10

2.8K 423 64
                                    

Ini untuk pertama kalinya nulis fantasy walaupun nggak sebagus author-author lain yang ahli nulis cerita fantansy.

Makasi yang vote dan komen. karena komentar kalian sangat berharga untuk membuatku cepat menyelesaikan tulisanku.

Selamat membaca!!!

Yuga melihat wajah pucat Kirana. Ia membawa kirana kedalam sebuah kamar yang berada didalam pesawat. Dalam diam Yuga membalik punggung belakang  Kirana dan merobek baju Kirana. Tidak ada terkejutan saat ia melihat punggung mulus Kirana yang terluka itu. Yuga membersikan luka Kirana dan memberikan bubuk yang berada didalam botol kecil. Bubuk ini merupakan bubuk untuk menetralkan racun. Yuga tahu jika jenis racun ini tidak terlalu berbahaya sehingga ia yakin obat miliknya bisa membuat luka kirana cepat mengering.

Yuga membalutkan tubuh kirana dengan perban. Ia mengelus rambut Kirana dan memeluk Kirana. Yuga mengganti pakaian Kirana dengan pakaian miliknya.

Perlahan-lahan kesadaran Kirana kembali. Ia terkejut saat melihat wajah Yuga sangat dekat dengan wajahnya hingga hembusan napas Yuga terasa hangat diwajahnya "Kau akan baik-baik saja!" Bisik Yuga.

Entah mengapa Kirana menginginkan pelukan hangat dari Yuga. Ia takut Yuga akan sangat marah kepadanya karena telah menipu Yuga menyamar menjadi seorang laki-laki. "Hiks...hiks...Maafkan aku, aku seorang perempuan" ucap Kirana pelan.

Yuga menatap Kirana dingin "jangan pernah buka mulutmu kepada siapapun kalau kau adalah perempuan!" Ucap Yuga dingin.

"Kau tidak marah tuan?" Tanya Kirana memegang lengan Yuga dan menatap Yuga takut.

Yuga menatap Kirana datar "aku tahu kau perempuan sejak pertama kali melihatmu" ucapan Yuga membuat Kirana terkejut.

"Tetaplah bersamaku dan jangan pernah melakukan apapun tanpa perintahku. Kau akan selalu ikut denganku mulai saat ini!" Ucap Yuga.

"Tapi kenapa?" Tanya Kirana bingung.

"Suatu saat kau akan tahu kenapa aku memintamu ikut bersamaku. Jangan beritahukan identitasmu kepada siapapun" ucap Yuga.

Kirana menganggukan kepalanya tapi ia   ingat jika ada seseorang yang mengetahui jika ia adalah seorang perempuan.  "Maafkan aku, Nana mengetahui aku adalah seorang perempuan" jujur Kirana, ia menundukkan kepalanya dan tidak ingin menatap Yuga.

"Bagaimana kalau Nana aku bunuh?" Ucap Yuga dingin.

"Tidak jangan! Dia satu-satunya temanku, aku mohon tuan. Aku akan melakukan apapun untukmu Tuan, tapi jangan  membunuh Nana Tuan, berjanjilah!" Ucap Kirana menatap Yuga sendu, air matanya  menetes saat melihat mata Yuga berubah menjadi merah.

"Baiklah untuk saat ini aku tidak akan membunuhnya. Sekarang istirahatlah dan jangan keluar dari kamar ini sebelum aku mengizinkamu!" Ucap Yuga tegas.

"Aku mohon jangan bunuh Nana, jika tuan menginginkan nyawaku maka bunuhlah aku!" Ucapan Kirana membuat Yuga mengepalkan kedua tangannya.

Kirana merasa sangat ketakutan saat melihat kemarahan Yuga. Entah keberanian dari mana hingga ia memutuskan untuk bangkit dari tidurnya dan memeluk Yuga dengan erat. "Jangan marah, aku mohon!" Ucap Kirana.

Yuga memejamkan matanya dan ia menetralkan detak jantungnya hingga warna matanya berubah menjadi biru. Yuga membalas pelukan kirana dengan erat. "Jangan pernah memperlihatkan tato yang berada didadamu kepada siapapun!" Bisik Yuga.

"Aku lelah mencarimu..." Yuga membalas pelukan Kirana, ia mengeratkan pelukannya dan membenamkan wajah kirana didadanya.

Kirana tidak mengerti ucapan Yuga. Ingin sekali ia bertanya tentang arti dari ucapan Yuga namun ia tidak ingin menyulut kemarahan Yuga seperti tadi. "Istitahatlah, aku akan keluar menemui mereka dan  kita akan segera melanjutkan perjalanan!" ucap Yuga datar.

Legenda dunia GuardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang