26

14.4K 1K 62
                                    

WENDY POV

Gue engga tega ninggalin Vania gitu saja sendirian di rumah. Tapi gimana lagi,anak anak yang lain pada maksa. Kalau Tora dan Clarisse yang maksa gue bisa nolak.

Nah,kalo Edmite? Itu yang gabisa gue tolak. Dan,akhirnya,sampailah juga kami di rumah Bu Rina. Sekarang rumahnya jauh lebih menyeramkan.

"Serem" Clarisse memberi komentar

"Dah,masuk aja" gue lalu membuka pintu yang tidak dikunci. Jangan heran,semenjak tidak adanya Bu Rina dan pembantunya itu,rumah ini tidak ada pengunjung ataupun penghuni.

"Cari apa kita disini?" Tanya Edmite

"Don't ask me" jawab gue,gue mencari di bagian dapur. Sound desperate,gue gatahu lagi mau cari petunjuk di mana. Edmite mengikuti gue dari belakang.

"Ayolah,gue juga ingin mencari" dia lalu bertingkah seperti anak kecil yang bagi gue menggemaskan

"Okeoke,lo bantu gue cari daerah sini ya?cari apa aja yang menurut lo mencurigakan" Edmite mengangguk. Lalu dia sekarang sibuk mencari cari di bagian yang bersebrangan dengan gue.

"Gue ketemu sesuatu!" Teriak Edmite,gue, Clarisse dan Tora berlari menuju ke arahnya. Dia menemukan jalan rahasia.

"Wow,keren" ujar Tora.

Tangga itu menuju ke bawah tanah yang tampaknya gelap,tidak ada sumber penerangan disana. Kami masuk dengan penerangan hp serta senter seadanya.

Satu persatu anak tangga kami lewati. Suara berdecit terdengar setiap kami melangkah karena tangga tersebut sudah rapuh dan sudah lama ada di rumah itu.

"Fyuh,sampai" ujar gue,gue melihat ke sekeliling ruangan yang masih dipenuhi sarang laba laba dan entah apa itu. Banyak serangga mengerikan.

"So?apa yang kita cari disini?" Tanya Clarisse

"Tidak tahu,cari lagi saja" jawab Edmite. Dan kami semua mencari,gue dengan Edmite,sementara Clarisse dengan Tora.

Sebentar,gue tidak cemburu sekarang jika Clarisse bersama Tora. Justru gue senang karena ada Edmite di sebelah gue. Apa berarti gue jadi suka beneran sama Edmite ya?

"Tidak ada apa apa disini" ujar Clarisse

"Iya" Tora menambahkan

"Percuma saja kita datang kesini" jawab Edmite,dia tampak kecewa usahanya tidak berhasil.

"Tenang aja,kita sering kok jalan buntu seperti ini" gue menenangkan dia,lalu Edmite memegang tangan gue.

DHEG

"Eh...." Gue hanya diam

"Makasih" ujar Edmite lalu dia memimpin kami keluar dari ruangan itu lagi.

Gue hanya berusaha menyembunyikan rona merah di pipi gue. Astaga,ini tidak lucu. Apa jadi nya kalau Edmite tau?

Kami sampai di luar. Edmite menutup jalur rahasia itu sementara kami mengembalikan barang ke tempat semula untuk menutup jejak.

Saat gue menarik kotak untuk dikembalikan ke tempat semula. Secarik kertas dan lembaran foto tua terjatuh.

Wait.

Itu apa?

Gue melihat lebih dekat dan itu kertas yang sudah lama karena sudah menguning.

"Apa itu?" Tanya Edmite

"Tidak tahu" gue mencoba membuka kertas itu namun Edmite menahan "Sudahlah,itu mungkin tidak penting. Ayo,kita harus cepat ke rumah" gue mengangguk lalu dengan cepat memasukkan kertas dan foto tersebut ke dalam saku jaket gue tanpa sepengetahuan Edmite.

THE LIARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang