Selamat membaca!!!
Kirana melangkahkan kakinya menuju arena. Ia melihat Dante tersenyum sinis padanya. Kirana melihat keselilingnya banyak guard yang menonton pertarungan mereka. Arena ini sangat luas dan di setiap undakan tangga telah diduduk para guard dari berbagai macam divisi.
Dante mengeluarkan pedangnya dan segera menaiki arena. Kirana menyeret pedangnya dan ikut naik ke arena. Mereka saling berhadapan. Seorang laki-laki bertubuh gemuk segera melompat dan turun tepat ditengah keduanya.
"Profesor meminta saya untuk menjadi penasehat pertarungan" ucap Darek. Asisten Profesor Yuga.
"Kenapa dia ikut campur urusanku!" Kesal Dante.
"Saya tidak tau Tuan Dante, profesor sendiri akan menonton pertarungan dari balik kaca" jelas Darek.
Darek memiliki tubuh seperti raksasa, ia tidak memiliki rambut. Kemampuannya yaitu bisa membanting lawannya dengan mudah dan mengakat beban yang sangat berat. Tembakan biasa tidak akan mudah melumpuhkan seorang Darek.
"Siap, satu....dua...tiga..." ucap Darek dan keduanya segera mengambil posisi menyerang.
Dante dengan cepat menyerang Kirana dengan mengayunkan pedangnya. Kirana menangkisnya dengan cepat. Ia kemudian berputar dengan indah seakan menari untuk menghindari serangan dari Dante. Kelenturan tubuh Kirana membuat mereka berdecak kagum. Walaupun kirana bisa dengan mudah menghindari serangan Dante, namun tetap saja kekuatan pedang Kirana belum bisa menyaingi kekuatan pedang Dante yang sangat luar biasa.
Kirana melompat dan berusaha menyerang bagian atas dengan tebasannya. Suara dan dentingan pedang membuat semuanya kagum jika Kirana bisa menghidari dan membaca pergerakan Dante.
Dante tersenyum saat melihat pertahanan Kirana mulai menurun. Ia melesatkan pedangnya dengan jurus pedang terbang. Pedang meluncur dengan cepat menuju leher Kirana. Semua penoton pertandingan ini bisa menebak jika kepala Kirana akan segera putus.
Prangkkk....
Sebuah pedang dari atas mematahkan pedang Dante menjadi dua bagian. Semua penoton diam dan sesosok laki-laki segera melompat dari atas tempat dia menoton pertandingan.
Laki-laki itu mengambil pedang yang membuat pedang Dante terbelah menjadi dua "maafkan saya Tuan Dante, saya diminta Profesor untuk mengambil pedangnya!" Ucap Atila.
Atila memiliki wajah malaikat. Ia memiliki kulit yang sangat putih. Atlila selalu tersenyum walaupun ia sedang bertarung atau terancam bahaya. Julukanya adalah malaikat bersayap. Ia merupakan tangan kanan Yuga. Kekuatan Atila sebanding dengan kekuatan Dante. Jika Atila telah ikut campur maka bisa dipastikan jika Yuga memang telah menugaskannya untuk mengakhiri pertarungan ini.
Tatapan tajam Dante kepada Atila membuat Atila tersenyum. "Yuga memintaku agar kau tidak melakukan hal bodoh dengan melenyapkan Jiro" ucap Atila.
Yuga telah menerima laporan dari Filip jika Jiro memiliki kemampuan pendang yang cukup menganggumkan. "Lebih baik kita mempersiapkan diri untuk mempertahankan distrik 111" jelas Atila.
Atila melihat tangan jiro terluka akibat terkena patahan pedang milik Dante. "Mana Yuga? Kenapa ia tidak menemuiku dan hanya menonton dibalik kaca itu?" Kesal Dante.
"Dia sedang sibuk dengan Mici yang selalu bermaja padanya" jelas Atila.
Dante tersenyum sinis "hanya kucing yang ia suka, kenapa ia tidak mempergunakan keahliannya untuk mengajak para wanita tidur diranjangnya. Apakah benar kalian pasangan homo?" Dante menatap Atila dengan senyuman sinisnya.
Atila tersenyum "homo? Hahaha jangan bercanda, jangan samakan Yuga dengan dirimu yang selalu berganti selimut disetiap perjalananmu Dante" ejek Atila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Legenda dunia Guard
FantasyPart diprivat Follow dulu ya... hidup tak sama lagi, keindahan di depan mata hancur seketika. ketakutan yang dihadapi membuat Kirana harus menyamar menjadi pria bernama Jiro. bertualang mencari Arya sang Kakak dan brusaha menjadi seorang pertarung p...