CHAPTER 20

671 29 2
                                    

"apa?" gavin menegakkan punggungnya sambil menatap lurus kearah joyi.
Joyi angguk angguk, "iya.. Kak rania suka sama elo.. Dan—" gadis itu diam, tak bisa melanjutkan kata katanya.
Gavin memegang kedua puncak joyi, "dan apa? Loe mau bilang apa lagi?"
Joyi geleng geleng, lalu ia memilih untuk tidak bertemu tatap dengan gavin lagi. Tapi, rasanya hati ini terlalu berat untuk menghindari tatapan cowok didepan nya itu.

Joyi tersenyum, "loe serasi kok sama kak rania. Loe ganteng dia cakep. Cocok banget.."kata joyi pelan.
"loe ngomong apa sih?"tanya gavin.
"kalo gue ceritain semua yang diomongin rania ke gue tentang kita, gue bakal gak sanggup." lata joyi parau suaranya.
"joyi?"tanya gavin semakin tidak mengerti.
"balik ke sekolah lagi gih.. Tinggalin gue sendiri. Hari ini aja, gav.." ucap gadis itu menatap gavin.

Gavin melepaskan puncak joyi, menatap nya gundah. "loe kenapa sih?"tanya gavin mengerutkan dahinya.
"hey.. Ada gavin.." sapa om rangga yang muncul di belakang itu. "kapan datang? Kamu gak sekolah?"
Gavin melontarkan senyum kepada om rangga, walau sebenarnya joyi tahu kalau senyum itu adalah senyum paksaan yang pernah ia lihat dari gavin. "lumayanlah, om.. ohh, tadi izin permisi buat keluar dari sekolah. Nanti juga balik." jawabnya membohongi om rangga.

"masuk yuk, om.."ajak joyi menatap kearah om rangga yang sudah ada di belakang kursi rodanya itu. "joyi bosen disini."lanjutnya.
"lho?" om rangga menatap kearah gavin, "kenapa kalian gak mau ngobrol lama?"
"joyi?"tanya gavin menatap nya.
Joyi hanya mengedikkan dagunya kearah sebelah nya, sebagai kode kepada om rangga kalau ia benar benar mau masuk kedalam.
Dengan rasa heran dan penasaran, om rangga membalikkan kursi roda yang joyi duduki itu.

"joyi!"panggil gavin bangkit dari duduknya, membuat om rangga menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang. Lain hal nya dengan joyi, gadis itu cuman bisa diam menahan gemuruh di dadanya. Tak niat menoleh ke belakang karena nantinya ia akan mengingat rania lagi. Dasar orang yang baperan memang.
"gue sayang sama loe!"pekik gavin dan sukses mencuri perhatian beberapa orang yang ada disekitar taman.

Om rangga melotot mendengar itu. Joyi juga lebih melotot lagi.
"gue pokoknya cuman sayang sama elo! Itu aja!" katanya santai lalu ia berbalik pergi.
Joyi menolehkan wajahnya ke belakang, menatap punggung gavin yang semakin menjauh dari pandangan itu.
"kamu kenapa sih sama gavin? Berantem?"tanya om rangga penasaran.
Joyi cuman diam, tak berniat untuk menjawab pertanyaan om nya itu, yang ia pikirkan hanya fokus ke satu sosok, yaitu gavin.

*****
Joyi pelan pelan berjalan menelusuri lorong sekolah. Tepat, satu antero sekolah kini menatap nya dengan rasa ingin tahu mereka yang dalam. yah, tiga hari dirumah sakit rasanya joyi sangat merindukan sekolah ini.
Dan ia tak sengaja melewati mading sekolah, dan memberhentikan langkahnya. Menatap seksama isi mading itu.

"Rania si wakil osis habisi murid junior di kamar mandi.."

Itu judul artikel yang dipajangkan disana. Lengkap ditempel di karton putih, juga ada foto rania dan juga joyi ditempelkan besar besar disana. Pasti buletin yang isinya para murid murid kepo yang menerbitkan berita ini, batin joyi.

"...berita ini tentu aja menjadi buah bibir diseluruh penjuru sekolah. Bagaimana tidak, siapa yang gak kenal rania, wakil osis cantik yang suka curi perhatian banyak orang. Mirisnya, dia telah ngeroyok adik kelas yang lemah di kamar mandi. Ckckk.. sebagai murid yang gak ikut organisasi itu, kami pengen rania turun jabatan dari wakil osis aja! Kita gak perlu wakil osis kayak dia! Sampah! Tau nya main keroyokan aja tuh cewek! Well, well, dan kita akhirnya berbahagia karena cewek bengis itu di copot jabatan nya sebagai wakil osis, dan di scoresing selama saru minggu.. Btw, buat joyi, semoga elo cepat sembuh ya.. Oke, sampai jumpa di berita berikutnya.. salam,  dari semua staf redaksi eksul buletin sekolah, wkwk.."

UNDER RAIN (FF kao jirayu dan nattasha nauljam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang