"Lepaskan aku!" Teriakku. Aku tersadar "Ah...?!" Bukan Kakashi sensei yang menarikku.
Seisi perpustakaan menatapku. Mata ku membulat, pikiranku kosong, aku tidak tau apa yang harus aku lakukan. "Ikut aku..." ajak Shisui keluar dari perpustakaan.
Dia menarikku ke atap gedung sekolah. Disini aku bisa merasakan angin sepoi sepoi. Yang dia lakukan hanya menunggu tanpa berceloteh berisik seperti biasanya.
Ding dong ding dong bel istirahat selesai pun berbunyi. Dengan pikiranku ku yang seperti ini, aku tidak akan bisa fokus.
"Kau tidak masuk kelas?" Akhirnya dia berbicara.
"...." aku tidak menggubris jawabannya.
Melihat aku tidak merespon pertanyaannya. "Hei..." dia menarik dagu ku.
Aku kaget melihat wajahnya yang sudah mendekat ke wajahku. "Ummh..." aku memejamkan mataku.
"Pfftt..." Shisui menahan tawa nya.
"Eh? A-ada apa?" Aku bingung
"Kau berharap aku akan menciummu yaa..." ujarnya menggoda ku.
"Haaahh?! Yang benar saja?! Mana mungkin aku berharap hal sepeti itu. Aku sudah kesal hari ini. Sangat kesal! Sebaiknya kau jangan membuatku bertambah kesal!" Omelanku.
Dia hanya memandangiku dengan tenang. Dan itu membuatku menjadi gugup. "A-ada ap-pa?" Tanyaku menurunku nada bicaraku.
"Sudah lebih tenang?" Tanya nya.
Aku terdiam. Benar... dengan berteriak dan mengomelinya tadi membuatku tenang. Ditambah dengan angin sepoi sepoi yang selalu membuatku tenang.
"Jika ada sesuatu yang perlu kau ceritakan, katakan saja." Ujarnya.
"Ummh.." aku melipat kaki ku dan menyandarkan daguku di lutut. "Mungkin bagimu ini hal yang biasa. Bagaimana ya, apa kau.. pernah mengatakan sesuatu yang kotor pada perempuan yang jauh lebih muda dari mu?" Tanyaku. Karna selama ini aku belum pernah menerima pembelajaran atau perlakuan H-thing. Hal seperti itu normal atau tidak, aku tidak tau...
"Kotor." Jawaban satu kata Shisui membuatku memasang muka datar
"Menyebalkan boleh, bodoh jangan." ujarku
"Hahaha... ya ya maaf... kotor dalam artian mesum atau kata kata jelek? Jika kata kata jelek, aku sering melakukannya dengan laki laki. Sejauh ini ak belum pernah mengatai wanita." Jawabnya.
"Yaahh.. wanita mana yang tidak suka padamu. Mungkin jika kau berkata kotor yang mereka lakukan adalah berteriak histeris." Ujarku mengingat beberapa kejadian konyol yang dia lakukan dan fansgirlnya berteriak histeris.
"Berarti kau juga menyukai ku?" Lagi... dia mendekatkan wajah nya
"Jangan harap!" Aku mendorong wajahnya menjauh. "Kau belum selesai menjawab pertanyaanku." Lanjutku.
"Jika dalam artian mesum ya..." Shisui sedikit berpikir.
"Seperti nya dia membayangkan yang tidak tidak..." batinku
"Selama dia tidak memulai, aku tidak akan berkata atau bertindak mesum." Lanjutnya
"Sudah kuduga. Kau pasti orang yang menanggapi hal hal yang seperti itu." Ujarku
"Aku juga laki laki. Mereka sendiri yang memancingku untuk 'melihat sisi lainku' dan 'bermain kasar'." Jelas nya
"Dasar maniac..." ejekku
"Geehh... Aku juga bisa menahan diri. Seperti sekarang." Ujarnya dengan tatapan yang tidak biasa, membuatku menelan ludah
"A-aku tidak memancingmu. Su-sudah! Lupakan saja!" Sejujurnya aku takut dengan laki laki yang memandang atau bertindak mesum. Mereka bisa menyerang tiba tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Too Late To Love You
Fiksi Penggemar"Maaf... maaf aku terlambat menyadarinya. Maaf aku tidak memperhatikanmu sejak awal. Maaf aku tidak pernah membuka hati untuk mu. Maaf. Maaf. Maaf." Ujarku menangis sejadi jadi nya. "Tidak ada kata terlambat untukmu. Karna aku selalu menunggu mu."...