CLARISSE POV
Gue makan dengan khidmat. Tora berada di sebelah gue tersenyum. Gue membalas tersenyum.
Vania menggerutu. Jelas,gue baru saja memakan pancake terakhir. Gue baru makan dua,dan tadi dia sudah memakan empat. Seharusnya jatah nya tiga,namun dia memakan pancake itu seperti petir menyambar. Sangat cepat.
"Gue naik ke atas ya" ujar gue,dan gue langsung ke atas. Seharusnya Wendy sudah selesai mandi. Ini sudah lebih dari 15 menit yang lalu. Dia tidak pernah mandi lebih lama dari ini.
Toktoktok
"Wendy,bukain. Ini Clarisse" gue mengetuk pintu kamar gue. Gue mencoba membuka,namun dikunci.
Toktoktok
"Wendyy,ini Clarisse" gue sekali lagi mengetuk pintu kamar. Namun,seperti tidak ada gerakan di dalam.
"Wen..." Belum gue bertanya,Wendy menarik tangan gue ke dalam. Dan dengan cepat ia mengunci lagi pintu itu. Dan dia mondar mandir gelisah.
"Ada apa?" Gue bertanya
"Kita percaya sama orang yang salah. Terutama,gue percaya sama orang yang salah" suara Wendy bergegar saat mengatakan itu. Dan gue menyadari satu hal. Ini hal yang penting.
"Percaya sama siapa?apa maksud lo,gue ga ngerti. Jelasin Wen!" Ia lalu memberikan gue kertas dan foto yang ada di tangan nya.
Gue hanya bisa menutup mulut gue.
Disana. Ada foto satu keluarga harmonis. Foto ini foto lama,karena sudah menguning dan berwarna kecoklatan. Yang mengejutkan adalah,dibawah tertulis :
-Toby Sancaster
-Melanie Sancaster
-Edmite Sancaster
Gue melihat Wendy dan ia gelisah. Jadi,ternyata Edmite adalah keluarga pak Toby. Dan otomatis kemungkinan paling kuat yaitu,dialah mata mata pak Toby selama ini.
That's why pak Toby selalu satu langkah di depan dari kami. Karena Edmite selalu memberikan informasti tentang apa yang kami lakukan,ia selalu memberitahukan apa rencana kami dari awal.
Dan isi surat nya berisi tentang kematian istri pak Toby karena percobaan pak Toby menjadi kanibal. Jadi istri dan anak anak di hutan itu. Anak angkat serta istri lain?
"Apa.....yang harus kita lakukan?"Tanya gue. Semua ini terlalu mengejutkan. Setelah Tora,sekarang Edmite menjadi yang tertuduh. Lalu selanjutnya siapa?
"Kita harus berusaha melaksanakan rencana kita dengan hati hati dan tanpa sepengetahuan Edmite" Wendy menjawab
"Wen,gue tahu lo susah nerima ini. Tapi,mungkin saja selama ini Edmite dalangnya" ujar gue
"Terkadang,gue emang masih bodoh kalau soal memilih orang yang harus masuk ataupun tidak masuk ke dalam lingkup teman gue. Ah sudahlah,intinya gue tahu selama ini dia tidak sebaik yang gue kira" Wendy menghela napas
"Sabar Wen,pasti ada hikmah kok" gue mengelus elus punggung Wendy
"Hei,kenapa dikunci?" Dari luar Edmite mengetuk pintu. Gue dan Wendy tersontak lalu menyembunyikan kertas dan foto itu di bawah kasur tempat tidur gue.
Gue langsung menyuruh Wendy membuka kan pintu nya sementara gue mencoba untuk berbaring dengan santai.
"Hai" sapa Wendy
"Hey,kalian ngapain?gue kira kalian mandi" Edmite tampak meneliti sudut kamar. Mencari foto dan kertas itu,mungkin.
"Gue sama Clarisse lagi beresin tempat tidur nih,abis itu baru mandi hehehe " Wendy menggaruk kepalanya yang gue tahu itu tuh sama sekali gak gatal.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LIARS
Mystery / ThrillerApa jadi nya kalau 3 cewe yang sifat nya bertolak belakang dalam segala hal,bertemu dalam detention class. Dan apa jadi nya jika mereka dikumpulkan untuk memecahkan kasus kasus yang terjadi di dalam sekolahnya?