18장-Other Side

270 37 8
                                    

Sorry for typo(s)
Vote and comment please ~
🍭Happy reading🍭

~ 다른 쪽 ~

Akibat kejadian tadi disinilah mereka saat ini. Berkat alasan Rosè yang sangat masuk akal jadilah mereka berada di kamar Mingyu saat ini. Jika Rosè membawa Mingyu ke ruang kesehatan akan menimbulkan banyak pertanyaan dengan apa yang terjadi pada Mingyu.

"Karenamu aku jadi tidak mengikuti pelajaran terakhir." Protes Mingyu yang saat ini sedang duduk di pingir kasurnya. Sedangkan Rosè sedang menyiapkan kompres dan mengambil obat di kotak P3K yang ada di kamar itu.

"Hanya Bahasa Inggris." Balas Rosè yang masih sibuk mencari lap untuk kompres.

"Itu mudah bagimu yang pindahan dari Amerika tidak dengan ku." Dengus nya kesal.

"Terserah." Sahut Rosè acuh.

"Apa lebam di punggungmu sudah sembuh ?" Tanya Rosè yang sudah duduk di hadapan Mingyu.

"Itu sudah lama sembuh walaupun butuh waktu lama untuk sembuh." Jawab Mingyu. Rosè pun mulai mengompres luka luka yang terdapat di wajah Mingyu.

"Bagaimana kau tau punggungku pernah lebam ? Yang tau itu hanya teman teman ku. Kau mengintip ya ?" Tanyanya dengan mata memicing.

"Tidak usah terlalu percaya diri seperti itu. Sengkwan dan Chan yang mengatakannya padaku." Jawab Rosè tenang. Ia masih fokus untuk mengobati luka Mingyu yang ia timbulkan sendiri.

"Bagaimana bisa bekas luka di tangan mu waktu itu hilang ? Setauku luka itu sangat dalam jadi dapat menimbulkan bekas walaupun samar samar." Tanya Mingyu yang baru menyadari hal itu. Ia sangat ingat saat saat itu. Ia di tolong Rosè yang ia kenal sebagai Jia dan begitu pula sebaliknya.

"Karena sudah ditakdirkan seperti itu." Jawab Rosè asal.

Mingyu POV

"Karena sudah ditakdirkan seperti itu." Jawaban macam apa itu ? Jika kulitnya seperti itu dia tidak akan memiliki bekas luka dan itu sangat bagus. Seandainya aku memiliki kulit sepertinya, pasti akan menyenangkan.

"Kenapa kau memanggil Jungsung sunbae dengan sebutan hyung ?" Tanyaku lagi. Aku tidak mau terjebak dalam keadaan hening dan akan menjurus ke keadaan yang canggung.

"Dia sepupuku jadi apa salahnya." Jawabnya lalu mengompres lebam di wajahku lagi. Sebenarnya ini sedikit sakit.

"Yang salah itu panggilan mu. Apa kau tidak tau jika yeoja memanggil kakak laki lakinya dengan sebutan oppa bukan hyung. Jika namja memanggil kakak laki lakinya hyung." Jelas ku. Mungkin ini efek dia belum lama tinggal di negri ini. Tapi bahasa Koreanya bagus.

"Aku tau hal sepele seperti itu." Balasnya. Ia mulai mengoleskan salep di luka ku. Perih.

"Lalu kenapa kau memanggilnya hyung ?"

"Itu lebih baik dari pada tidak sama sekali." Sebenarnya dia seperti apa sih ? Kenapa sikapnya berubah ubah. Saat di depan sepupunya tadi ia terlihat bersahabat, sempat frustasi dan dia jadi penurut. Tapi lihatlah sekarang ia begitu acuh dan saat memukuliku tadi ia terlihat dingin. Bagaimana bisa ada yeoja sekuat dan setangguh Jia ini ?

Hening....

Aku tidak suka suasana seperti ini. Jia masih fokus mengobati luka luka yang ada di wajahku yang ia timbulkan tadi. Wajahnya begitu serius terlihat manis ? Aish... Kim Mingyu apa yang kau pikirkan ? Pastas saja Soonyoung menyukainya.

"Buka bajumu." Titahnya. Yang benar saja.

"Aku akan mengompresnya sendiri nanti." Ucapku. Mana mungkin aku membuka bajuku di hadapan gadis dan aku hanya berdua di kamar ini dengannya. Sungguh GILA !!!

Hidden IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang