WENDY POV
Is thay obvious? tampak sekali ya kalau gue menyukai Tora. Gue tahu sedari tadi Vania memandangi gue dengan tatapan menyelidik. Tenang aja,gue gabakal campurin urusan pribadi gue,dengan urusan ini,ini kan urusan serius,gue ga mungkin main main.
Tapi yah Tora,dia memang bukan tipe gue. Tapi,ada kejujuran dan kekosongan di mata dia yang membuat gue ingin mengenal dia lebih jauh,dan ujung-ujungnya gue jadi suka sama dia. Tapi gue sadar diri kok,gue ga mungkin ngerebut dia dari Clarisse.
Gue berjalan gontai menuju rumah,namun di depan rumah gue,ada paket yang dikirim oleh seseorang.
Teruntuk Wendy,
Buka lah ketika kamu sendiri.
Dengan sayang,
R.
R? Bu Rina mungkin?
Wendy,mungkin disaat kamu membuka surat ini,kita sudah tidak berada di dunia yang sama. Maafkan ibu tidak bisa memberitahu semuanya,karena kamu sudah tau sendiri bahwa mereka itu berbahaya. Jangan pernah mengganggu mereka. Ini ada 1 barang yang Ibu selalu simpan,simpan lah gelang ini,gelang ini akan melindungi mu dari kutukan mereka.
Gue menemukan gelang kuno dari kayu yang bertahtakan berlian kecil. Dan,apa ini? seperti cawan dari jaman dahulu,berwarna emas,tampaknya ini semacam benda keramat.
Gue lalu berlari menuju rumah Bu Rina. Dan rupanya ia betul,saat gue datang,bendera putih banyak di pasang,adanya keranda yang berarti Bu Rina sudah tidak ada lagi di dunia ini.
Sejahat apa kah mereka hinggu Bu Rina bilang mereka berbahaya,bahkan mungkin gara gara gue mengingatkan dia atas kenangan itu,ia dibunuh oleh mereka.
"Kamu Wendy yang pernah kesini kan?" gue menoleh dan menemukan pembantu rumah tersebut menegur gue. Gue megangguk sambil berusaha menghapus air mata gue.
"Bu Rina memang kuat,dan saya juga tahu tetang mereka. Memang,jika Bu Rina membocorkan sesuatu tentang upacara itu. Ia akan diancam tewas,ya seperti yang kamu lihat" gue menunduk lalu pembantu rumah tersebut merangkul gue dan membawa gue masuk ke dalam rumah.
"Ambil lah barang barang yang Bu Rina punya,siapa tahu bisa menjadi petunjuk bagi kamu" Pembantu tersebut lalu pergi meninggalkan gue dengan setumpuk barang barang yang pernah dipakai oleh Bu Rina.
Gue membuka kardus kardus tersebut satu persatu. Ada yang berisi pakaian yang pastinya akan disumbangkan. Lalu berbagai perhiasan,foto foto dari zaman Bu Rina masih kecil hingga sekarang,lalu rupanya Bu Rina pengoleksi benda benda antik sehingga ada sekardus penuh barang berisi benda benda antik.
Gue tersenyum sembari memegang foto Bu Rina dengan temannya di sekolah. Sebentsr,muka temannya itu tidak familiar. Gue berusaha meningat ngingat muka.
"Ha! Kepala sekolah!" jadi Bu Rina sebenarnya teman kepala sekolah,namun umur mereka berbeda jauh,tentu saja kepala sekolah melakukan upacara keabadian sementara Bu Rina tidak,makanya Bu Rina tampak jauh lebih tua dibandingkan kepala sekolah.
srek!
Gue memandang semak semak disana dan gue sudah bisa menebak siapa yang ada disana.
"Woi Mona! kalau mau ngobrol sama gue bilang aja,gausah pakai acar nguntitin kita semua" teriak gue,dan Mona pun muncul dengan wajah sinisnya. Untuk anak yang menghilang,dia cukup modis dan tetunya dia pandai menghidupi kebutuhannya sendiri.
"Kenapa lo masih mau nyelidikin masalah ini,lo tau ayah gue itu berbahaya" Mona berteriak serak lalu duduk di salah satu kursi taman yang ada di dekat rumah Bu Rina.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LIARS
Mystery / ThrillerApa jadi nya kalau 3 cewe yang sifat nya bertolak belakang dalam segala hal,bertemu dalam detention class. Dan apa jadi nya jika mereka dikumpulkan untuk memecahkan kasus kasus yang terjadi di dalam sekolahnya?