9

2.9K 420 110
                                    

Maaf lama, soalnya waktuku menulis semakin sedikit hehehe...

Selamat membaca!!!

Semua tim telah siap untuk berangkat mencari keberadaanTirgan. Ekspedisi kali ini dipimpin Atila. Saat ini mereka berada didalam pesawat. Akira dan Yui sangat kagum dengan teknologi yang dimiliki pesawat ini. Semua mata menatap Yuga saat suara Yuga meminta mereka untuk medengarkan penjelasanya.

"Tirgan adalah seseorang yang memiliki kekuatan diatas rata-rata. Tempat yang akan kita tuju sangat berbahaya" jelas Yuga.

Atila menghembuskan napasnya "banyak racun didaerah yang akan kita tempuh, bahkan tanpa kalian sadari racun itu bisa saja mengenai kulit kalian dari jarum-jarum yang akan ditebarkan mereka. Tirgan memiliki pengikut yang cukup banyak" jelas Atila.

"Tenang saja, Yui bisa melindungi diri Yui kok" ucap Yui mencoba menarik perhatian Yuga dengan tersenyum manis sambil menatap Yuga.

"Cih...kau seperti wanita murahan saja" ejek Dante.

Akira ingin memukul Dante karena berani berkata kasar kepada adik semata wayangnya. Ia mengeluarkan pedangnya namun suara tajam Yuga menghentikan pergerakannya. "Jangan ada yang berani bertindak dihadapanku tanpa perintah, jika kalian melanggar akan aku bunuh kalian!" Ucap Yuga dingin.

Nana dan Kirana menelan ludahnya mendengar ucapan Yuga, mereka lebih memilih bungkam dan berpura-pura tidak peduli dengan pertengkaran mereka.

"Jiro...kemari!" Ucap Yuga.

Kirana melangkahkan kakinya bersama maci yang selalu mengikutinya. Ia mendekati Yuga. Kirana terkejut saat Yuga menepuk tempat duduknya agar ia duduk disebelah Yuga.  Dengan gugup Kirana duduk disamping Yuga.

Yui menatap Kirana dengan kesal. Ia bingung kenapa Yuga sepertinya sangat perhatian kepada Kirana. Nana menahan tawanya melihat ekspresi kekesalam Yui.

Kau tidak tahu Yui jika Kirana itu adalah seorang perempuan. Jika tahu mungkin kau ingin membunuhnya agar kau bisa mendapatkan Yuga.
Batin Nana.

"Jangan pernah jauh dari Maci, karena tempat yang akan kita kunjungi adalah tempat yang berbahaya!" Ucap Yuga.

Kirana menganggukan kepalanya, ia menatap Yuga dengan wajah memerah. Dante menatap keduanya sinis, ia kesal karena Jiro alias Kirana telah mengambil perhatian Kakaknya.

"Kak, kenapa kau memperlakukan dia dengan sangat baik. Bahkan dia tidak bisa apapun dan dia bisa saja akan membuat kita sulit menjalankan misi ini!" Ucap Dante.

Yuga mengelus Maci yang berada dipangkuan Kirana. Dia tidak peduli apa yang diucapkan Dante. "Kau bahkan seperi suami jiro dan Maci adalah anak kalian. Sungguh menjijikan" ucap Dante. Yui menyetujui ucapan Dante. Sikap Yuga memang benar-benar berbeda dengan Jiro.

"Kalau dia perempuan dia pasti akan menjadi milikku" ucap Yuga dingin membuat Nana tersenyum.

Mendengar ucapan Yuga, jantung Kirana berdegup dengan kecang. Ia merasa bahagia mendengar ucapan Yuga tapi dia juga takut jika identitasnya terbongkar. Bisa saja Yuga akan membunuhnya karena ia telah menyembunyikan identitasnya.

"Kau seperti seorang homo Kak" kesal Dante.

Yuga mengabaikan ucapan Dante, ia lebih memilih menyandarkan kepalanya di bahu Kirana hingga membuat wajah kirana memerah karena malu.

"Kau bertingkah seperti seorang perempuan" ucap Yui kesal melihat Kirana yang malu karena tingkah Yuga yang menyandarkan kepalanya di bahu kirana.

Tiga jam kemudian mereka sampai didaerah pegunungan yang ditutupi kabut, Atila melihat wilayah ini dengan bergidik ngeri. Pesawat turun tepat didepan sebuah kota yang tidak berpenghuni.  Mereka turun dan Yuga menarik tangan Kirana agar bersembunyi di balik tubuhnya.

Legenda dunia GuardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang