Sejak saat itu, aku tidak masuk sekolah selama 3 hari karna demam dan flu berat. Yah, hanya karna 2 pria Uchiha aku jatuh sakit.
"Tok tok tok. Nee chan. Aku masuk yaa..." ujar Naruto. Memasuki kamar ku membawakan makan
Aku sedang belajar. "Hmm..." jawabku singkat.
"Nee chan? Kenapa kau bangun? Apa kau sudah sehat benar?" Menaruh nampan di meja.
"Naruto.. apa kau tau berapa ulangan yang aku lewatkan selama tidak masuk sekolah? Paling tidak besok senin aku sudah mengajukan ulang susulan." Jelasku
"Hmm... seperti nya berat sekali ya semester akhir..." ujar Naruto merebahkan diri di kasurku.
"Berat. Karna kau bodoh..." jawabku
"Haaahh... kau selalu saja mengatakan aku bodoh. Aku ini pintar.. bahkan aku mendapat peringkat 4 di kelas." Ujar Naruto membela dirinya
"Tapi kau tidak lebih pintar dari ku." Tambahku
"Aakkhh... terserah!" Jawab nya kesal.
"Ini hari minggu, kau tidak pergi dengan pacarmu ?" Tanyaku
"Eh? Heeee... nee-chan! Ba-bagaimana... kau tau aku sudah memiliki pacaar??!" Dia terbangun kaget
"Aku pernah melihat mu dengan Hinata di atap gedung kelas 1. Kalian berciuman disana..." tibaa tiba aku terdiam dan teringat kejadian yang aku alami saat itu.
"Hee??! Ma-maaf... bukan maksudku tidak memperkenalkannya padamu. Hanya sajaa... Hinata belum siap untuk aku perkenalkan denganmu dan nenek." ujar Naruto dengan wajah merah malu.
"Brek" aku membenamkan kepalaku di atas meja. "Tidak apa apa Naruto. Aku tau." Jawabku datar. Sebenarnya aku menyembunyikan wajahku yang sama merahnya dengan Naruto.
"Terima kasih nee chan. Cepat atau lambat aku akan memperkenalkannya padamu..." ujar Naruto
"Heem." Jawabku singkat dan masih membenamkan wajahku
"Hei.. bisakah aku bertanya sesuatu padamu?" Tanya nya
"Apa?"
"Emmh... apa kau suka dengan Itachi nii?" Tanya Naruto membuatku kaget
"Kenapa kau bisa berkata begitu?" Aku mengangkat wajahku dan memandang Naruto serius
"Kau tidak akan membiarkan laki laki menyentuhmu segampang itu. Dan bahkan Itachi nii menggoda mu seperti itu..." ujar Naruto benar. Selama ini aku tidak pernah berdekatan dengan laki laki (kecuali Naruto). Menyentuhpun jarang (kecuali Naruto).
"Haaahh... entahlah aku juga tidak tau." Jawab ku dengan helaan nafas panjang. "Aku menyukai nya, karna dia tampan, tidak sombong, terlihat dewasa, pintar. Entah yang aku rasakan ini rasa cinta atau hanya sebatas mengagumi." Jelasku pada Naruto
"Narutooo... bisa kau bantu nenek sebentar..." teriak nenek
"Yaaa... sebentar..." Naruto terbangun dan berjalanan keluar kamar ku
"Ah, nee chan. Aku hanya memberi saran. Lebih baik kau menyukai orang yang menyukai mu terlebih dahulu." Sarannya yang membuatku bingung
"Maksudmu?" Naruto pergi tanpa menjawab pertanyaanku. Aku berfikir dengan saran yang di berikan Naruto. "Orang yang menyukaiku... siapa?" Batinku. "Shisui?" Tiba tiba nama itu terucap begitu saja. "Hah? Tidak tidak tidak. Dia hanya menggoda dan mempermainkanku saja." Aku menggeleng geleng. "Fokus belajar. Fokus belajar. Okee..." aku kembali belajar.
-o-
Sebulan sebelum ujian kelulusan. Waktu tersita untuk sekolah, jam tambahan, les, dan belajar di rumah. Nenek memintaku untuk fokus belajar, dan Naruto bersedia menggantikan pekerjaanku selama aku fokus untuk ujian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Too Late To Love You
Fiksi Penggemar"Maaf... maaf aku terlambat menyadarinya. Maaf aku tidak memperhatikanmu sejak awal. Maaf aku tidak pernah membuka hati untuk mu. Maaf. Maaf. Maaf." Ujarku menangis sejadi jadi nya. "Tidak ada kata terlambat untukmu. Karna aku selalu menunggu mu."...