Kim Hyun Jin menatap langsung mata Neneknya, Lee Sun Mi, dengan serius, menunggu penjelasan darinya. Ia benar-benar dibuat bingung ketika menemukan kenyataan bahwa Wanita yang akan dinikahinya bukanlah Yang Hee Jin. Entah dari mana dia muncul begitu saja bersama Neneknya. Ibunya bahkan hanya mengedikkan bahu tak tahu menahu ketika dia memandang ke arahnya penuh tanya.
"Kekasihmu itu tidak akan muncul. Aku ingin kau tetap menikah. Wanita itu adalah pilihanku, jadi kau tidak punya hak untuk menolak jika kau masih menginginkan namamu tertulis dalam hak warisku!" ujar Neneknya tegas.
"Tidak bisa begitu. Menikah bukanlah sebuah permainan dimana Halmeoni dengan seenaknya bisa mengubah calon Istriku. Apa yang Halmeoni lakukan pada Yang Hee Jin? Halmeoni yang merencanakan agar dia tak datang, bukan!? Aku takkan menikah dengannya!" ancam Kim Hyun Jin yang sudah mulai emosi.
Nenek Lee Sun Mi hanya bergeming, tak menjawab sedikitpun perkataan Kim Hyun Jin. Dia lalu mengeluarkan ponselnya dari dalam tas tangan kulit miliknya sebelum kemudian menekan sebuah nomor di layar ponselnya. Sementara itu Kim Hyun Jin melempar pandangan pada Ibunya, Kim Yong Ah yang berdiri di samping Neneknya yang membalasnya dengan tatapan bingung.
"Pengacara Kang, ini aku, Lee Sun Mi. Kau sudah menyiapkan dokumennya, bukan? Hyun Jin tidak bersedia menikah, jadi lakukan pengesahan bila dia bukan ahli warisku lagi, sekarang juga!"
Kim Hyun Jin yang tiba-tiba saja mendengar perkataan Neneknya terhenyak kaget, begitu pula dengan Ibunya yang membelalakkan matanya lebar. Mereka tak percaya bila Nenek memberikan respon yang begitu cepat atas penolakannya. Bahkan dia segera menghubungi pengacara pribadinya, Kang Jae Won. Rupanya dia tidak main-main dengan ancamannya.
"Eomonim.. Eomonim.. Tunggu dulu!" tukas Ibunya, Kim Yong Ah. "Bagaimana Eomonim bisa berbuat seperti itu pada Hyun Jin? Dia cucu lelakimu satu-satunya. Kau tidak bisa memaksanya menikah begitu saja."
"Bukankah aku sudah memberinya banyak waktu. Jika Yang Hee Jin tak ingin menikah dengannya, maka lebih baik dia menikah dengan gadis pilihanku. Jadi jika dia menolak, aku tidak perlu berpikir panjang lagi untuk segera mengubah wasiatku. Mudah bukan!"
Kim Hyun Jin hanya bisa terperangah tak percaya mendengar perkataan Neneknya yang dengan tegas mengatakan itu semua tanpa banyak pertimbangan. Entah apa yang sedang merasuki tubuh Neneknya itu, dia benar-benar berdarah dingin dan sangat kejam.
"Kau tidak perlu menikah. Kau juga sudah bukan cucuku lagi, tinggalkan rumah dan kembalikan semua aset milikku yang kau gunakan." kata Nenek Lee Sun Mi lagi, sebelum akhirnya dia membalikkan tubuhnya dan hendak melangkah keluar yang menurutnya pembicaraan mereka sudah selesai.
"Tunggu, Eomonim! Hyun Jin akan menikah! Dia setuju. Iya, kan, Hyun Jin-ah!" ucap Kim Yong Ah yang berusaha mencegah Ibu Mertuanya untuk pergi seraya menarik lengan putranya.
"Baiklah, aku setuju!" tukas Kim Hyun Jin pada akhirnya, lalu mendekat ke arah Neneknya. "Aku akan lakukan apa saja, asal Halmeoni senang."
Senyum simpul lantas merekah di bibir Kim Hyun Jin. Bukan senyuman biasa, ada arti dibalik senyumannya itu. Kim Hyun Jin tahu Neneknya memang sangat keras kepala seperti itu dan tak ada yang berani melawan keinginannya. Adik perempuannya, Kim Hye Jin bahkan sampai tak tahan tinggal di Korea dan memilih tinggal di Amerika Serikat. Menjadikan pendidikan sebagai alasannya agar bisa pergi jauh dari rumah.
Mungkin Kim Hyun Jin memang tak bisa melawan Neneknya dengan terang-terangan, tapi ia bisa melakukannya diam-diam. Ia hanya ingin tahu seberapa jauh Neneknya itu akan mengatur hidupnya. Meskipun ini takkan mudah baginya, tapi ia berpikir tidak ada salahnya untuk mengikuti permainan Neneknya.
Lagipula selama ini ia selalu bisa mengontrol dirinya dengan menganggap semua perbuatan Neneknya adalah permainan yang menantang baginya. Jadi sebuah pernikahan, dengan orang asing sekalipun, itu bukanlah suatu hal yang sulit, hanya saja ia kasihan pada Wanita yang akan dinikahinya yang telah menjadi korban otoritas Neneknya itu. Ia berharap Wanita itu adalah Wanita yang cukup tangguh.
Tadinya Kim Hyun Jin sempat mengira jika Wanita asing yang akan dinikahinya itu akan melarikan diri keluar dari gedung ketika dirinya dan Neneknya meminta waktu sebentar pada sang Pastur untuk bisa berbicara, tapi nyatanya dia tetap berdiri di tempatnya semula. Ia bisa mengerti kenapa dia tak pergi, Neneknya sempat meminta para pengawalnya untuk menjaganya agar tak sampai pergi. Mungkin saja dia takut.
"Saya nyatakan kalian sebagai suami istri. Kim Hyun Jin ssi, kau boleh mencium istrimu, Han Hye Soon ssi."
Begitu sang Pastur mengatakan hal itu, tiba-tiba saja Wanita itu terhuyung dan Kim Hyun Jin dengan spontan segera menangkap tubuhnya. Sepertinya dia sakit, tangannya memegang dada bagian kiri atasnya sambil mengerang kesakitan.
"Jantungku.. Dadaku benar-benar sakit," erangnya di sela-sela napasnya yang tersengal-sengal. "Yeobo.. Rumah sakit.. Ru.."
Belum sempat Wanita itu menyelesaikan kata-katanya, dia kemudian jatuh pingsan. Beberapa orang yang ada di ruangan itu berteriak panik dan cemas. Mereka secara bergantian menanyakan keadaannya, sementara Kim Hyun Jin berusaha menyadarkannya dengan menepuk-nepuk pelan pipinya.
Namun yang membuat Kim Hyun Jin sedikit merasa aneh adalah ia mendengar dengan jelas dia memanggilnya Yeobo. Benar-benar menggelikan, seolah-olah dia menganggapnya sebagai Suaminya yang sesungguhnya. Bahkan yang lebih aneh lagi wajahnya tampak biasa saja, tak pucat sama sekali, tak seperti orang sakit.
"Cepat bawa dia pulang! Mungkin dia kelelahan!" celetuk salah seorang kerabat Kim Hyun Jin, yaitu Bibinya, Kim Kang Shil.
Lalu tiba-tiba saja Wanita itu bersuara, berbisik pelan tanpa menggerakkan bibirnya sedikitpun dengan mata yang masih terpejam, "Rumah sakit. Cepat."
Mengetahui bahwa Wanita itu tak benar-benar pingsan, Kim Hyun Jin pun menyadari jika dia hanya sedang berakting. Ia mengerti kenapa dia melakukan itu dan sepertinya dia memberi kode padanya untuk membantunya. Wanita yang pintar, pikirnya seraya menyunggingkan senyum tipis sekilas.
"Aku akan segera membawanya ke rumah sakit. Kalian tak perlu cemas. Biarkan aku yang menjaganya seorang diri."
Kim Hyun Jin segera membawanya ke rumah sakit terdekat, dengan tetap memastikan Neneknya atau para Pengawal Neneknya itu tak sampai mengikuti mobilnya. Melalui kaca spion mobilnya, sesekali mata Kim Hyun Jin memperhatikan arah belakang mobilnya dan ia melihat sebuah sedan hitam tampak mengikuti mobilnya, itu salah satu mobil pengawal Neneknya. Namun setidaknya ia bisa bernapas lega karena Neneknya tak curiga sedikitpun karena dia tak mengikuti mobilnya dan hanya menyuruh pengawalnya untuk membuntutinya.
"Kau sudah bisa membuka matamu sekarang, tak perlu berpura-pura lagi," ujar Kim Hyun Jin begitu meletakkan tubuh Wanita itu di atas ranjang rumah sakit, ia bahkan menolak seorang Dokter yang datang untuk memeriksanya.
"Tidak, sebelum kau memastikan Nenek itu tak datang kemari." gumamnya pelan dengan mata yang masih terpejam.
"Baiklah, aku akan memeriksanya."
Kim Hyun Jin segera beranjak pergi demi memastikan keadaan di luar sebentar. Tak sampai 5 menit Kim Hyun Jin mengecek di luar rumah sakit dan tak mendapati tanda-tanda kemunculan Neneknya ataupun salah satu pengawal yang tadi mengikutinya,, ia kembali masuk ke dalam.
Tadinya Kim Hyun Jin hendak menghubungi Yang Hee Jin sebentar dan sudah mengeluarkan ponselnya dari balik saku jasnya, tapi ia segera membatalkannya begitu melihat Wanita itu tengah berjalan ke arahnya dengan tergesa-gesa. Sepertinya dia ingin pergi begitu saja.
Ketika Wanita itu melihatnya, dia terkejut dan segera berbalik arah dengan mempercepat langkahnya. Mau tak mau Kim Hyun Jin juga ikut mempercepat langkahnya, berusaha untuk mengejarnya dan dia malah mengangkat tinggi gaun pengantin yang masih dikenakannya, lalu tiba-tiba berlari.
Terjadi sedikit kejar-kejaran di koridor rumah sakit yang membuat beberapa pasang mata menatap heran ke arah mereka berdua. Karena tak ingin orang-orang itu salah paham, Kim Hyun Jin mengatakan bahwa Wanita itu adalah Istrinya. Lagipula memang benar dia Istrinya, Istri yang tak dikenalnya.
"Kau.. Apakah kau orang yang sengaja Nenekku pilihkan agar aku tak jadi menikahi kekasihku Yang Hee Jin?" tanya Kim Hyun Jin pada Wanita itu begitu mereka selesai berkejar-kejaran dan kini tengah berada di dalam mobilnya untuk berbicara serius.
"Kita.. maksudku ini suatu kesalahan. Kita tak benar-benar menikah, kan?" ucapnya balik bertanya, bukannya menjawab pertanyaan yang ia berikan.
"Bisakah kau jawab pertanyaanku dulu."
"Tunggu, maksudmu aku bekerja sama dengan Nenekmu itu? Kau menuduhku!" ujarnya dengan mimik wajah serius dan menatap Kim Hyun Jin tajam. "Kenal saja tidak, bagaimana aku bisa bekerja sama dengannya!"
Kim Hyun Jin semakin tak mengerti. Ia bisa melihat dari matanya bahwa dia mengatakan yang sebenarnya. Walau begitu tetap saja ia tak boleh langsung mempercayainya, mengingat seperti apa Neneknya yang pandai bersiasat, maka mungkin saja Wanita ini hanya menjalankan tugas yang diberikan Neneknya.
"Lalu bagaimana kau mengenal Nenekku?"
"Asal kau tahu, hari ini aku juga akan menikah, tapi calon suamiku tak datang. Dan saat aku hendak pergi meninggalkan gedung, Nenekmu menculikku. Aku pikir dia sudah tidak waras. Bagaimana bisa menyulikku dan tak membiarkanku pergi hingga aku berakhir seperti ini!" ceritanya panjang lebar, membuat Kim Hyun Jin terperangah tak percaya begitu mendengar penjelasannya.
"Kenapa kau tak melarikan diri?"
"Sudah kubilang aku takut dibunuhnya. Kau tidak lihat Pria-Pria bertubuh besar yang terus mengawasiku hingga aku tak bisa kemana-mana, bahkan kabur ke toilet saja tidak bisa!"
"Aku minta maaf. Aku tidak tahu."
"Aku rasa pembicaraan kita sudah selesai. Aku harus segera pergi. Anggap saja kita tak saling kenal karena memang ini hanya sebuah salah paham. Jadi kita tidak benar-benar melakukan pernikahan yang sesungguhnya, bukan begitu?" katanya lagi, sementara tangannya membuka pintu mobil.
"Jangan khawatirkan hal itu, lagipula ini memang sebuah kesalahan, lebih tepatnya salah Nenekku. Aku minta maaf atas namanya. Tapi apa kau bisa pergi sendiri?"
"Iya. Tunggu dulu, bisakah kau memberiku ongkos taksi? Aku tak membawa uang sepeserpun. Aku akan mengembalikannya bila kita bertemu lagi nanti."
Kim Hyun Jin tak banyak berkata lagi. Ia sudah cukup bisa memahami bila apa yang diucapkan Wanita itu benar adanya. Oleh sebab itu ia tak ragu memberinya selembar uang sepuluh ribuan-karena memang ia tak memiliki uang kecil-dari dalam dompetnya.
Rasanya Kim Hyun Jin benar-benar tak enak hati padanya atas perbuatan Neneknya dan juga telah menuduhnya bekerja sama dengannya. Ia sendiri bahkan tak habis pikir kenapa Neneknya bisa seenaknya saja memaksa orang asing untuk menikah dengannya. Sampai-sampai ia juga berpikir hal yang sama seperti yang Wanita itu pikirkan bila Neneknya memang sudah tidak waras.

YOU ARE READING
Exchange Bride (On Going)
RomanceGaun pengantin atau cincin yang tertukar mungkin tidak masalah. Tapi bagaimana bila calon pengantinnya yang tertukar. Benar-benar petaka! Itulah yang terjadi pada Han Hyesoon, gadis berusia 25 tahun yang terpaksa harus menikahi seorang pria yang tak...