Lucy berjalan tak tentu arah. Dia sudah menggigil akibat berada di hutan tengah malam. Bibirnya yang berwarna pink sudah membiru, air mata merembes keluar dan badannya bergetar. Dia memikirkan nasibnya yang sudah 3 jam berada di hutan. Dia merutuki dirinya sendiri yang dengan mudahnya percaya pada Lisanna.
Entah kenapa dia merasa terancam bila berdekatan dengan Lisanna, padahal menurutnya dia sama sekali tidak memiliki kesalahan dengan gadis perak itu. "Natsu.." panggil Lucy dengan suara yang sangat pelan.
"Tolong aku.. Natsu.." lirih Lucy, beberapa menit kemudian dia jatuh tak sadarkan diri.
*****
"Dimana kau Lucy..." tanya Natsu putus asa. Dia melempar batu ke arah sungai dengan marah. Dia ingin kembali saja, tapi dia tidak percaya dengan perkataan Lisanna. Karena Lisanna pernah berkata padanya, dia ingin mencelakai Lucy. "Arghh!!!" Natsu berteriak frustasi. Lalu segera bangkit dan mulai mencari Lucy.
Kini dia sedang berjalan ke arah jurang, entah kenapa feeling nya berkata, gadis blondie ada di dekat jurang.
Dia berjalan dan berjalan.
Bruk!
Natsu tersungkur ke tanah dengan posisi yang mengenaskan. Dia tersandung dengan sesuatu yang empuk. Empuk?
Segera dia bangun dan mengecek apa yang membuatnya tersandung. Retina mata Natsu membesar saat melihat tubuh Lucy terkulai tak berdaya di hamparan ilalang yang tumbuh liar.
Dengan sigap Natsu menggendong Lucy ala-ala bridal dan membawa gadis itu kembali ke perkemahan.
"Bertahanlah Lucy.. aku disini bersamamu" bisik Natsu lembut.
*****
"Lucy!" Erza berteriak histeris. Dia segera berlari kearah Lucy yang terkulai lemas dalam gendongan Natsu. "Kau kenapa Lucy?!"
"Tolong rawat dia Erza, aku masih ada urusan dengan Lisanna" ucap Natsu marah. dia menidurkan punjaan hatinya, lalu segera ke tenda Lisanna.
Grep!
"Natsu tenanglah! Lisanna masih syok! Lisanna tidak salah Natsu!" Gray menarik tangan Natsu, dia berusaha menarik pemuda merah muda itu supaya tidak melabrak Lisanna.
"Syok? haha, dia syok? yang benar saja?! dialah yang meninggalkan Lucy sendirian di hutan! Ini semua salah nya!"
"Cukup Natsu, tenanglah. Besok kita bicarakan lagi, lebih baik kau istirahat saja dulu--
"Tidak! aku--
"DIAM! kau mau Lucy kecewa padamu?"
Natsu menggeleng pelan.
"Kalau begitu, kau tidur sekarang, kita bicarakan ini besok." akhirnya Natsu menyerah dan segera ke tenda nya untuk tidur. Sebenarnya Gray percaya pada Natsu, tapi dia tidak mau Natsu memukul Lisanna. Karena Gray tahu, segala sesuatu yang sudah di anggap miliknya oleh Natsu tidak boleh di sentuh oleh siapapun, meskipun sahabatnya sekalipun.
"Haaa..." Gray menghela napas berat, dia pusing. Tapi dia segera ke tenda menyusul Natsu, dia tidak ingin memikirkan apa-apa saat ini.
*****
Natsu mengerjapkan matanya, membiasakan retina nya yang terkena bias cahaya matahari. Dia bangkit dan segera keluar tenda untuk menghirup udara segar.
Setelah puas menghirup udara yang tidak tercemar itu Natsu berjalan kearah tenda perempuan dan mendapati Lucy masih tertidur pulas. Dia mendekat kearah Lucy lalu mengecup pelan dahi Lucy. Cantiknya.. puji Natsu saat melihat wajah cantik Lucy terlelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairy Tail Highschool✔
FanficLucy Heartfilia gadis yang bertemu dengan seorang yang sangat ia cintai. namun dia harus menempuh banyak rintangan untuk mendapatkan cintanya ___________ semua cast milik Mashima Hiro sensei. saya cuma pinjam. jadi ini cuma karangan saya, tidak ada...