di ruang makan.
"Narutoooooooo!!!! Cepat bangun! Atau aku akan meninggalkan mu!" teriakku di depan kamar Naruto.

"Bisakah kau tidak teriak teriak setiap pagi? Aku baru selesai mandi..." ujar Naruto yang baru keluar dari kamar mandi.

"Eh?" Mataku membulat melihat Naruto. Dia sekarang sudah lebih tinggi dan lebih besar dari ku.

"Nee-chan? Kenapa kau memandangku seperti itu? Apa di wajahku masih ada sabun?" Naruto mendekatkan wajahnya dan sedikit menunduk.

"Hah? Tidak tidak... tidak ada." Jawabku hilang dari lamunanku. "Tidak terasa kau sudah bertambah tinggi Naruto." Ujarku memberikan seragam yang sudah aku setrika.

"Pfftt..." Naruto menahan tawa nya.

Tanpa dibicarakanpun aku sudah tau apa yang dia pilirkan. "Maksudmu aku sekarang pendek, begitu kan...!" Aku mencubit perutnya.

"Aak ak auh aduh aduh. Sakit.. ampun.. iyaa.. aku tidak mengulangnya lagi..." ujar Naruto kesakitan.

"Huh. Cepat ganti baju mu, nenek sudah menyiapkan sarapan di bawah." Ujar ku berbalik arah menuju ruang makan.

"Okeey.. nee-chan. Cup." Ujar Naruto diakhiri dengan kecupan di pipiku.

"Berani berani nya kau iniiiii...!!!" Teriakku pada Naruto.

-o-

Kami berangkat dengan angkutan umum. Di dekat rumah dan sekolah kami terdapat halte. Hanya dengan satu kali naik bis, kami sudah sampai di depan sekolah ataupun rumah.

"Naruto, hari ini aku pulang agak larut. Aku sudah ada jam tambahan. Kau segeralah pulang dan membantu nenek." Ujarku saat turun dari bis.

"Apa kau sudah bilang pada nenek?" Tanya Naruto sambil berjalan memasuki lingkungan sekolah.

"Ummh... aku sudah pamit tadi. Dan aku sudah bilang bahwa kau akan menggantikanku mengantar roti." Jelasku.

"Hah?! Maksudmu? Kenapa kau tidak bilang padaku sebelumnyaaaa..." jawab Naruto sedikit kesal.

"Naruto!" Sapa seorang gadis dari arah depan.

"Oh, Sakura-chan. Selamat pagi." Balas Naruto.

"Selamat pagi Rin-nee... ah, Rin senpai..." celoteh Sakura.

"Tidak usah terlalu formal Sakura...." ujarku. Haruno Sakura, gadis imut berambut pink. Semenjak aku dan Naruto berpindah di tempat nenek, dia menjadi tetangga dan teman pertama yang kami punya. Usianya sama seperti Naruto dan kebetulan mereka sekelas.

Ding dong ding dong. Suara bel tanda masuk kelas.

"Selamat pagi." Suara yang tidak asing menyapa ku.

Not Too Late To Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang