🌟VOTE DULU BARU BACA!🌟
.
.
.
.
.
.
.
.
Aku sedang berada dirumah seseorang yang sudah kuanggap sebagai ibuku sendiri.
Aku hanya menatapnya. Sikapnya telah berubah semenjak ia menikah dan sekarang telah bercerai, entah apa yang membuatnya berubah, aku sungguh tidak tahu."Apa kau sudah membuatnya jatuh padamu?"
Tanyanya dengan sinis kearahku. Aku sungguh bingung dengan sikapnya saat ini.
"Apa yang sebenarnya Tante inginkan dari gadis itu?"
Aku sedikit kesal.
Ya benar, aku telah mendekatinya. Bahkan aku percaya bahwa dia telah mencintaiku. Akupun memiliki rasa itu padanya. Dia sangat membuatku nyaman saat aku bersamanya. Canda tawanya selalu terngiang di mataku bahkan saat aku tertidur.
"Aku ingin kau membuat keluarganya hancur. Gadis itu. Gadis itu telah membuatku terlihat seperti tak memiliki harga diri didepan orang. Dan ayahnya. Dia telah membuatku merasakan sakit hati karena selama ini dia tak pernah mencintaiku. Keluarga itu! Aku membencinya! Mereka tak pernah menganggap aku ada! Aku benci! Sangat benci!"
Wanita paruh baya itu tertawa setelah mengucapkan kata-katanya. Aku hanya bingung. Apa aku harus menuruti kemauannya? Tapi aku tidak rela jika gadisku tersakiti oleh diriku sendiri. Dan jika aku tidak menuruti kemauannya, bahkan aku telah menganggapnya sebagai ibuku sendiri. Aku tidak tega menyakiti mereka.
"Tapi, aku tidak bisa menyakiti mereka"
Aku hanya menutup mataku. Merasakan betapa jahatnya aku ini jika menyakitinya, bahkan keluarganya.
"Apa kau bahkan sudah tidak mau menuruti kata-kata Ibumu ini?"
Tanyanya membuat pusing dikepalaku semakin bertambah.
"Tidak seperti itu bu.. Aku hanya tidak ingin menyakitinya.."
Aku menjawab dengan suara parau.
"Jika kau tidak menyakitinya, kau akan menyakiti Ibumu ini.."
Aku menatapnya. Dia bukan ibu yang selama ini kukenal, dia berubah.
"Kenapa Ibuku seperti ini? Ibuku itu orang yang lembut dan juga baik. Lalu siapa orang yang berhadapan denganku ini?"
"Apa kau bahkan lebih memilih gadis itu dibanding aku, yang sudah kau anggap seperti Ibumu?"
Aku menatap matanya. Ada kekecewaan besar terlihat.
Aku mengusap wajahku kasar.
Tanpa perkataan yang terucap dari mulutku, aku meninggalkannya yang masih menatapku dengan sebuah kekecewaan.--∞--
Gimana part ini gaes?
Tau itu siapa?
Tebak aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Humor Love
Fanfiction"Gue pergi bukan buat ninggalin lo, tapi gue pengen berusaha yang terbaik agar lo bisa nerima gue." -Winwin "Terserah lo pergi atau gak, tapi asal lo tau. Gue udah nerima lo bahkan sebelum lo minta gue buat lakuin itu." -Kyuhna . . . Pliis ini ceri...