tatap gue..

650 30 8
                                    

Joyi membuka matanya karena mendengar pintu kamar inapnya dibuka. Ternyata itu tante nela.
"kamu belum tidur juga?"tanya tante nela yang meletakkan parsel buah diatas meja kecil disebelah ranjang gadis itu.
"tante bukannya tadi mau pulang? Kenapa balik?"tanya joyi heran.
"ohh. Tadi emang mau balik, eh, tiba tiba suster di depan manggil tante dan kasi itu. Katanya buat pasien bernama joyi. Ya kamu." jelas tante nela santai.

Joyi mengerutkan dahinya menatap parsel buah itu, ada banyak buah didalam keranjang itu dan di bungkus oleh plastik bening. "dari siapa?"
Tante nela mengangkat bahunya, "suster bilang ada cowok sebaya kamu yang titip ini buat kamu. Cowok nya ganteng. Yahh, tante bisa tebak itu dari gavin."kata tante nela.

Joyi menghela nafas menatap Parsel buah itu, "dari gavin?"ulang nya pelan.
"joy.." tante nela memegang tangan kanan joyi. "kamu ada masalah ya sama gavin?"
Joyi perlahan bangkit dari baringan nya, dan menatap nanar pada tante nela, "tante..." bisiknya gemetar. Ia masih teringat dengan semua kata kata rania. Baginya itu seperti ancaman yang akan menghancurkan nya.

"cerita sama tante, sayang." kata tante nela lagi.
Joyi tertunduk, "joyi rindu dia, tante.. Tapi-tapi joyi takut untuk dekat sama dia lagi."kata joyi tertunduk, perlahan airmata keluar dari pelupuk matanya.

"tapi joyi gak bisa, tante!"tangis joyi pelan.
Tante nela tersentak melihat itu, wanita itu dengan perlahan memeluk tubuh joyi dan mengelus rambut joyi.
"iya.. Kamu bisa nangis sepuasnya disini. Nangislah, sayang.."katanya.

*****
Curhatan di bawah hujan hari ini..

Betapa bahagia nya aku jika aku berangkat sekolah setiap hari, karena aku bisa terus melihatmu.. Kau itu adalah kau, bukan orang lain. Kau pembawa kebahagiaan ku, kau yang selalu membuat aku tersenyum.

Hariku sepi ketika tidak melihat dirimu Hari itu, rasanya aku benar benar akan menjadikan mu milikku seutuhnya.. sekarang aku mengetahui kalau aku bahagia karena ada dirimu, tapi.. Aku sama sekali tidak tahu apa yang ada di dalam hatimu. Apakah kau merasakan rasa yang kurasakan? Semoga iya!

Tatap aku setiap hari, temui aku setiap hari, cari aku setiap hari, beri senyuman itu untukku setiap hari. Aku mau kau ada disini, disampingku. Selalu ada disebelahku..
Aku rindu padamu setiap hari. Setiap dialog dialog yang kita lafalkan itu rasanya kurang cukup puas untuk terus bersamamu..

Kau penyemangat ku. Sungguh, kau membuat ku semangat. Ayo bertemu setiap hari di balkon sekolah, makan bersama di kantin, dimeja yang sama dengan tawa yang mengiringi kita.
Ayo bicara lebih lama lagi, karena setiap yang kau katakan itu bermakna penting untukku.
sebukan yang lalu, seminggu yang lalu, tiga atau dua hari yang lalu, bahkan kemarin, ataupun hari ini dan esoknya, aku akan terus merindukan mu.

Aku berterimakasih kasi kepada ibumu yang telah melahirkan mu kedunia ini, agar aku terus bisa menyukai dirimu. Bukan, mencintai dirimu.
rasanya aku ingin sekali tinggal di kepalamu atau hatimu, agar aku bisa mengetahui apa yang kau pikirkan.
Kenapa aku suka kau? Kembali ke awal, karena kau adalah kau! Kau membuat hariku bahagia, setiap hari aku pasti kecarian dirimu.
Jadi, kumohon tetaplah menjadi 'kau' yang apa adanya..

Joyi menutup laptop nya dan meletakkan nya diatas pahanya, lalu matanya menatap hamparan taman rumah sakit yang isinya para pasien yang tengah menikmati udara segar pagi itu. Begitu juga joyi, ia meminta tante nela untuk membawa nya keluar dan iseng iseng menulis di laptop nya wlaau hanya dengan tangan kirinya yang tidak diberi gips itu.

Joyi tertawa karena mengingat judul tulisan yang ia ketik tadi. hari ini pagi sangat bersinar terang, tapi ia malah menulis 'dibawah hujan hari ini' disana. iya, karena joyi ingat pertama kali bertemu gavin di jakarta, hujan turun waktu itu.

Tiba tiba ia kaget karena seseorang dari belakang menutup matanya dengan kedua telapak tangannya.
"tante.. Jangan bercanda deh,"ujarnya tertawa kecil.
Tangan itu terbuka, dan joyi segera menoleh ke belakang. Dan betapa terkejut nya ia karena itu adalah gavin. Iya, gavin!
Mulut joyi sampai tak bisa menyebut nama cowok itu, yang ia lakukan hanyalah diam.

"loe ada hutang penjelasan ama gue."kata gavin lalu duduk di hadapan joyi, dibangku taman.
Joyi masih diam. Ini dia, wajah yang ia rindukan dari kemarin itu, wajah si pembawa kebahagiaan nya ada dihadapan nya sekarang.
"loe gak apa apa?"tanya gavin yang tatapan nya masih betah kearah joyi.
joyi refleks angguk angguk pelan, "gak sekolah?" tanya cewek itu masih parau.
Gavin nyengir, "bolos satu hari buat ketemu loe itu penuh perjuangan tau gak. Habis upacara tadi, gue langsung lompat dinding pagar belakang sekolah.. Dan nyampe deh disini. Keren kan gue?"jelasnya bangga.

Joyi menatap nya, "tatap gue."katanya tiba tiba.
Gavin menaikkan alisnya, "maksud nya? Gue tatap elo, gitu?"
Joyi angguk angguk, "iya, tolong tatap gue lama lama untuk hari ini."jawab cewek itu datar.
Gavin tersenyum, "kenapa?"tanya gavin lagi.
"karena gue rindu sama elo."kata joyi. "tolong kasi tatapan itu buat gue, hari ini."pintanya.
Benar, joyi tidak bisa menyangkal untuk 'tidak bertemu gavin' karena ia benar benar merindukan sosok itu.

"loe rindu banget ya ama gue, sampe segitu nya?"tanya gavin tersenyum.
Joyi mengerjapkan matanya, "iya." jawabnya singkat.
"joy..." kata gavin menatapnya. "gue juga kangen sama elo. Kenapa loe gak mau ketemu gue?"
Joyi memilih menatap kembali ke taman begitu mendengarkan kata kata itu.
"gue udah tau cerita nya. Loe di keroyok kan?" tanya gavin lagi.
"dari mana loe tau?"tanya joyi kembali menatapnya.

Gavin berdecak, "apa sih yang gue gak tahu tentang elo? Loe di keroyok anak cewek kan? Dan anak cewek itu adalah rania kan?"tanya gavin.
Joyi terpaku diam tak berkutik mendengar itu. Dari mana gavin tahu hal itu, batin joyi.
"jangan takut, joyi.." kata gavin lalu ia meraih tubuh mungil gadis itu dan membawanya ke dalam pelukan nya yang begitu erat dan menghangatkan itu.

"gavin?"tanya joyi menaikkan alisnya karena kaget.
"karena gue masih hidup, jadi loe gak perlu takut karena gue ada disisi elo. Mungkin ini gombal kalau bagi cewek, tapi ini bener bener apa yang mau gue omongin ke elo.."katanya santai.
Joyi tersenyum tipis mendengar itu, "bisa gak pelukannya di lepas? Tangan kanan gue keimpit nih."kata joyi membuat gavin melepaskan pelukannya.

"rania pelakunya kan?"tanya gavin.
"kenapa loe penasaran banget sih?"tanya joyi menatapnya.
Gavin menyandarkan punggung nya ke sandaran bangku taman itu, "biar gue kasi pelajaran tu cewek. Bukan di gebukin, tapi di hajar pake kata kata."gumam cowok itu datar.
"masalah nya kak rania itu suka sama elo, gav." kata joyi.
Gavin terkesikap dan diam menatap joyi. "apa?"

*****
TBC~~
Hay guys, i am back. Di kasi vote sama comments yang banyak banyak ya, biar aku makin semangat nulis nya.. Thanks buat yang udah comments cerita aku ini, dan semua yang udah baca dan kasi vote.. Wkwkwk.
Mau gak gavin ama joyi jadian nya lebih cepat?? Comment yahhh.. Kasi saran.

UNDER RAIN (FF kao jirayu dan nattasha nauljam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang