5 Dante penipu

2.9K 345 43
                                    

Kirana menatap Yuga dengan pandangan tak percaya. Bagaimana mungkin laki-laki dingin seperti Yuga adalah laki-laki pemalu seperti apa yang dikatakan Dante.

Mereka saat ini kembali ke Distri 102. Kirana melihat kearah Yuga sejak beberapa menit yang lalu membuat Atila menahan tawanya. Atila mendekati Kirana dan menepuk pundak Kirana.

Kirana terkejut dan segera mengalihkan tatapannya "ada apa Atila?"

"Kau menyukai Yuga?" Bisik Atila.

Kirana membuka mulutnya dan karena gugup ia menganggukan kepalanya lalu menggelengkan kepalanya. Atila menahan tawanya, ia melihat kearah Yuga yang sedang duduk memejamkan mata dan sambil memangku Maci.

"Kau tidak usah berbohong kepadaku, dari matamu aku bisa melihat kau tertarik pada Yuga!" Tebak Atila. Atila sangat suka membaca buku psikologi dan menurut pengamatanya Kirana menyembunyikan sebuah rahasia yang begitu besar.

"Aku hanya kagum dengannya" jujur Kirana.

"Jiro...Jiro sayangnya kau seorang lelaki, jika kau perempuan tentu saja aku akan memberikanmu trik cara merayu Yuga" jelas Atila.

"Aku sungguh tidak ada perasaan yang seperti itu Atila aku hanya kagum" elak Kirana.

"Hihihi...Yuga memang sangat dingin tapi dia itu normal dan masih menyukai wanita. Hapus rasa sukamu itu jika kau tidak ingin sakit hati Jiro. Semua lelaki dan perempuan memang mengagumi Yuga" jujur Atila.

"Termasuk kau?" Tanya Kirana.

"Aku? Tentu saja aku kagum. Tapi kagumku itu bukan seperti kagummu. Aku menganggumi dia karena dia sungguh seorang sahabat yang sangat baik dan hebat. Aku masih menyukai wanita Jiro" Atila mengedipkan matanya membuat Kirana bergidik ngeri.

"Dia dingin tapi sekaligus memalukan. Bagaimana mungkin seorang pemimpin malu untuk berbicara dihadapan orang banyak" ucap Kirana.

Atila terkejut mendengar ucapan Kirana "hey Jiro, jangan pernah kau mengatakan jika Jiro pemalu. Selama ini aku  yang selalu membuka suaraku jika didepan umum bukan karena diminta Yuga tapi" Atila mengehembuskan napasnya.

"Tapi apa?" Kirana penasaran dengan penjelasan Atila.

"hmmm Yuga sangat tegas ia tidak suka saat dia berbicara mereka tidak memperhatikannya. Bisa-bisa orang yang tidak memperhatikan ucapanya ia bunuh dengan belati terbangnya" jelas Atila.

"Jadi bukan karena dia pemalu?" Tanya Kirana menurunkan suaranya

"Siapa yang mengatakan kepadamu Yuga pemalu?" Tanya Atila.

Kirana menujuk Dante yang sedang mengemudikan pesawat mereka. "Dia mengatakan kepadaku jika Yuga itu pemalu sehingga dia tidak mau berbicara di depan umum dan karena itulah kau yang selalu mewakilinya" ucap Kirana.

"Dante ingin membunuhmu melalui Yuga. Jika Yuga tahu kau menganggapnya pemalu atau menatapnya dengan tatapan remeh maka kau akan di bunuh Yuga" ucapan Dante membuat Kirana bergidik ngeri.

Sebegitu mengerikannya seorang Yuga hingga ia bisa dengan begitu mudah membunuh orang?

"Yuga terbiasa hidup menyendiri, aku dan Pier adalah sahabatnya sejak kecil. Kami sering bermain dan berlatih bersama muncula seorang perempuan bernama Yui didalam persahabatan kami dan karena perempuan itulah kami kehilangan pier. Semenjak itu yuga menjadi bertambah dingin" jelas Atila."

"Hey kalian cepat kemari!" Dante berteriak membuat Atila segera mendekati Danten.

"Ada apa?" Tanya Atila.

"Ada penyusup diatas pesawat kita Atila" ucap Dante menunjuk monitor dihadapannya.

Yuga segera berdiri membuat Dante dan Atila segera menatapnya. "Jangan Kak, aku tidak ingin kau menghancurkan pesawat ini" jelas Dante.

Legenda dunia GuardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang