[09] Gilang Bimbang

1.6K 114 2
                                    

"Muka kusut gitu, Nad." komentar Gilang saat Nada memasuki kelas.

"Komentar mulu, lo."

"PMS, Mbak?" tanya Gilang tanpa rasa bersalah sudah mengusik pagi Nada yang sudah hancur.

Mendaratkan tubuhnya di bangku belakang meja Gilang, bel masuk pun berbunyi.

"Ren, Rafa sakit. Suratnya nanti dianter siangan." seru Gilang kepada Shiren, sekretaris kelas, setelah mendapat pesan singkat dari Heni, bunda-nya Rafa.

Sementara Nada terlihat tak antusias kepada sekitar. Ia lebih banyak diam dan sewot kepada orang yang berinteraksi dengannya hari ini.

"Lang, temen sebangku lo kemana?" tanya Nada enggan menyebut nama Rafa.

"Sakit." jawab Gilang singkat.

"Oh. Sakit apa? Perasaan semalem dia baik-baik aja." Nada tetap bertanya dengan intonasi malas.

"Semalem?" tanya Gilang curiga.

"Gue males bahas yang itu."

"Hayo, pada ngomongin apa?" Fara yang datang sedikit telat langsung duduk di sebelah Nada.

"Ko hening?" ucap Fara tak mendapat respon dari keduanya.

"Cerita, dong, Nad." sambung Fara.

"Semalem Rafa bilang sesuatu, tapi dia bilang ga bisa."

"Ambigu banget sih bahasa lo, Nad. Yang jelas." keluh Fara.

Sementara Gilang sudah menebak-nebak apa yang Rafa katakan kepada Nada.

"Ya, pokoknya, Rafa bilang sayang ke gue. Terus gue spontan bilang gue juga. Sumpah malu." Nada menenggelamkan wajahnya di lengannya.

Kenapa sih harus kebetulan gini. Gilang membatin.

"Terus, terus? Lo jadian sama Rafa?" tanya Fara antusias, tapi tetap menjaga suaranya.

"Engga. Gue tanya alasan kenapa dia ga mau pacaran, dia ga jawab. Gue juga butuh kepastian, Far."

"Nad," Gilang menggantung ucapannya, "pulang sekolah ikut gue, mau?"

Nada mengernyit, "Ngapain?"

"Itu juga kalo lo mau tau alasan kenapa Rafa ga bisa pacaran sama lo."

Dan, perasaan Nada mulai tak enak.

Untitled MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang