Selesai makan, mereka mengantarku pulang. Dan untuk pertama kali nya mereka melihat rumah ku...
"Ah, disana. Toko roti itu..." tunjuk ku pada toko roti nenek ku.
Shisui menghentikan mobil di depan toko. "Kau tinggal di toko roti?" Tanya nya.
"Tidak. Aku tinggal di rumah belakangnya. Toko ini milik nenek ku. Dia senang sekali membuat roti." Jawabku. "Ah, terima kasih atas makan malam dan tumpangannya." Ujarku senyum manis pada mereka. Aku menuruni mobil
"Ini sudah malam. Sebaiknya aku memamitkan mu pada nenek mu." Shisui mengikutiku turun dari mobil
"Tidak usah. Aku sudah memberi kabar pada nenek jika pulang malam." Jawab ku ketus. Jawabku selalu ketus pada Shisui
"Tidak apa apa. Aku dan aniki akan merasa bersalah jika tidak mengantar dan memamitkan mu langsung." Ujar Itachi turun dari mobil
"Eh, tapi.. tidak usah... itu akan merepotkan kalian..." jawabku terbata bata. Shisui melirik memperhatikan tingkahku yang berbeda saat berbicara dengan Itachi
"Aku tidak butuh penolakan." Ujar Itachi berjalan mendahului menuju rumahku.
"Bbbaiklah... terserah kalian." Au pasrah.
-o-
Ting tong ting tong suara bel rumah ku. "Cekrek." Naruto membuka pintu. "Ah, nee chan, kenapa baru pulang... loh? Itachi nii dan Shisui nii? Kenapa bisa...???" Naruto bingung kenapa Itachi dan Shisui bisa datang bersama ku.
"Naruto, siapa? Rin sudah datang?" ujar nenek datang mendekat
"Selamat malam nek..." sapa Shisui
"Ah, selamat malam nak..." sapa balik nenek. "Rin, siapa kedua laki laki tampan ini?" Tanya nenek terlalu berlebihan
"Mereka temanku nek. Sepulang sekolah tadi mereka yang mengajakku makan malam." Jelasku
"Iya nek... kami minta maaf sudah membuat Rin pulang malam. Jadi kami berniat memamitkan Rin pada Nenek." Lanjut Shisui dengan sopan dan Ramah.
"Mereka berdua ini kakak dari Sasuke nek. Teman laki laki ku yang sering mampir disini bersama Sakura. Dia Uchiha Shisui, kakak pertama. Dan dia Uchiha Itachi, kakak kedua Sasuke." Jelas Naruto
"Ah... iya tidak apa apa nak. Kalian sangat baik dan sopan. Terima kasih sudah mengantar Rin." Balas nenek. "Apa kau pacarnya Rin?" Tanya nenek
"Eh? Tidak.. eh, maksudku belum.. " jawab Shisui kaget+degdegan
"Bukan kau.. tapi dia." Menunjuk Itachi
"Eehhh??? Bu bukan...! Dia hanya teman sekelasku nek..." jawabku gugup. Wajahku memerah.
Lagi, Shisui memperhatikan wajahku. Kali ini dia terlihat sedikit kesal, karena aku terlihat sangat gugup saat nenek mengira Itachi adalah pacarku.
"Ahahaha... maaf ya, Rin memang begini orangnya. Dia tidak bisa sedikit feminim seperti gadis seusiannya." Ujar nenek
"Neneeeekkk...." ujar dengan wajah malu
"Mana ada laki laki yang mau dengan wanita yang..." belum selesai bicara, perut Naruto sudah menerima kepalan (lagi) dari ku. "Uugghh..."
"Aku tidak butuh pendapatmu, nanas!" Ujarku sengak
"Sudah sudah..." ujar Shisui menenangkan ku dengan mengacak acak rambutku. "Ya sudah, kami langsung pamit pulang saja. Ini juga sudah malam." Lanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Too Late To Love You
Fanfiction"Maaf... maaf aku terlambat menyadarinya. Maaf aku tidak memperhatikanmu sejak awal. Maaf aku tidak pernah membuka hati untuk mu. Maaf. Maaf. Maaf." Ujarku menangis sejadi jadi nya. "Tidak ada kata terlambat untukmu. Karna aku selalu menunggu mu."...