VANIA POV
Tidak gue sangka,akhirnya gue berkenalan dengan 2 orang yang bahkan dulu tidak ingin gue sentuh. Dan hebatnya lagi,sekarang kita harus bekerja sama untuk menjaga nama baik sekolah.
Yang mengherankan,bahkan guru pun mencurigai kepala sekolah. Memang,dari awal sepertinya kepala sekolah itu aneh. Senyum nya itu lih,penuh misteri. Kita tidak bisa menebak apa yang ada di pikirannya. Dan anaknya yang hilang itu,bisa juga dia dalang dibalik semua ini.
Gue membuka berkas yang diberikan pak Toby tadi,semua nya tentang guru guru yang keluar dari sekolah,dan kebanyakan itu merupakan perempuan. Hm,menarik.
Biasanya,para anak cowo di sekolah gue itu nakal semua, ga punya respect sama guru baru. Jadi para cowo seperti itu juga patut dicurigai. Salah satu nya,yaitu Tora. Dia itu ketua geng yang paling berandalan.
w : besok kita ngapain?
v : besok nanti kita ketemu di ruang detensi,bilang juga ke clarisse. nanti kita tentukan kita akan menyelidiki apa
w : oke
Bahkan,setelah beberapa kali membuka ulang berkas yang tadi diberikan,gue gatahu apa yang harus dilakukan. Seenggaknya kita harus tahu kenapa korbannya itu kebanyakan guru perempuan dan guru baru?
Otak gue udah pusing,Too much for today.
----------
Gue pergi ke sekolah dengan membawa berkas yang gue selipkan di sela sela map yang berisi berkas berkas tugas print-an gue.
"hai" gue menoleh ke belakang,indri sudah berada di belakang gue.
"oh indri,yok ke kelas" gue menggandeng indri ke kelas,dan tanpa sengaja gue berpapasan dengan Clarisse yang sedang bersama anak anak populer nan tajir itu.
Gue langsung menatap Clarisse dengan tatapan ingat-hari-ini dan hebatnya Clarisse menangkap maksud gue dan mengangguk pelan lalu tertawa lagi bersama anggota populernya.
Clarisse yang di kelas detensi,dengan yang berada di sekitar teman temannya itu sangat jauh berbeda. Clarisse yang gue lihat kemarin itu,mempunyai sifat yang kritis,pendapat yang tajam,serta mempunyai opini yang selalu berdasarkan logika dan fakta.
Apa mungkin perkataan pak Toby benar,Clarisse jago dalam mengelabui orang? Gue pun tidak tahu.
"ada apa van?" indri menatap gue
"engga ada apa apa,emangnya kenapa in?"
"tadi gue lihat lo melihat ke arah geng populer itu"
"Oh,tidak ada apa apa kok in" gue tersenyum untuk membuat indri lega,seandainya saja gue bisa memberitahukan masalah ini ke lo in,tapi gue gabisa. Sudah ada perjanjian yang telah dibuat saat di kelas detensi.
1. Berpura pura tidak kenal dengan rekan kalian.
2. Jangan pernah beritahukan masalah ini pada siapapun.
3. Jangan pernah percaya pada siapapun.
4. Tidak boleh bersikap aneh dalam keadaan terdesak
Jadi,maaf maaf saja. Gue merupakan orang yang selalu menetapi janji. Jadi gue akan berusaha sebaik mungkin untuk tidak membicarakan ini kepada siapapun dan menyelesaikan masalah ini secepatnya.
-----------------------
Kami berkumpul lagi,diruang detensi yang sama,namun tanpa pak Toby. Wendy sedang menulis hal hal yang sepertinya sama sekali tidak menarik,dan Clarisse sedang bersolek dengan gaya centilnya,ah cewe fake.
"cukup akting sok peduli sama muka lo,sekarang cuman kita oke?" gue berkata tegas kepada Clarisse.
"Diam lo,jadi?apa yang kita lakuin sekarang" dengan segera wendy memberikan ke kami selembar kertas yang tadi dia pakai,yang ku kira itu dipakai untuk doodling.
"itu orang orang yang menurut gue patut dicurigai. Dimulai dari Mona,kita harus mencari tahu apakah dia benar benar menghilang,atau cuman rumor,dan hal pertama yang harus kita lakukan,yaitu menerobos pintu masuk ke ruangan kepala sekolah" wendy menjelaskan dengan teliti,seperti yang pak Toby bilang,dia ahli dalam mencari informasi dalam waktu singkat.
"jangan lupain juga masalah guru itu,kita harus mecurigai tora,dia anak berandalan yang sering mempermalukan guru baru" gue memberikan pendapat
"Hah?masa Tora sih? Tora kan baik" Clarisse menampakkan muka terkejut yang tampak sekali kalau itu dibuat buat
"Dia baik sama lo karena lo populer" Wendy berkata seperti itu dengan muka kalem,seperti tidak berdosa.
"Ah yasudahlah,kalau Tora,sepertinya gue bisa mencari tahu,tenang saja" Clarisse mengangguk anggukan kepalanya
"Vania,lo yang masuk ke ruangan kepala sekolah,gue nanti yang akan membujuk kepala sekolah untuk memberikan kunci ruangannya" Wendy tersenyum
"Dengan alasan apa lo minjam kunci nanti?" gue menatap Wendy heran,segampang itu kah meminta kunci ruangan?
"Itu alasan yang gampang,gue tinggal bilang bahwa penjaga malam sekolah kehilangan kunci dan memerlukan kunci ganda. Gue lumayan dekat sama penjaga malam nya,dan kepala sekolah tau itu" Gue mengerjap ngerjapkan mata gue. Dimana mana orang dekat dengan teman. Lah wendy? dia dekat dengan penjaga malam sekolah"
"Okey,besok kita jalanin oke?end of discussion,bye" Clarisse langsung mengambil tas lalu pergi. Sementara gue dan Wendy masih terdiam di ruang detensi.
"Apa lo ngerasa kalau kita iu seperti udah masuk ke dalam zona yang bebahaya? gue udah ngerasa hal itu semenjak kita pulang dari ruangan detensi. Gue ngerasa kita ngga boleh mengganggu gugat hal ini" Gue akhirnya mengaku kepada Wendy
"Gue juga merasa seperti itu kok" Wendy berbicara singkat lalu tiba tiba menoleh ke arah jendela "Dan seperinya semenjak kemarin,selalu ada perasaan bahwa kita itu sedang diawasi" Aku hanya mengangguk pelan.
"Sudahlah,lagipula,kita sudah terlanjur,mau tidak mau,kita harus meneruskan,siapatahu kita bisa menemukan hal yang menarik tentang sekolah kita"Wendy tersenyum kecil lalu mengajak gue untuk ke parkiran.
Ya,hal menarik. Tapi entah hal menarik itu berbahaya atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LIARS
Mystery / ThrillerApa jadi nya kalau 3 cewe yang sifat nya bertolak belakang dalam segala hal,bertemu dalam detention class. Dan apa jadi nya jika mereka dikumpulkan untuk memecahkan kasus kasus yang terjadi di dalam sekolahnya?