"Shisui.. Rin-chan..." suara wanita yang membuatku dan Shisui terkejut setengah mati.
"Bodoh..." batin Obito.
"Ibu, ayah! Kapan kalian sampai di Korea?" tanya Shisui berenjak mendekati mereka.
"Se-selamat datang..." sapaku kepada mereka. "Sial sial sial..." batinku malu, tidak tau harus bagaimana aku memandang mereka.
"Silahkan duduk, paman bibi... biar aku buatkan minum untuk kalian..." ujar Obito
"Ah.. biar aku buatkan.." sahutku.
"Biar Obito saja. Kau temani aku duduk..." ujar Makoto, menarik tanganku ke sofa
"Tidak kusangka progresmu dengannya begitu cepat, Shisui..." ujar ayahnya dengan bangga.
"...." Shsui hanya menepuk dahinya kebingungan dengan sikap kedua orang tuanya.
"Silahkan duduk. Ma-maaf.. aku tidak menyambut kalian dengan baik." ujarku dengan perasaan takut.
"Eh, tidak apa apa. Kau dan Shisui sudah menunjukkan progres hubungan kalian. Dan itu membuatku senang..." ujar Mikoto diluar dugaanku.
"Hee?" aku tercengang keheranan.
"Ah, apa Shisui melakukannya dengan kasar. Pukul saja dia menyakitimu. Hahahaha..." ujar ayah Shisui yang membuatku semakin tercengang.
"I-itu... anu.." aku bingung bagaiaman harus mengatakannya.
"Ayah, ibu.. jangan menanyainya hal seperti itu. Dia tidak tau bagaimana harus menjawabnya. Lihat, wajahnya seperti mau meledak..." ujar Shisui, melihat wajahku malu dan semerah tomat
"Ahahaha... maaf Rin. Ini pertama bagimu kan. Sudah sewajarnya kau malu menceritakan hal seperti itu." Ujar Makoto. "Ayah, bukankah kau baru pertama bertemu dengan Rin?" Tanya nya.
"Ah, maaf atas tidak kesopananku. Aku Uzumaki Rin. Senang bertemu anda." Ujarku spontan memperkenalkan diri.
"Aku Fugaku. Senang bertemu denganmu Rin. Kau bahkan lebih cantik dari foto foto yang aku lihat." Ujar Fugaku.
"Terima kasih." Jawabku.
"Ini minuman untuk kalian." Ujar Obito datang membawa jus jeruk.
"Obito, kenapa kau tidak bilang jika menjemput ayah dan ibuku? Kalian pasti merencanakan sesuatu kan..." tanya Shisui kesal.
"Hahaha... maaf maaf. Sebenarnya mereka ingin memberi kejutan untuk mu. Tapi malah mereka yang terkejut dengan kelakuanmu tadi." Ujar Obito duduk di sampingku.
"Obito-saann..." ujarku kesal karena di menggodaku.
"Hahaha..."
"Shisui, apa kau sudah mengatakan pada jika kami mengajaknya makan malam?" Tanya Makoto.
"Sudah. Shisui sudah memberitahuku sebelumnya." jawabku.
"Ah, bagus.. untuk tempat makan malam berubah. Bukan di itu..." ujar Makoto
"Tempat itu?" aku bingung, karena Shisuiu tidak mengatakan dimana tempatnya.
"Bukankah ibu sudah membuat pesanan?" tanya Shisui
"Sudah ibu batalkan. Karena ayahmu ingin ditempat lain.. Yah.. aku tidak masalah untuk tempatnya." jawab Makoto
"kalau begitu kita bisa berangkat sekarang?" tanya Fugaku
"Eh, tapi ini masih jam 2..." ujarku
"Kita mampir kesuatu tempat dulu..." ujar Makoto menarikku beranjak dari tempat duduk
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Too Late To Love You
Fanfiction"Maaf... maaf aku terlambat menyadarinya. Maaf aku tidak memperhatikanmu sejak awal. Maaf aku tidak pernah membuka hati untuk mu. Maaf. Maaf. Maaf." Ujarku menangis sejadi jadi nya. "Tidak ada kata terlambat untukmu. Karna aku selalu menunggu mu."...