Bab 8 Part 2 - Malam Pertama?

157 5 5
                                    

Kim Hyun Jin pergi meninggalkan rumah Neneknya dengan tergesa - gesa. Ia beralasan bahwa dirinya akan kembali ke kantor, tapi nyatanya tak ada pekerjaan yang bisa dikerjakan olehnya di saat pikirannya sedang  kesal setelah mendengar permintaan Neneknya itu. Bagaimana bisa wanita tua itu memintanya untuk segera memberikannya cicit, sementara ia tak pernah mencintai wanita bodoh yang dinikahinya itu, dengusnya sambil menghela napas berat.
"Hei, kita harus bicara, Hyun Jin-ssi," seru Han Hye Soon yang seketika menarik lengannya ketika ia hendak masuk ke dalam mobilnya.
"Nanti saja. Aku sedang tak ingin bicara." jawabnya datar seraya berusaha melepaskan tangan kanan Han Hye Soon yang masih memegang lengannya erat.
"Tidak bisa! Aku ingin kita bicara sekarang juga!" kali ini nada suara Han Hye Soon lebih tinggi dari sebelumnya, sementara mata hitamnya tampak mengkilat - kilat kesal.
'Bukan kau saja yang sedang kesal,' gerutu Kim Hyun Jin dalam hatinya sebelum kemudian ia kembali bersuara seraya mengedikkan bahunya ke arah mobilnya. "Masuklah!"
Han Hye Soon yang mengerti segera menuruti perkataannya dan masuk ke dalam sedan hitam milik Kim Hyun Jin tanpa banyak berkomentar. Lelaki itu pun memasuki mobilnya, lalu segera menyalakan mesin mobilnya dan melajukan mobilnya keluar dari rumah Neneknya. Tak banyak kata yang terlontar dari bibirnya, sedangkan Han Hye Soon sudah tidak sabar untuk mengajukan beberapa pertanyaan padanya dan memulainya dengan pertanyaan kenapa Kim Hyun Jin tidak bisa menolak permintaan Neneknya sedikitpun hingga dia mengomel panjang lebar.
"Kau ingin pulang ke rumahmu, bukan?! Aku akan mengantarmu pulang kalau begitu." katanya tanpa menjawab pertanyaan Han Hye Soon sedikitpun.
"Tidak! Aku tidak akan pulang sebelum kau memberitahuku apa rencanamu?! Aku tahu yang kau katakan pada Nenekmu itu hanya bercanda, bukan!?" ujar Han Hye Soon seraya menatap Kim Hyun Jin sekilas, sementara lelaki itu hanya memfokuskan pandangannya ke depan.
"Bagaimana kalau aku bersungguh - sungguh?" celetuk Kim Hyun Jin tiba - tiba yang tentu saja membuat Han Hye Soon kembali mengalihkan pandangannya padanya dan menatapnya tak percaya.
"Aku tak percaya."
Tepat saat itu juga Kim Hyun Jin menghentikan mobilnya dan memarkirkannya sembarang di halaman depan Bar yang sudah tak asing lagi bagi Han Hye Soon. Kim Hyun Jin pun lantas segera turun dari mobilnya, diikuti oleh Han Hye Soon yang berjalan mengikutinya di belakang. Ia sebenarnya sudah menawarkan diri mengantarnya pulang, tapi gadis itu memaksa untuk mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu. Namun Kim Hyun Jin sendiri sedang malas berbicara saat ini, yang ia perlukan hanyalah minuman untuk melupakan stresnya malam ini, pikirnya sambil melangkah lebar memasuki bar Baek Ji Hwan, sahabatnya.
"Hyun Jin-ssi, bicaralah! Katakan padaku apa rencanamu, huh!? Kita memang belum menandatangani perjanjian itu, jadi kau perlu menambahkan perjanjian lain ke dalamnya. Aku tak ingin punya anak, jadi aku harap itu hanya pura - pura saja." celoteh Han Hye Soon panjang lebar yang tak dihiraukan oleh Kim Hyun Jin sama sekali.
Untungnya Kim Hyun Jin tak bisa mendengar suara Han Hye Soon yang terus mengoceh begitu mereka memasuki bar, dikarenakan suara musik yang dimainkan lumayan kencang. Bahkan sekalipun gadis itu berteriak - teriak, ia tetap tak bisa mendengarnya dengan jelas. Kemudian Kim Hyun Jin segera mendudukkan Han Hye Soon di salah satu kursi di meja bar dan meminta bartender memberikan apapun yang gadis itu minta. Sementara itu dirinya akan berada di ruangan vip yang biasa dipakainya sambil menikmati seteguk atau dua teguk minuman demi menyegarkan otaknya yang penat.
Namun baru saja ia mulai menikmati minuman yang semenit lalu dibawakan oleh pelayan, Yang Hee Jin, kekasihnya menghubunginya dan menanyakan keberadaannya. Karena bosan Kim Hyun Jin menjawab pertanyaan Yang Hee Jin dengan jujur. Ia berpikir setidaknya jika gadis itu datang menemuinya sekarang, mungkin mereka bisa bersenang - senang malam ini. Toh sudah lama juga ia tidak bercinta dengannya semenjak pikirannya selalu terfokus pada pernikahannya.
"Oppa...! Aku merindukanmu!" terdengar suara Yang Hee Jin yang memanggilnya ketika beberapa menit kemudian dia datang memasuki ruangan hingga seketika gadis itu pun langsung menghujaninya dengan ciuman sembari bergelayut manja di dadanya.
Entah Yang Hee Jin memang benar - benar tengah merindukannya atau dia sedang berusaha merayunya demi sesuatu yang sedang diinginkannya saat ini, Kim Hyun Jin belum bisa menebak. Akan tetapi ciumannya yang bernafsu itu membuatnya tak bisa menolaknya. Ia tak peduli jika memang nantinya ada udang di balik batu selepas gadis itu mengutarakan kerinduannya padanya, Kim Hyun Jin hanya akan mengikuti permainannya saat ini.
Brakkkk!!!
Pintu ruangan seketika terbuka dan memunculkan wajah Han Hye Soon yang memanggil - manggil namanya. Namun ekspresi wajah gadis itu mendadak berubah terkejut saat dia mendapatinya tengah bermesraan dengan Yang Hee Jin. Ekspresinya tampak cukup serius, alisnya terangkat dan matanya terbelalak lebar seakan tak percaya pada apa yang baru saja dilihatnya.
"Hei, siapa kau gadis ceking?! Bagaimana bisa kau bermesraan dengan suamiku!? Minggir kau!"
Kim Hyun Jin dibuat sangat terkejut dengan kelakuan Han Hye Soon yang berubah aneh. Dia tampak tidak senang saat melihat Yang Hee Jin bersamanya dan segera menarik kekasihnya itu untuk menjauhinya. Benar - benar aneh. Tapi kemudian Kim Hyun Jin menyadari sesuatu jika Han Hye Soon sudah mabuk berat. Pantas saja bicaranya mulai tak jelas sambil teriak - teriak dan mengomel seperti ibu - ibu penjual ikan di pasar hingga membuat Yang Hee Jin beringsut ketakutan.
"Oppa, dia siapa?" tanya Yang Hee Jin setengah berbisik.
"Aku istrinya! Istrinya! Kau sendiri siapa, berani - beraninya mengganggu suami orang lain!" teriaknya dengan mata berkilat - kilat menyala. "Pergi sana! Cari Pria lain saja!"
"Hee Jin-ah, sepertinya aku harus pergi sekarang. Kita bicara lagi nanti." kata Kim Hyun Jin seraya menarik lengan Han Hye Soon yang tak henti - hentinya mengomel tak jelas.
Mau tak mau Kim Hyun Jin harus segera membawa gadis itu pulang karena khawatir dia akan berbuat onar nantinya. Baek Jin Hwan memberitahunya bahwa Han Hye Soon hanya meminum beberapa gelas alkohol saja dan itupun sebenarnya kesalahan pelayannya yang seharusnya memberikan minuman tersebut pada pelanggan lain, tapi malah diminum olehnya. Gadis itu benar - benar peminum yang buruk. Bahkan kelakuannya saat mabuk juga sangat buruk, pikirnya seraya memapahnya keluar dari bar dan memasukkannya kedalam mobil dengan hati - hati. Kim Hyun Jin bersyukur apartmentnya begitu dekat dengan bar Baek Jin Hwan sehingga ia merasa tak perlu memakai supir pengganti untuk menyetir mobilnya karena ia sendiri belum mabuk.
"Astaga, kenapa dia tidur, sih!?" gerutu Kim Hyun Jin begitu mereka sampai di halaman depan apartmentnya.
Tak ada pilihan lain bagi Kim Hyun Jin selain menggendong Han Hye Soon masuk ke dalam gedung apartmentnya hingga sampai kamarnya. Tubuhnya memang tidak terlalu berat, tapi tetap saja melelahkan jika harus menggendongnya hingga ke kamar, keluhnya pada diri sendiri. Seharusnya tadi ia memanggilkan taksi dan mengantarnya pulang ke rumah orang tuanya. Tapi tentu orang tua Han Hye Soon akan langsung melaporkannya pada Neneknya. Jadi dengan terpaksa ia membawanya ke apartmennya.
"Hei, Hyun Jin-ssi! Siapa wanita itu?!" teriak Han Hye Soon ketika dia kembali tersadar. "Apa dia kekasihmu, huh!?"
"Kembalilah tidur."
"Jawab dulu! Sejak tadi kau belum juga menjawab pertanyaan - pertanyaanku!? Aku benci dicuekin!"
"Besok saja bicaranya."
"Tidak bisa! Harus sekarang! Kalau dia kekasihmu, seharusnya kau katakan pada Nenekmu, jadi aku 'kan tidak perlu menjadi korban dan menikahimu! Hidupku berantakan gara - gara kau!"
"Apa kau tak bisa menutup mulutmu?!"
”Aku sedang bicara, dengarkan saja!"
Tanpa pikir panjang Kim Hyun Jin segera membekap mulut Han Hye Soon dan membuatnya kembali terbaring di atas ranjang. Tatapan mereka pun saling beradu. Kim Hyun Jin menatap mata gadis itu lekat - lekat, sementara Han Hye Soon tak lagi bersuara dan hanya balas menatap Kim Hyun Jin dengan polosnya. Begitu dirasa gadis itu takkan kembali mengoceh, Kim Hyun Jin pun melepaskan tangannya dari bibirnya, tapi tatapan mereka masih tetap saling beradu. Cukup lama Kim Hyun Jin menatap mata Han Hye Soon yang dirasanya sangat indah, seolah - olah ia bisa melihat pantulan dirinya sendiri di dalam kedua bola matanya.
"Hyu.. Hyun Jin-ssi.. Halmeoni.."
Entah apa yang ada di pikiran Kim Hyun Jin saat ini ketika tiba - tiba saja ia mendaratkan bibirnya pada bibir Han Hye Soon, membuatnya kembali bungkam. Diciumnya gadis itu dengan lembut dan dalam selama beberapa detik. Tak ada perlawanan apapun darinya yang justru malah membuatnya ikut terbuai oleh ciuman Kim Hyun Jin hingga akhirnya ia melepaskan ciumannya sembari tetap menatap manik mata Han Hye Soon.
Kemudian beberapa detik berikutnya Kim Hyun Jin kembali menciumnya dan kali ini lebih dalam dari sebelumnya hingga tanpa sadar itu membuatnya terangsang. Sementara itu Han Hye Soon membalas setiap ciumannya dengan tetap tenang, malu - malu dan sesekali agresif. Gadis ini membuat Kim Hyun Jin sangat penasaran, meskipun kelakuannya aneh, tapi dia menarik, pikirnya sembari semakin memperdalam ciumannya, sedangkan tangannya mulai membelai rambutnya, pipinya, lalu beralih ke lehernya.
"Kau terlihat cantik saat mabuk."

Exchange Bride (On Going)Where stories live. Discover now