CHAPTER 4

1K 47 0
                                    

Joyi menegakkan punggung nya dari sandaran dinding lorong karena melihat gavin keluar dengan santai. Cowok itu bertemu tatap dengan joyi. Joyi bangkit dari jongkok nya dan berjalan mendekati gavin. Ia menatap dengan raut wajah khawatir kearah wajah gavin. Ada banyak memar diwajah tampan itu.

"loe... Baik baik aja kan?"tanya joyi kaku.
Gavin mengangguk, "pukulan si keparat itu gak ada arti nya bagi gue. Jadi, gue gak apa apa."jawab cowok itu nyengir ringan.
"jadi sekarang loe udah tau kan tentang gue?"tanya gavin menatap bola mata joyi.

Joyi mengerjap lalu ia mengangguk pelan.
"kalo gitu kita pulang yuk."ucap joyi mengalihkan pembicaraan.
Gavin menahan lengan kiri joyi dengan tatapan usil, "karena gue dipukul sama kakak idaman loe itu, loe harus tanggung jawab."katanya.
Joyi terpelotot, "huh? Maksud loe apa?"
Gavin mengedipkan matanya berkali kali didepan joyi, "iya itu kan kakak tampan idaman hati loe, jadi loe harus tanggung jawab atas semua yang udah si keparat itu lakuin ke gue."jelas gavin.

Joyi masih menatap gavin tak terima, lalu gavin tiba tiba menyerahkan tas ransel hitamnya ke pelukan joyi. Tanpa merasa bersalah, ia melangkah duluan.
"hoy!"ujar joyi menyusul gavin. "maksud nya apa sih ini?"
Gavin menaikkan alisnya, "itu adalah tanggung jawab loe hari ini, karena gue itu mengalami kecelakaan gara gara si abdi musa. bawain tas gue sampe ke Mobil."ucapnya santai.

"tapi yang luka itu kan wajah loe, bukan badan loe."cetus joyi masih tak terima.
Gavin menghentikan langkah nya dan mempelototin joyi, "gue itu habis kecelakaan tau gak. Harus banyak istirahat dan gak boleh banyak angkat yang berat Berat."jawabnya lalu kembali melangkah.

Joyi mendengus kesal lalu mau tak mau harus menyusul gavin sampai ketempat parkir.

"makasih ya, joy.."ucap gavin yang sudah ada diambang pintu mobil nya.
"sana pulang. Jangan keluyuran kemana mana."cetus joyi menyerahkan tas itu ketangan pemiliknya.
"loe mau di anter? Sampe rumah lagi?"tawar gavin menaikkan sebelah alisnya.
Joyi menggeleng, "nggak perlu. gue masih bisa jalan kok."balas joyi.

Gavin kembali mendengus kesal, "heh, kalau ditawarin tuh harusnya diterima, jangan sok jual mahal deh. Apalagi loe ditawari sama  cowok ganteng."gumamnya.
Joyi tertawa kecil, "simpan aja tawaran itu buat diri lo sendiri, oke."jawab joyi lalu berbalik.
Tiba tiba kepala mendapatkan pukulan pelan dari ponsel gavin, membuat gadis itu tak jadi melangkah dan kembali menghadap gavin.
"apalagi?"tanya joyi merengut.
Gavin tersenyum miring, "hari ini gue mau pulangnya sama loe. Jadi jangan nolak kenapa sih."cetusnya.

Joyi diam sejanak, lalu ia kaget karena gavin tiba tiba menariknya kedalam mobil.  Dan melaju meninggalkan parkiran.
Joyi diam menatap gavin yang sedang menyetir itu.
"jangan dipandangin terus gue nya.."gumam gavin. "nanti loe jatuh cinta."

Buru buru joyi mengalihkan pandangan nya kearah jendela mobil dan diam tanpa kata.
"loe khawatir kan sama gue?"tanya gavin.
Joyi mendengus, "ngapain juga gue khawatir ama loe, gav."
Terdengar tawaran gavin didalam mobil,  "jangan bohong. Bukti nya loe tetap di depan uks nungguin gue. Tandanya loe khawatir kan?"tanya gavin.

Joyi berdehem keras lalu menyibak poni nya kebelakang, "jangan kegeeran. Gue itu cuman... Cuman...", joyi berhenti ditengah jalan dan tak tahu harus berkata apa pada gavin. Ia tak tahu harus melanjutkan nya dengan kalimat apa.

"tuh kan?"
"gue udah tau, kalo loe itu pasti khawatir, makanya nungguin gue didepan uks tadi......"tuduh gavin santai.
"berhenti bicara ah!"cegat joyi sinting.

Sesampainya didepan pagar rumah tante nela, gavin dan joyi keluar bersamaan.
"masuk gih."ucap gavin mengedikkan dagunya kearah pagar.
Joyi menggeleng, "loe duluan yang pergi, baru gue masuk."balasnya.
Gavin kembali tercengir, "hoy, dimana mana kalo cowok yang ngantarin cewek sampe rumah, si cewek yang duluan masuk tau gak. Sana masuk!"cetusnya ngotot.

UNDER RAIN (FF kao jirayu dan nattasha nauljam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang