14

18.7K 1.4K 16
                                    

WENDY POV

Gue menatap kunci kunci itu dengan tatapan heran. Apa gunanya dari kunci itu,sepenting apa kunci itu sampai disembunyikan di kotak kecil,dan pertanyaan lain yang sama sekali gaada jawabannya.

"Kita bawa barang ini?" gue bertanya. Yang lain mengangguk. Gue yang membawa barang barang tersebut ke rumah gue.

"Gue pulang duluan ya" gue berlari ke arah mobil gue.

"Gue ikut" Tora mengikuti gue dan gue bisa melihat mata Clarisse sudah lain. Ya,biasa,mata orang jealous.

Canggung.

Di malam itu,hanya suara sepatu kami yang saling berbunyi,suara burung hantu. Kami hanya berdiam diri,dia menatap jalan sementara gue menatap sepatu gue.

"Wen" gue menoleh ke arah Tora yang tersenyum manis ke arah gue

"Ada apa?" gue menyadari kalau suara gue terkesan ketus. Gue menunduk kembali ke arah sepatu gue,bisa bahaya kalau Tora melihat semburat merah di pipi gue.

"Gue boleh cerita?" gue mengangguk

"Gue lagi suka sama cewe" gue terdiam lalu menatap Tora

"Untuk apa lo cerita masalah gituan ke gue?" astaga,gue terdengar sensitif.

"Karena hanya lo orang yang bisa gue percayai" iya yang bisa lo percayai,tapi gabisa lo sukai.

"Yaudah,lanjut"

"Cewe itu populer,cantik. Awalnya gue kira dia hanya cewe populer biasa dengan otak kosong. Namun,gue sadar dia punya otak yang cukup cerdas, dan kepribadiannya mandiri" haha,gue tau itu siapa,Clarisse.

"Clarisse,huh?" gue melihat wajah Tora dan ia mengalihkan pandangannya.

"Begitulah" sudah gue kira. Gue ga mungkin punya kesempatan.

"Terus,lo mau bikin Clarisse jadi pacar lo?" Tora mengangguk,gue menghela nafas sepelan mungkin.

"Dia juga suka sama lo kok" gue berlari ke arah mobil gue lalu melambaikan tangan.

--------------------------

Gue sama sekali gapunya waktu untuk berpikir tentang masalah ini. Gue harus fokus ke barang barang tadi.

Tora

Clarisse

Tora

Clarisse

Parah,bisa bisa otak gue jadi gila.

Gue memandangi barang barang yang gue bawa. Pistol,sepasang kunci,dan foto walpaper yang ada tulisannya itu. Kan gamungkin gue bawa wallpapernya.

Apa mungkin tulisan help us itu bu Rina yang nulis. Eh tapi kok us? bukannya harusnya me? berarti ada orang lain. Pistol,apa mungkin itu hanya untuk berjaga jaga jika ia diganggu. Dan sepasang kunci ini,apa guna nya?

Gue memegang kunci itu,memperhatikan setiap detil dari kunci. Apa mungkin ini kunci untuk masuk ruangan lain. Tapi kalau iya,ruangan itu dimana? dan kenapa bu Rina gapernah bilang ke gue.

"Apa yang kalian temui?" Mona tiba tiba masuk dari jendela. Gue menunjukkan semuanya.

"Ini kunci buat apa?" gue menggeleng tidak tahu

"Apa ada ruangan yang belum kita ketahui?" gue bertanya

"Sepertinya banyak. Tau lah,rumah dan sekolah lama,itu kan pasti punya ruangan rahasia. Tapi menurut gue ini kunci untuk ruangan di sekolah deh" Mona memegang kedua kunci itu.

THE LIARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang