Sejak saat itu, aku jadi lebih sering bertemu mereka berdua di kampus. Entah ini keberuntungan atau kesialan. Tapi aku menjadi populer karna mereka. Dan aku merasa ada yang aneh dari Ino. Dia terlihat semakin menjauhi ku.
Suatu hari, saat jam makan siang, aku menyusul Yora yang sudah menunggu ku di kantin.
"Pip pip." Suara ponselku. "Cepat ke kantin, aku sudah mendapatkan tempat duduk!" Isi chat dari Yora.
"Iyaa... tunggu aku." Jawabku singkat.
Aku pun langsung menuju kantin. Tidak lupa, aku mengajak Ino, tapi dia tidak merespon.
"Hmm... tidak ada jawaban. Dibaca juga tidak." Batinku melihat ponselku sambil berjalan.
"Set." Tiba tiba seseorang menarik ponselku.
"Ahk!" Aku terkejut. Reflek menengok ke belakang.
"Tidak baik, berjalan sambil melihat ponsel." Ujar laki laki berambut coklat.
"Ta-tae sunbae..." ujar ku sedikit kaget. Karna wajahnya terlalu dekat denganku.
"Bukankah sudah ku bilang untuk memanggilku Taehyung atau Tae saja." Jawabnya sedikit kesal.
"Eh.. tapi, itu tidak sopan..." jawabku.
"Kau mau menemui Yora di kantin kan? Ayo..." ajak nya menarik tanganku.
Sepanjang jalan orang orang memperhatikanku dan Tae. Perasaanku sedikit tidak enak, karna Tae salah idol kampus dan aku tidak ingin mengulangi kejadian saat SMA.
"Tae sunbe... le-lepaskan... aku bisa berjalan sendiri..." aku berusaha menarik tanganku.
"Ah... maaf. Aku menyakiti mu ya? Cengkramanku terlalu keras?" Tanya Taehyung menatapku dan masih menggenggam tanganku. Hanya sedikit mengendorkannya.
"Ti-tidak. Hanya... aku tidak ingin orang beranggapan yang aneh aneh jika kau menggenggam tanganku." Jawabku menarik tanganku.
"Hmm... yasudah.. ayo kita masuk." Ajak Taehyung memasuki kantin.
"Heem.." jawabku mengangguk.
Sesampainya di kantin, Yora sudah menunggu ku bersama Obito.
"Itu dia." Ujar Obito melihatku masuk bersama Taehyung.
"Heehh... bagaimana dia bisa bersama dengan Si Tae?" Ujar Yora heran.
"Teman mu itu masih lugu. Sebaiknya kau memberitahu nya tentang Tae. Yah.. kau tau sendiri kan Si Tae itu..." ujar Obito.
"Hmm.. benar juga." Jawab Yora
"Yora!" Panggilku. "Ah, O-obito sunbe." Sapaku terkejut melihat Obito duduk berhadapan dengan Yora.
"Dimana Ino?" Tanya Yora.
"Aah.. dia belum menjawab chatku." Jawabku melihat kembali ponselku.
"Kenapa kau disini?" Tanya Taehyung pada Obito.
"Kencan." Jawabnya slengekan.
"Haa?" Taehyung heran.
"Eeh.. benarkah?" Aku terkejut.
"Mulutmu itu...." umpat Yora kesal. "Tidak tidak. Aku tidak sedang berkencan dengan nya atau siapapun." Jelas Yora.
"Dia sedang trauma berhubungan dengan laki laki." Ujar Obito mengandung banyak arti.
"Plok." Aku terkejut dan menjatuhkan ponselku. Untung saja hanya diatas meja.
"Yora! Sampai seperti itu kau putus dengan Kai?!" Taehyung ikut terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Too Late To Love You
Fanfiction"Maaf... maaf aku terlambat menyadarinya. Maaf aku tidak memperhatikanmu sejak awal. Maaf aku tidak pernah membuka hati untuk mu. Maaf. Maaf. Maaf." Ujarku menangis sejadi jadi nya. "Tidak ada kata terlambat untukmu. Karna aku selalu menunggu mu."...