Bab 7 Part 2 - Menginap di Rumah Utama

109 4 2
                                    

Kim Hyun Jin mulai menjadi tak sabar saat Han Hye Soon tak kunjung kembali dari toilet. Ia menebak bila gadis itu sedang berusaha melarikan diri dari pesta. Orang lain mungkin takkan menyadari keberadaan gadis itu, tapi tidak dengannya. Menurutnya Han Hye Soon sangat pintar mengelabui siapapun. Bahkan ketika upacara pernikahan mereka waktu itu saja dia bisa dengan mudahnya berakting di depan keluarganya. Jadi ada kemungkinan kali ini pun dia mencoba melakukan hal yang sama.
Ini sudah 30 menit lebih sejak dia ijin pergi ke toilet. Bukannya ia merasa khawatir padanya, hanya saja Kim Hyun Jin tak ingin Neneknya mencurigainya, lagipula beberapa kali Neneknya memang kerap bertanya dimana Han Hye Soon karena dia ingin mengenalkannya pada beberapa relasi bisnisnya. Bukankah gadis itu hanya membuat dirinya semakin sulit saja jika sudah seperti ini, gerutunya dalam hati. Oleh karena itu ia harus pergi untuk mencarinya dan menyeretnya ke hadapan Neneknya agar Wanita tua itu berhenti mengomel, itu saja.
Begitu keluar dari Ballroom hotel, Kim Hyun Jin segera mempercepat langkahnya. Sementara itu ia mengedarkan pandangannya dengan seksama sambil sesekali menebar senyum dan mengangguk pelan pada orang - orang yang berpapasan dengannya dan menyapanya karena mengenali siapa dirinya. Meski sebenarnya ia agak risih dikenali banyak orang sebagai cucu Lee Sun Mi dari Group LJ dan berusaha keras agar orang - orang mengenalnya sebagai Kim Hyun Jin, pebisnis muda yang berbakat, tapi ia tak bisa mengingkari bahwa dirinya tak akan mudah lepas dari bayang - bayang nama besar Neneknya itu.
"Itu dia!" ujar Kim Hyun Jin begitu dirinya menemukan sosok Han Hye Soon dari kejauhan dan tengah berbicara dengan seorang Pria yang sepertinya sudah tak asing lagi di matanya seraya mendekat ke arah mereka perlahan. "Oh jadi itu tunangannya yang meninggalkannya di pesta pernikahan mereka."
Mereka saling menatap begitu dalam satu sama lain hingga beberapa saat kemudian Park Ryung Soo mulai membuka suaranya dengan sebuah pertanyaan, "Apa benar kau telah menikah dengan Kim Hyun Jin?"
"Oppa.. Aku.. Pernikahan ini sebenarnya.."
"Hye Soon-ah.. Sayang.. Rupanya kau disini!" dengan spontan Kim Hyun Jin yang sudah berdiri di belakang Han Hye Soon segera memanggil namanya dan tanpa pikir panjang ia pun melingkarkan sebelah tangannya di pinggangnya.
"Kim Hyun Jin-ssi.."
Sepertinya ia bisa menebak apa yang hendak diucapkan gadis itu padanya. Tentu hal itu tak boleh terjadi sekarang. Bahaya. Apalagi disaat banyaknya para wartawan di tempat seperti ini, pikirnya. Dia bisa merusak citra keluarganya, dirinya, perusahaan Neneknya maupun perusahaannya sekaligus. Semua orang akan tahu jika pernikahan mereka adalah sebuah kesalahan Neneknya.
"Nenek mencarimu. Kami permisi dulu."
"Kim Hyun Jin-ssi, tunggu dulu! Aku sedang berbicara dengannya!" ronta Han Hye Soon yang menolak ajakan Kim Hyun Jin untuk pergi dan ia pun harus membuatnya mengerti dengan memberinya tatapan tajam sebagai kode agar gadis itu menurut padanya, sementara dia berteriak pada tunangannya itu bahwa dia akan menghubunginya nanti dan menjelaskan semuanya.
Tentu saja hal itu lebih tidak boleh terjadi, pikirnya sebelum kemudian berkata sambil berbisik di telinga Han Hye Soon, "Kau ingin merusak rencana kita, huh?!"
"Eh?" dengan spontan Han Hye Soon menjauhkan tubuhnya dari Kim Hyun Jin seraya menoleh ke arahnya dan berusaha melepaskan tangan lelaki itu dari pinggangnya.
Kim Hyun Jin tak mau melepaskan tangannya dan semakin mempererat pelukannya, lalu kembali mendekatkan kepalanya, "Jangan coba - coba melakukan hal itu disaat seperti ini dan tetaplah tersenyum, orang - orang masih memperhatikan kita disini."
"Aduh!" tiba - tiba Han Hye Soon mengaduh dan tubuhnya lemas.
"Kau kenapa?!" Kim Hyun Jin bertanya dengan ekspresi wajah yang bingung dan beberapa orang mulai memperhatikan mereka.
"Perutku sakit," ucapnya pelan dan setengah berbisik.
Sebenarnya mereka sudah berada tepat di depan pintu ballroom dan hendak kembali menemui Nenek Lee di dalam. Bahkan pintu ballroom pun sudah dibukakan oleh pelayan agar mereka bisa masuk ke dalamnya. Tapi Han Hye Soon malah jatuh terduduk di lantai hingga mulai menarik perhatian orang - orang yang menanyakan apa gadis itu baik - baik saja.
"Cepat bawa aku pergi dari sini!" pinta Han Hye Soon dengan wajah memelas dan tampak lemas. "Aku mau pulang!"
Kim Hyun Jin mulai mengerti apa yang sedang direncanakan Han Hye Soon saat ini. Ia tahu tingkahnya ini hanya pura - pura saja. Namun sepertinya mau tak mau ia harus mengikuti kemauannya agar mereka berdua tak semakin menarik perhatian banyak orang. Gadis bodoh ini sepertinya tak pernah kehabisan ide untuk berakting di keramaian jika dia sudah benar - benar ingin pergi dari tempat yang membuatnya tak nyaman.
"Hyun Jin-ah! Ada apa?! Kenapa dengan Hye Soon?!" seru Nenek Lee yang tengah berjalan ke arah mereka dengan terburu - buru. "Apa kau sakit, Hye Soon-ah?!"
"Tak apa - apa, Nek. Dia hanya kelelahan."
"Iya, aku tak apa - apa. Aku hanya butuh istirahat." jawab Han Hye Soon, masih dengan ekspresi pura - pura lemahnya.
"Kalau begitu cepat bawa dia pulang ke rumah!" kata Nenek Lee yang tampak cemas. "Hubungi dokter Yoo untuk memeriksa keadaannya. Aku akan segera menyusul kalian nanti."
"Baik, Nek! Kami pergi dulu kalau begitu." sahut Kim Hyun Jin yang kemudian bertanya pada Han Hye Soon, "Kau bisa berjalan, bukan?"
"Iya," ucap Han Hye Soon pelan seraya menganggukkan kepalanya dan Kim Hyun Jin pun membantunya berdiri sambil memapahnya untuk berjalan.
"Kau seharusnya menjadi aktris," bisik Kim Hyun Jin.
"Apa?" tanya Han Hye Soon seraya mendongakkan kepalanya untuk menatap wajah Kim Hyun Jin, mengingat begitu tinggi postur tubuhnya dibandingkan dirinya.
"Kau hanya pura - pura, bukan?!"
"Perutku memang sakit."
Han Hye Soon segera menjauhkan dirinya dari Kim Hyun Jin. Wajahnya mulai tampak kesal dan dia pun berjalan lebih dulu di depannya dengan tergesa sebelum kemudian berdiri di depan pintu lift sambil menekan tombol liftnya berulang kali dengan tak sabar. Beruntung pintu lift segera terbuka dan mereka lantas bergegas masuk ke dalamnya sebelum pintunya tertutup.
"Apa dia tunanganmu?" mendadak terlontar pertanyaan itu dari bibir Kim Hyun Jin. "Dia karyawan di salah satu perusahaan Nenek rupanya. Jadi kau tentu mengenalku, bukan begitu?"
"Tidak. Aku tak mengenalmu ataupun Nenekmu. Yang aku tahu hanyalah nama perusahaanmu saja. Apa kau berpikir... Apa kau sedang mencurigaiku, huh?!"
"Kau bekerja sama dengan Nenek atau kau memang mengincar uangnya?"
"Apa kau bilang?!" Han Hye Soon segera menolehkan kepalanya dan menatap tajam ke arah Kim Hyun Jin dengan ekspresi wajah yang kesal. "Kau dan Nenekmulah yang memperalatku! Hidupku berantakan karena kalian!"
"Bukankah bagus menjadi cucu menantu dari orang kaya? Hidupmu berubah menjadi lebih menyenangkan!" cibir Kim Hyun Jin sambil menyeringai.
"Tutup mulutmu!" dengan cepat tangan kanan Han Hye Soon terangkat dan terayun di depan wajah Kim Hyun Jin, tapi seketika ditahan oleh tangan Pria itu sebelum kemudian didesaknya gadis itu hingga terpojok di salah satu dinding lift.
Ting..
Tepat saat itu juga lift berhenti dan pintunya segera terbuka. Dengan cepat Kim Hyun Jin pun melepaskan tangan Han Hye Soon, lalu melangkah keluar dari lift, diikuti oleh Han Hye Soon yang berjalan di belakangnya. Ia berpikir jika kemungkinan saja gadis itu mengenalnya dan juga Neneknya, sekaligus memang ditugaskan oleh Neneknya untuk menikah dengannya. Itu yang membuatnya belum bisa mempercayainya.
Begitu keluar dari pintu lift, Kim Hyun Jin melakukan panggilan di ponselnya, berkata pada seseorang di seberang telepon untuk segera mempersiapkan mobilnya dan memutuskan sambungannya sesaat kemudian. Namun setelah itu sebuah panggilan masuk ke ponselnya. Saat ia melihat nama yang tertera di layar ponselnya, ia pun menjawabnya, "Iya, baiklah."
"Terima kasih sudah membantuku melarikan diri. Aku harap kita tak perlu ada urusan lagi." ujar Han Hye Soon ketus sambil membalikkan tubuhnya. "Oh iya, aku hampir lupa. Aku ingin membatalkan rencana itu."
"Kau mau kemana?" tanya Kim Hyun Jin yang dengan cepat menarik pergelangan tangan Han Hye Soon. "Aku akan mengantarmu pulang."
"Tidak perlu. Aku bisa sendiri!" sahut Han Hye Soon, masih dengan nada ketusnya sambil berusaha menghempaskan genggaman tangan Kim Hyun Jin yang justru malah membuat gadis itu terseret untuk mengikutinya. "Lepaskan aku!"
"Diamlah atau orang - orang akan memperhatikan kita."
Seketika itu juga bibir Han Hye Soon terkunci rapat. Dia hanya bisa menurut dan mengikuti langkah Kim Hyun Jin yang membawanya ke luar hotel dimana sebuah mobil sedan berwarna hitam sudah menunggu mereka. Seorang bell boy yang berdiri di samping mobil membantu membukakan pintu untuk Han Hye Soon seraya membungkukkan badannya dalam. Sementara itu Kim Hyun Jin sudah lebih dulu berjalan ke arah kursi kemudi.
"Cepat masuk!" seru Kim Hyun Jin begitu melihat Han Hye Soon yang hanya berdiri mematung, sedangkan lelaki bell boy itu masih dengan sabar menunggunya untuk masuk ke dalam mobil yang pintunya tengah dipeganginya.
"Ah! Oh!" ujarnya terhenyak dari lamunannya sambil tersenyum ke arah lelaki bell boy. "Terima kasih."
Mobil pun segera melaju dengan kecepatan sedang melintasi jalanan kota Seoul yang cukup ramai. Kim Hyun Jin hanya memfokuskan pandangan matanya ke arah jalanan, membiarkan mereka melalui waktu dalam diam satu sama lain. Begitu pula dengan Han Hye Soon yang hanya menatap lurus ke depan, tanpa berniat membuka mulutnya sedikitpun untuk mengajaknya berbicara. Namun keheningan itu mendadak pecah oleh sebuah suara yang keluar dari perut Han Hye Soon dan gadis itu hanya bisa menahan malu di wajahnya.
"Kau lapar?" tanya Kim Hyun Jin datar sebelum kemudian menyunggingkan kedua sudut bibirnya. "Kue - kue yang kau makan di pesta tadi sepertinya hanya lewat begitu saja di perutmu."
"Ini sudah masuk waktu makan malam, bukan!" ucap Han Hye Soon sewot sambil membuang wajahnya yang memerah karena malu ke arah lain.
Dan mereka berdua pun kembali diam, sibuk dengan pikirannya masing - masing. Hingga beberapa saat kemudian mobil mereka melewati sebuah gerbang tinggi yang terbuka secara otomatis. Setelah itu mereka memasuki sebuah halaman rumah yang cukup luas dan Kim Hyun Jin pun segera menghentikan mobilnya begitu mereka sampai di depan teras.
"Kenapa kau malah membawaku kemari dan bukannya mengantarku pulang ke rumahku?" tanya Han Hye Soon bingung begitu keluar dari mobil seraya menatap ke sekeliling dengan ekspresi takjub melihat betapa besar dan mewahnya rumah yang ada di hadapannya.
"Kita akan tinggal disini mulai dari sekarang."
"Apa maksudmu?! Jangan bercanda!"
"Aku tidak bercanda. Ini keinginan Nenek."
"Aku harus pulang," kata Han Hye Soon yang segera membalikkan tubuhnya, tapi belum sampai dia melangkahkan kakinya, Kim Hyun Jin dengan cepat menarik lengan gadis itu dan membawanya masuk ke dalam rumah, tak memedulikan rontaannya yang menolak untuk masuk.
"Ahjumma! Jung ahjumma!" seru Kim Hyun Jin memanggil nama seseorang yang kemudian datang menghampirinya dengan tergesa sambil menyahut dan lelaki itu kembali melanjutkan kata - katanya, "Tolong buatkan makan malam untuknya."
"Ah, tidak perlu, ahjumma! Aku hanya sebentar disini."
"Ahjumma, suruh mereka mengawasi pintu keluar dan jangan biarkan dia pergi! Oh iya, setelah itu siapkan peralatan mandi untuknya. Aku ke atas dulu."
"Yah, Kim Hyun Jin-ssi! Tunggu! Bagaimana bisa kau..?!" belum sempat Han Hye Soon menyelesaikan kata - katanya, Bibi Jung sudah mengajaknya untuk duduk di ruang makan.
Sementara itu Kim Hyun Jin segera masuk ke kamarnya, melepaskan jas, dasi, membuka kemeja dan juga celananya. Ia lelah setelah seharian ini harus berpura - pura memasang wajah ramah di hadapan banyak orang hanya demi kepentingan Neneknya. Sebenarnya ia juga ingin pulang ke apartmentnya begitu keluar dari hotel. Tapi ia tak bisa melawan permintaan Neneknya yang menyuruhnya untuk kembali ke rumah utama bersama Han Hye Soon. Tentu ia tak bisa membangkang padanya jika ia benar - benar menginginkan tujuannya tercapai dengan mudahnya.
Kim Hyun Jin lantas segera masuk ke kamar mandi. Ia berniat untuk tidur lebih awal. Setidaknya ia sudah melakukan apa yang diminta Neneknya. Entah gadis itu akan berbuat apa nantinya begitu Neneknya pulang, ia tak peduli. Ia hanya ingin tidur dan mengistirahatkan otaknya yang juga lelah.
"Kim Hyun Jin-ssi!" teriak Han Hye Soon memanggil - manggil namanya dari luar pintu kamar mandinya disaat ia baru saja selesai mandi. "Kim Hyun Jin-ssi!"
"Kau berisik sekali." Kim Hyun Jin pun lantas keluar dari kamar mandi dengan tubuh setengah telanjangnya yang hanya berbalut handuk di pinggangnya dan rambut yang masih basah, sementara tangannya mengusap - usap handuk lainnya yang dipegangnya ke rambutnya. "Ada apa? Kau sudah selesai makan?"
Han Hye Soon terhenyak kaget melihat pemandangan yang tak biasa dari seorang Pria bertubuh bagus sepertinya, pikir Kim Hyun Jin yang hanya bisa tersenyum melihat gadis itu cepat - cepat memalingkan wajahnya. Ia bisa melihat wajah malu Han Hye Soon dan berpikir bahwa dirinya bisa saja menggodanya sedikit. Dengan begitu ia mungkin bisa terhibur dari rasa sebalnya selama pesta tadi.
"Umm.. Bi.. biarkan aku pulang. Ku.. kumohon." ucap gadis itu gugup, tanpa berani menatap ke arahnya sedikitpun.
"Ini 'kan juga rumahmu. Kau istriku, kau tidak ingat? Atau perlu kuingatkan?" jawab Kim Hyun Jin yang kemudian menghampiri Han Hye Soon dan membuatnya terpojok ke tembok.
"A..apa..?" sahut Han Hye Soon tergagap, sementara kepalanya tertunduk dan matanya hanya bisa menatap lantai.
Kim Hyun Jin sudah berdiri dihadapan Han Hye Soon, sedangkan gadis itu masih tetap tak berani menatapnya dan ia pun berkata, "Kenapa menunduk? Kau lihat apa? Jangan - jangan kau sedang memperhatikan.."
Dengan cepat Han Hye Soon pun segera mendongakkan kepalanya untuk menatap wajah Kim Hyun Jin dan berteriak dengan kesal, "Kau yang mesum! Aku tidak sedang memperhatikan milikmu itu!"
"Hahaha.. Aku tak mengatakan hal itu." ujar Kim Hyun Jin yang tergelak melihat ekspresi wajah Han Hye Soon yang semakin memerah. "Jadi kau yang mesum."
"Tidak! Awas, minggir kau!" elak Han Hye Soon sambil mendorong tubuh Kim Hyun Jin.
"Hyun Jin-ah!"

Exchange Bride (On Going)Where stories live. Discover now