CHAPTER 1

3.9K 101 2
                                    

Sore itu, hujan turun dengan derasnya, mengguyur kota jakarta yang padat itu.
Joyi melangkah cepat keluar dari stasiun sambil menarik kopernya dengan cepat menuju halte bus.

Hampir basah kuyup, tapi untung gadis itu sempat berteduh dibawah halte bus yang sunyi itu, dirinya berharap ada bus atau taksi yang lewat. Hari pertama nya sampai di jakarta sangat melelahkan, apalagi hujan turun sore itu. Iya, hujan lah yang menyambut langkahnya ke ibu kota negara itu.

Tiba tiba, seorang pria yang terlihat sebaya dengan dirinya menghentikan larinya disebelah joyi. Sekilas joyi melirik pria itu dari sudut matanya lalu kembali fokus ke jalanan basah itu.
"oh? Kamu nunggu bus juga, ya?"tanya pria itu seraya menyikut lengan kiri joyi. Mendengar itu, joyi spontan berpaling kearah pria itu, dan.....
Jantung joyi dengan gampang berdegup lebih kencang hanya menatap tatapan pria putih itu.

"kalo gitu sama donk, aku juga lagi nunggu bus.", gumamnya tersenyum simpul. Menampakkan sedikit lesung pipinya.
Joyi berkedip dengan segera lalu mengangguk kaku, "iya.."jawabnya.

Pria itu menatap koper pink milik joyi yang ada didekat kakinya, "ohh? Apa kamu baru datang di jakarta?"tanyanya dengan wajah penasaran.
Joyi kembali mengangguk, "eoh.. Aku dari palangkaraya, mau sekolah disini."kata joyi seadanya.

Pria itu memajukan wajahnya kedepan joyi, "berarti kamu belum tau donk seluk beluk jakarta, iya kan?"tebalnya santai.
Joyi tertawa kikuk, "bisa dibilang begitu."kata joyi pelan.

Tiba tiba sebuah bus bernuansa merah berhenti didepan mereka.
"tunjukin alamat kamu, aku bisa bantu kamu sampai rumah, kok.", ucap pria itu memegang tangan kiri joyi lalu tangan satu laginya menggunting koper joyi masuk kedalam bus.
Bus itu pun melaju diatas aspal basah.

Didalam bus, joyi duduk bersebelahan dengan pria berbaju biru itu. Pria itu duduk didekat jendela bus, asyik dengan ponselnya, kedua kakinya ia sandarkan ke bangku depan. "katanya mau pulang kan? Mana alamat kamu?"tanyanya tanpa menoleh sedikitpun kearah joyi.
Joyi memperhatikan pria itu, ada banyak pertanyaan yang ada dikepala gadis itu. Jangan jangan, pria tampan itu hanya pura pura baik didepan joyi, lalu meminta alamat rumah yang akan joyi datangi dan siapa tahu suatu saat nanti pria itu akan merampok isi rumah joyi. Pria disebelahnya itu benar benar menakutkan, tapi jujur, dilihat dari siluet sampingnya, pria ini... Seksi.

Tiba tiba pria itu kaget karena joyi memukulkan tas sandangnya ke kepalanya. "agh!", dia agak memekik sembari mengusap kepalanya.
"kamu kenapa tiba tiba pukul aku?"tanya pria itu berwajah heran.
Joyi mendengus, "kamu pikir aku idiot apa? Aku tau kok kamu itu pura pura baik karena aku orang baru. Kamu mau nipu aku kan?"tebak joyi.

Pria itu seketika terpelongo, lalu mengeluarkan tawa kecilnya didepan joyi, "apa kamu gila? Kamu kira cowok seganteng aku bisa nipu kamu, gitu?"ulang pria itu.
Joyi masih diam, "bilang aja iya."katanya kemudian.
Pria itu mengulurkan tangan kanannya kearah joyi sembari tersenyum, "kenalin, nama aku gavin, nama kamu siapa?"

Joyi menatap kaku kearah pria bernama gavin itu. Lalu menjabat tangan kanan gavin, "aku joyi."katanya singkat.
Lalu tiba tiba, gavin menurunkan kakinya sambil duduk lebih tegak.
"lho? Kita kayaknya kelewatan halte deh..Gimana donk?"tanya gavin, membuat joyi ikut terpelotot.
"beneran?",ulang joyi, "jadi gimana donk?"

Gavin terlihat kebingungan, lalu ia berdiri. "yuk, kita turun aja.. Aku yang bakal ngantarin kamu."ucapnya santai.
Setelah bus berhenti di halte lain, kedua remaja itu turun dari sana dan berdiri diam di halte.
"aku bakal telepon om rangga aja deh."ucap joyi akhirnya merogoh ponselnya dan menelfon om Rangga.

Dalam hati joyi mendengus kesal, kalau dari tadi ia menelpon om rangga pasti om rangga bakalan jemput dia. Tapi bodohnya, ia malah memilih untuk naik bus sementara dia adalah orang baru disini. Benar benar idiot.
"halo om? Ini joyi, joyi udah nyampek di jakarta. Tapi kayaknya...", joyi menatap gavin yang sedang memperhatikannya bertelepon. "kayaknya joyi tersesat deh. Om bisa gak jemput joyi dihalte ini.. Apa? Ohh, om sibuk ya, yaudah deh, kalo gitu kirim aja alamat rumah om kesini. Iya, joyi tunggu."

UNDER RAIN (FF kao jirayu dan nattasha nauljam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang