Chapter 12

78 8 0
                                    

Aku terdiam sesaat. Entah apa yang aku pikirkan tadi. Reflek ku seperti itu.

"Kembali lah kedalam. Mereka pasti menunggu mu." Jawabku dengan senyum memaksa.

"Tidak mau." Jawabnya singkat.

"Kau ini bodoh atau apa?! Kenapa kau malah mengejarku?! Bukankah pertunangan ini penting?! Apa kurangnya Tsunade-san? Dia cantik, pintar, bisa bergaul dengan orang orang penting, seorang pengusaha!" Akhirnya unek unek ku meluap. Aku mengutarakannya dengan begitu saja.

"Karna aku memilih mu." Jawab Shisui.

"Apa yang kau pilih dariku! Berdiri di samping mu saja aku tidak pantas! Hiks hiks..." Teriak ku sambil menahan tangis

Shisui hanya diam. Dan akhirnya aku menangis sejadinya. "Set." Shisui mendongakkan kepalaku. "Cup." Dia mendaratkan ciuman di keningku.

"?!" Aku kaget. Seketika air mataku berhenti.

"Tidak ada ketentuan khusus untuk berdiri di sampingku. Apapun dari mu, aku menyukai nya." Ujar Shisui.

"Sh-shisui... kau bodoh..." lagi, aku meneteskan air mata.

"Nah... jangan tunjukan ekspresi seperti itu. Kau membuatku ingin memakanmu." Ujar Shisui. Dia mendekatkan wajahnya ke wajahku.

"Jangan melihatku. Pergilah." Ujarku menutupi wajahku dengan tanganku.

"Set." Tangannya menyingkirkan tangaku yang menutupi wajahku. "Kiss." Shisui menciumku untuk kedua kali nya. Dan pertama kali nya aku terdiam tidak memberontak.

"I love you..." bisik Shisui di telingaku. "Lick." Di ikuti dengan jilatannya pada daun telingaku.

"?!" Reflekku langsung menutupi telinga.

"Pfft."

"A-apa yang kau lakukan. Bodoh!" Tanyaku dengan wajah merah

"Sudah menyukaiku?" Tanya nya.

"Heh?" aku kebingungan menjawab.

"Aku anggap sudah." Tanpa aku menjawab, Shisui memelukku. "Aku menyukaimu, Rin." Lanjutnya.

Aku hanya diam di dalam dekapannya. Beberapa menit kemudian aku mulai mendorong tubuhnya.

"Shisui..." panggilku

"Hm? Ada apa?" Tanya nya.

"Tuan Shisui!" Panggil pelayan laki laki nya

"Yaa?" Shisui menoleh ke arah pelayan yang mengjampirinya

"Madara-sama memanggil anda." Ujar pelayannya

"Ada apa?" Raut wajahnya mulai berubah.

"Saya tidak tau tuan..." jawabnya.

"Dimana dia sekarang?" Tanya Shisui.

"Beliau sudah kembali ke kamarnya." Jawabnya.

"Baiklah. Aku akan menemui nya nanti. Terima kasih ya..." ujar Shisui

"Kalau begitu, saya permisi dulu tuan." Pelayan pun pergi meninggalkan kami

"Maaf... aku harus menemui pamanku. Aku akan mengantar mu kembali ke kamar." Ujar Shisui.

"Ti-tidak usah. Tidak perlu. Sebaiknya kau segera menemui pamanmu." Jawabku

"Kau yakin?" Tanya nya memastikan.

"Kamar ku hanya di belakang gedung ini." Jawabku.

"Kalau begitu segaralah istirahat. Aku akan menemui mu besok. Selamat malam." Shisui melambaikan tangannya dan pergi.

Not Too Late To Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang