Han Hye Soon hampir saja dibuat tak bisa bernapas setengah mati oleh kelakuan Kim Hyun Jin. Dengan seenaknya dia menggodanya dengan cara seperti itu. Melihat tubuhnya yang setengah telanjang saja sudah membuat Han Hye Soon malu menatap matanya, tapi dia malah merapatkan tubuhnya padanya. Bagaimana ia bisa bernapas dengan mudah jika seperti itu, pikir Han Hye Soon yang mulai panik. Beruntung tiba - tiba saja terdengar suara seseorang dari balik pintu memanggil Kim Hyun Jin. Namun begitu Han Hye Soon mengetahui bahwa yang memanggil itu adalah Ibu Kim Hyun Jin, ditambah perkataan lelaki itu yang mengatakan jika Ibunya telah datang di saat yang tak tepat dan mengganggu romantisme mereka, membuatnya semakin malu saja.
"Seharusnya kau tutup pintu kamarmu ini!" ucap Ibu Kim Hyun Jin, Kim Yong Ah seraya menatap putranya sekilas lalu beralih menatap Han Hye Soon sambil mendecakkan lidahnya. "Nenekmu baru saja datang. Dia meminta kalian berdua segera menemuinya di ruangannya."
Selesai mengatakan itu, Kim Yong Ah segera berlalu pergi tanpa berkata apa - apa lagi. Namun otak Han Hye Soon langsung bekerja dan memikirkan segala macam kemungkinan yang akan dikatakan oleh Nenek Lee padanya nanti dan itu lantas membuatnya cemas seketika. Wanita tua itu sangat kejam dan berdarah dingin, dia pasti akan membuatnya menderita di rumah ini, pikirnya seraya bergidik ngeri. Ia harus memikirkan sebuah cara agar bisa pergi dari rumah ini, tak peduli bagaimanapun caranya, katanya berbisik pada dirinya sendiri.
"Apa yang sedang kau pikirkan sampai - sampai ekspresimu seperti orang bodoh begitu?" celetuk Kim Hyun Jin yang masih berdiri di hadapan Han Hye Soon hingga membuatnya bingung. "Daripada kau melamun tidak jelas, lebih baik kau bantu aku berpakaian. Karena sepertinya kau ingin melihatku menanggalkan handukku ini dengan berpura - pura melamun disitu."
"Apa!?" Han Hye Soon terkejut bukan main mendengar perkataan Kim Hyun Jin yang membuatnya kembali malu. "Kau sudah gila! Memangnya siapa yang ingin melihatmu telanjang, cih!"
Han Hye Soon mendengus sebal, sementara Kim Hyun Jin berjalan menuju closetnya, membukanya dan mulai sibuk memilih pakaian yang akan dikenakannya. Dari sudut bibirnya Han Hye Soon bisa melihat lelaki itu tersenyum geli, tapi tak dihiraukannya sama sekali karena ia segera membalikkan tubuhnya sebelum kemudian melangkah pergi meninggalkan kamar Kim Hyun Jin. Kata - katanya tadi sangat mengganggunya, memangnya ia wanita mesum, ia tak seperti itu, gerutunya dalam hati hingga tanpa sadar ia hampir saja menabrak Kim Yong Ah yang berpapasan dengannya.
"Hei, perhatikan jalanmu!" omelnya sambil memelototi Han Hye Soon dengan sebal. "Sana, pergilah ke ruangan itu! Nenek sudah menunggumu disana!"
"I.. iya.. baik." sahutnya gugup yang kemudian segera berjalan menuju ruangan yang tadi ditunjuk Kim Yong Ah.
Jantungnya seketika berdegup kencang begitu ia sudah berdiri di depan pintu ruangan Nenek Lee. Perasaan takut lantas segera mengalir ke seluruh tubuh Han Hye Soon. Pikirannya juga mendadak berubah kacau, segala macam imajinasinya mengenai apa yang akan dikatakan Nenek Lee padanya membuatnya merinding. Apa yang harus kulakukan? Apa yang harus kulakukan? Kata - kata itu terus - menerus berkecamuk dalam otaknya dan tepat pada saat ia tengah memutar otaknya untuk menemukan jawabannya, suara Nenek Lee lantas terdengar dari dalam ruangan. Wanita tua itu menyuruhnya untuk masuk.
"I.. iya," sahut Han Hye Soon dengan sedikit takut - takut sambil menggenggam kenop pintu ruangan tersebut dengan ragu sebelum akhirnya ia membuka pintunya pada hitungan ketiga di pikirannya.
"Dimana Hyun Jin?" tanya Nenek Lee begitu yang dilihatnya hanya Han Hye Soon seorang yang muncul di ruangannya.
"Dia sedang berpakaian. Kurasa sebentar lagi dia akan segara kemari." jawab Han Hye Soon sekenanya.
"Baiklah, kau duduklah dulu." kata Nenek Lee yang mengenakan kacamata minusnya dan tampak tenang dari balik meja kerjanya sambil membaca sesuatu yang ada di hadapannya, entah itu koran atau berkas pekerjaannya, Han Hye Soon tak terlalu memperhatikannya dengan seksama.
Seketika itu juga hening tercipta di antara mereka berdua, mengingat Han Hye Soon tak tahu harus berkata apa dan memulainya dari mana. Yang ada dalam otaknya hanyalah kapan ia bisa pulang ke rumahnya, bagaimana ia bisa pulang ke rumahnya dan ia harus pulang ke rumahnya. Semua kalimat - kalimat itu terus - menerus berputar di otaknya dan ia belum juga mendapatkan jalan keluar ataupun jawaban atas semua pertanyaan itu. Ia juga terlalu takut untuk mengajukan pertanyaan - pertanyaan itu pada Nenek Lee. Mungkin permintaannya itu akan ditolaknya mentah - mentah sebelum ia bertanya.
"Kau tahu 'kan kalau mulai hari ini kau akan tinggal disini!" celetuk Nenek Lee yang mulai membuka suaranya kembali, lalu kemudian bangkit dari kursinya dan berjalan menuju Han Hye Soon. "Aku sudah memberitahukan orang tuamu kalau kau akan tinggal bersamaku mulai sekarang."
"Apa!?" seru Han Hye Soon yang langsung menatap mata Nenek Lee dengan tak percaya.
Tepat saat itu juga Kim Hyun Jin muncul. Dia berjalan dengan santainya sembari bertanya perihal kenapa Neneknya memanggilnya dan lantas segera duduk di samping Han Hye Soon. Sementara itu, Nenek Lee masih belum mengubah ekspresi wajahnya yang tampak tenang dan bersiap untuk kembali membuka mulutnya. Berbeda dengan Han Hye Soon yang sudah mulai tak sabar untuk mengajukan beberapa protesnya, tapi berusaha tetap menahan diri agar bersikap tenang sebelum ia mendengar semua yang akan dikatakan oleh Nenek Lee pada mereka.
"Aku ingin kalian segera memberikan cicit untukku."
"Apa!?" seru Han Hye Soon dan Kim Hyun Jin bersamaan.
Kata - kata Nenek Lee barusan tentu saja membuat mereka berdua terperanjat kaget. Kejutan pertama yang Nenek Lee katakan pada Han Hye Soon bahwa ia akan tinggal di rumahnya mulai sekarang saja sudah membuatnya sangat terkejut dan sekarang wanita itu menambahkan pernyataan lain yang membuatnya semakin tak habis pikir. Ia diminta memberikan cicit padanya, pikirnya tak percaya. Dengan kata lain adalah ia harus memiliki anak dari Kim Hyun Jin. Yang artinya ia harus tidur dengan Kim Hyun Jin.
"Tidakkkkk!" teriak Han Hye Soon selepas imajinasinya tak bisa terbendung lagi di otaknya.
"Oh, astaga!" ucap Nenek Lee yang terkejut mendengar teriakan Han Hye Soon.
"Hei, kau membuat telingaku sakit!" omel Kim Hyun Jin yang duduk di sebelahnya.
"Ini tidak benar, Halmeoni! Pernikahan ini tidak sah. Tidak atas dasar saling suka. Dan juga kau memaksaku untuk menikahi cucumu yang menyebalkan ini!" ujar Han Hye Soon memberikan pembelaannya seraya menatap sebal pada Kim Hyun Jin.
"Hei!" seru Kim Hyun Jin sambil balas menatap Han Hye Soon dengan ekspresi sebal sebelum kemudian beralih menatap Neneknya. "Halmeoni, kenapa harus terburu - buru sekali? Aku akan memberi berapapun cicit yang kau mau, itu bukan masalah yang besar..."
Belum sempat Kim Hyun Jin menyelesaikan kata - katanya, Han Hye Soon segera menyerobot dan memotong, "Hei, apa maksudmu?! Kau sudah gila, ya!? Memangnya kau pikir aku mau tidur denganmu dan memiliki anak darimu, huh!?"
"Aku harus pergi sekarang, Halmeoni. Kita akan membicarakan hal ini lain kali saja. Aku harus kembali ke kantor." kata Kim Hyun Jin dengan entengnya sebelum kemudian bangkit dari kursinya.
"Halmeoni... Hei, tunggu, Hyun Jin-ssi!"

YOU ARE READING
Exchange Bride (On Going)
RomanceGaun pengantin atau cincin yang tertukar mungkin tidak masalah. Tapi bagaimana bila calon pengantinnya yang tertukar. Benar-benar petaka! Itulah yang terjadi pada Han Hyesoon, gadis berusia 25 tahun yang terpaksa harus menikahi seorang pria yang tak...