Bab 9 Part 2 - Apa yang ada dalam pikirannya?

104 4 1
                                    

Entah sudah berapa lama Kim Hyun Jin hanya memandangi kertas putih yang ada di hadapannya tanpa menggoreskan sedikitpun pensilnya di atasnya. Yang dilakukannya hanyalah bolak - balik menatap ponselnya. Menunggu sesuatu yang ia sendiri tak meyakininya dengan pasti. Ia kembali teringat pagi tadi ketika dirinya terbangun dari tidurnya, Han Hye Soon sudah pergi dari rumahnya tanpa sepengetahuannya.
Entah apa yang salah dengan dirinya sampai gadis itu pergi pagi - pagi sekali. Jika memang ia bersalah, bukankah sudah seharusnya dia memaki dan memarahinya saat itu juga, bukannya menghilang begitu saja. Seharian ini ia sudah mencoba untuk menghubunginya, tapi ponselnya benar - benar tak bisa dihubungi. Seolah - olah dia tengah menimpakan semua kesalahan padanya. Lagipula semalam dia tak menolaknya sedikitpun, lalu dimana letak kesalahannya, pikir Kim Hyun Jin seraya menopangkan dagunya.
Karena tak juga kunjung mendapatkan jawaban, sementara ia tak bisa berkonsentrasi pada pekerjaannya, Kim Hyun Jin segera bangkit dari kursinya, meraih jasnya sebelum kemudian mengenakannya sambil bergegas keluar dari ruangannya. Panggilan dari salah seorang pegawainya tak diindahkannya sama sekali. Yang ada dipikirannya saat ini hanyalah mencari udara segar untuk menghilangkan frustasi yang dideritanya. Tempat tujuannya selalu sama, Bar milik Baek Ji Hwan.
"Kenapa setiap hari kau selalu kemari, sih?!" omel Baek Ji Hwan begitu melihat sahabatnya dengan wajah kusut tak seperti biasanya. "Ada apa denganmu? Sepertinya moodmu tidak bagus hari ini?"
"Gadis bodoh itu menghilang. Buatkan aku minuman yang biasa." celetuk Kim Hyun Jin begitu ia duduk di salah satu kursi di meja bar pada Baek Ji Hwan yang kebetulan sedang melayani sendiri pengunjung Barnya.
"Siapa maksudmu? Istrimu?" tanya Baek Ji Hwan sambil meracik minuman pesanannya. "Apa kau sudah menghubunginya?"
"Ponselnya tak bisa dihubungi."
"Rumah orang tuanya?"
"Aku belum mencarinya kesana."
"Lalu kenapa kau kemari!? Sana cari dia disana! Kenapa kau mendadak jadi bodoh begini, sih!"
"Semalam.. Aku melakukannya. Dia.. Tak menolakku. Sungguh. Aku pikir dia juga menyukaiku, jadi aku tak ragu padanya. Tapi pagi - pagi sekali sebelum aku bangun, dia sudah pergi dan seharian ini dia tak bisa dihubungi. Apa dia tak menyukaiku? Atau..."
"Dia tak puas padamu, begitu? Hahaha.. Seorang Kim Hyun Jin yang pandai menaklukkan para Wanita ternyata bisa juga dibuat pusing oleh seorang Wanita. Apa kau menyukainya, hah?"
"Tidak juga. Dia hanya terlihat cantik saat mabuk dan juga marah - marah saat menunjukkan rasa cemburunya pada Hee Jin. Itu saja."
"Aku pikir kau bukan tipe Pria yang mudah meniduri seorang Wanita jika kau tak benar - benar menyukainya. Dan Hee Jin hanyalah pengecualian. Karena dia memang kekasihmu. Tapi Wanita itu.."
"Maksudmu aku menyukainya? Aku hanya menyukainya ketika dia mabuk, itu saja. Jadi itu bukan berarti aku benar - benar menyukainya. Lalu kenapa juga dia mesti menghilang begitu saja. Bukankah yang aneh adalah dia?! Atau mungkin dia marah karena itu adalah pertama kalinya baginya?"
"Apa?! Kau beruntung, tapi juga sekaligus melakukan kesalahan besar! Ah sudahlah, kau cari saja jawabanmu sendiri!"
Perasaan kesal Kim Hyun Jin semakin bertambah besar. Menemui Baek Ji Hwan hanya memperburuk suasana hatinya saja, keluhnya pada dirinya sendiri. Ia pun segera menghabiskan minuman di gelasnya dengan sekali teguk, lalu bangkit berdiri sambil mengomel tak jelas dan mengatakan pada Baek Ji Hwan untuk mencatat tagihannya karena ia terlalu malas membayarnya sekarang, sebelum akhirnya ia segera berlalu pergi.
Begitu ia hendak memasuki mobilnya, ponselnya tiba - tiba berdering. Dirogohnya saku jas bagian dalamnya, dikeluarkannya ponselnya. Di layarnya tertera nama Neneknya. Ia tak tahu kenapa Neneknya menghubunginya, tapi ini seperti sebuah kebetulan baginya karena ia bisa menanyakan keberadaan Han Hye Soon padanya yang mungkin saja Neneknya tahu. Ia lantas segera memasuki mobilnya dan menutup rapat pintunya.
"Apa Istrimu bersamamu? Cepat kalian kemari!" tanya Neneknya di seberang telepon begitu Kim Hyun Jin menjawab panggilannya.
"Aku tak bersamanya." sahut Kim Hyun Jin singkat.
Jadi dia tak bersama Nenek.
"Bagaimana bisa kau tak bersamanya? Kau kan suaminya! Cari dia dirumahnya, lalu bawa dia kemari!" perintah Neneknya sebelum kemudian memutuskan sambungan teleponnya.
"Aish!"
Kim Hyun Jin tak bisa berkata apa - apa lagi. Ia hanya bisa menghela napas panjang. Berusaha menahan emosinya agar tak semakin membuncah. Pikirannya semakin tak menentu. Gadis itu benar - benar membuatnya kesulitan. Entah apa yang ada dalam pikirannya saat ini sehingga lebih memilih menghilang dan sulit untuk dihubungi. Seolah - olah ia adalah lelaki yang paling hina di matanya. Benar - benar membuatnya frustasi.
Sesampainya di rumah orang tua Han Hye Soon, Kim Hyun Jin segera mengutarakan maksud kedatangannya perihal mencari anak perempuan mereka. Namun hasilnya nihil. Orang tuanya mengatakan bahwa sejak kemarin Han Hye Soon tak pernah datang berkunjung. Bahkan dari ekspresi wajah mereka, tampak jelas bahwa mereka juga kebingungan. Mereka mengatakan bahwa sejak hari dimana Neneknya meminta Han Hye Soon untuk tinggal di rumahnya, gadis itu sudah tak lagi tinggal bersama mereka.
Jadi selama ini dia tinggal dimana? Apakah rumah tunangannya yang brengsek itu?
"Siapa itu?" celetuk Kim Hyun Jin, imajinasinya buyar ketika tiba - tiba saja pandangan matanya tertuju pada seseorang yang sedang berdiri di seberang jalan yang tampak tak asing baginya.
Seorang Wanita yang mengenakan celana panjang hitam yang di padu padankan dengan atasan lengan pendek berbahan satin warna krem sambil menenteng tas di tangan kanannya tengah berdiri di depan rumah orang tua Han Hye Soon. Dia berdiri selama beberapa saat, lalu menekan bel rumahnya. Sementara sesekali mulutnya mengoceh sendiri, mengomel tak jelas sambil menunggu tuan rumah membukakan pintu untuknya. Begitu pintu dibuka, dia bergegas masuk ke dalamnya. Hingga selang beberapa menit Wanita itu keluar dari rumah Han Hye Soon dengan tas besar di tangannya. Sepertinya Kim Hyun Jin mengenali tas itu, yang tak lain adalah milik Han Hye Soon.
"Aish, Hye Soon benar - benar menyusahkanku!" gerutunya sambil berjalan menuju mobil merah yang terparkir tak jauh dari gang rumah Han Hye Soon.
Sepertinya dia tahu dimana Han Hye Soon berada.
Tanpa pikir panjang, Kim Hyun Jin segera mengikuti kemana Wanita itu pergi. Ia mengikuti mobil merahnya dengan seksama. Melaju dengan kecepatan sedang di jalanan kota Seoul yang masih lumayan sibuk dan ramai oleh pengendara mobil. Hingga akhirnya Wanita itu sampai di salah satu kompleks lingkungan perumahan. Dia memarkirkan mobilnya, keluar dari mobilnya, berjalan menuju salah satu rumah, lalu menaiki anak tangga sambil menenteng dompet miliknya sekaligus tas besar yang dibawanya dari rumah orang tua Han Hye Soon. Dari kejauhan tampak seseorang berdiri di balkon rumahnya sambil memperhatikannya menaiki anak tangga.
"Yah! Kau benar - benar menyusahkan! Ini pakaianmu! Aku sempat khawatir orang tuamu akam mencurigaiku!" seru Wanita itu seraya menyerahkan tas besar itu padanya.
"Han Hye Soon?" celetuk Kim Hyun Jin yang sejak tadi memperhatikan dari dalam mobilnya.

Exchange Bride (On Going)Where stories live. Discover now