gentingnya hubungan kita

593 26 7
                                    

"BILA IA SUDAH TIDAK MENCINTAI MU, BERBAGAI ALASAN AKAN ADA. ANDAIKATA MEMANG TIDAK ADA, IA PASTI AKAN MEMBUATNYA ADA.."
(Part II)

*****

Joyi terdiam diatas tempat tidur nya, memandangi satu persatu foto yang ada di galeri ponselnya. Kebanyakan foto dirinya bersama gavin. Dan menghentikan gerak jempol nya yang menggeser foto foto itu, dan terfokus pada satu foto.
Foto dimana joyi dan gavin berdua. Gavin yang mengambil gambar dan joyi yang bersandar di pundak kanan cowok itu sembari memeluk tubuh gavin. Keduanya tersenyum lebar didepan kamera.

"ck.." joyi berdecak dan melemparkan asal ponsel nya ke atas tempat tidurnya.
"gavin.." bisiknya perlahan meneteskan airmata nya.
Gadis itu tertunduk dan mulai mengeluarkan tangis nya, menutup wajahnya dengan tangan nya.

Sangat perlahan, pintu kamar joyi terbuka dan tante nela berdiri di ambang pintu. Ia lihat keponakan nya tengah terisak di pinggir tempat tidur nya.
"heyy.. Joy?"tanya tante nela lembut sembari menghampiri gadis itu.
"tante..." tangis joyi terus tertunduk.
Tante nela diam, wanita itu langsung membawa joyi kedalam pelukan nya. Ia usap rambut joyi dengan penuh kelembutan berharap gadis yang ia peluk itu membaik.

Kedua nya diam. Joyi yang terus menangis dan tante nela yang diam dengan segudang pertanyaan di kepala nya.

*****

Joyi berjalan dengan langkah cepat mengikuti gadis yang telah mendekati gavin itu dari belakang.
"hey, loe.."panggil nya dengan hati hati membuat gadis berambut sebahu itu menghentikan langkah nya dan perlahan berbalik. Ekspresi wajah nya kaget ketika melihat Joyi.

Joyi mendelik kearah name-tag yang ada di seragam sekolah gadis itu.
"jadi nama loe disty.." kata joyi lalu menatap tajam kearah disty. "jangan dekat dekat sama gavin.."
Disty menaikkan alisnya lalu melipat tangan diperut nya, "emang kenapa?"tanya nya dengan tatapan permusuhan.
Joyi berdecak layas, "gavin udah punya pacar.. jadi sebaiknya jangan deket deket sama dia.."

"loe kan pacarnya?"tanya disty. Begitu kaget nya joyi karena seorang adik kelas bisa bicara tidak sopan padanya. Dasar kurang ajar.
"iya.." jawab joyi cepat. "dan gue ingetin sama loe kalo loe jangan deket deket lagi sama pacar gue."
Disty hanya tersenyum sambil menyelipkan ujung rambut nya kebelakang telinga nya.

"tau diri deh loe.." kata joyi lagi dengan penuh penekanan.
"loe yang seharusnya tahu diri, kakak kelas.." gumam disty. "bandingin gue sama elo, loe kalah cantik.. Kak gavin udah bosen pacaran sama elo.. Mendingan loe pisah sama dia aja.."
Joyi menaikkan alisnya, "apa loe bilang?"
"perlu gue ulangi ya? gini ya, tinggalin aja gavin. gavin udah bosen pacaran sama elo dua tahun lebih ini.."

Joyi masih diam, ia kepal kedua tangan nya kuat kuat.
"inget loe, gue bakal menang.. Dan loe harus minggat dari sisi kak gavin." gumam disty lalu pergi meninggalkan joyi ditengah tengah koridor itu.

Buru buru joyi berbalik dan berjalan meninggalkan koridor sekolah.

*****

"hey..." sapa gavin menghentikan langkah nya didepan joyi.
Joyi yang dari tadi berdiri menunggu gavin lapangan bermain anak anak itu hanya menatapnya datar.
"udah lama nunggu ya? Sorry ya, gue baru baca chatt nya loe.." gumam Gavin mengacungkan ponsel yang ada ditangan nya itu.

"mau ngomong apa?"tanya gavin menatap joyi.
"loe punya sesuatu gak yang harus di omongin ke gue?"tanya joyi dengan tatapan sendu.
Gavin terdiam sejenak, lalu menggeleng.
"loe berubah!" ujar joyi tiba tiba.
Gavin yang mendengar itu langsung berubah ekspresi nya, "maksud nya?"
Joyi menarik nafas nya panjang, lalu mencoba memberanikan diri menatap Gavin, "gue tau semuanya.. Loe lagi deket kan sama disty?"

Gavin mengerutkan dahinya, "loe ngomong apa Sih?"tanya nya.
Joyi mencoba menahan tangis nya, ia harus kuat menahan tangis nya untuk sampai saat ini. Ia haru berusaha agar airmata tidak jatuh gara gara kehadiran orang ketiga itu.
"jangan pura pura gak tau! Gue udah tau semua nya!"kata joyi.

Gavin memegang kedua lengan joyi dengan erat.
"loe jahat, vin! Kenapa loe setega itu ke gue?" kata joyi dan akhirnya meneteskan air mata nya.
"apa salah nya sih loe baca pesan dari gue? Apa susahnya sih balas pesan gue. Apa susahnya sih bilang ke gue loe lagi apa!"tangis joyi.

"jangan posesif gini, joy!"bentak gavin dan membuat joyi terdiam menatap nya.
Gavin juga terdiam, ia menyesal sudah membentak gadis yang ada dihadapan nya itu.
"joy.. Gu—gue,"
"loe jahat, gavin! lepasin gue.." tangis joyi meronta ronta ingin di lepaskan.
"joy, dengerin gue dulu, joy.." kata Gavin.
"siapa disty! Disty siapa?!" tanya joyi.
"joyi?"kata gavin lagi.

Joyi menggeleng kuat kuat, "kok loe sejahat ini ke gue? Loe bilang gue posesif? Apa itu namanya posesif, vin?"tanya joyi tertunduk.
"sorry, joy.." kata Gavin.
"tolong lepasin gue!"tangis joyi semakin meronta ronta.
Gavin akhirnya melepaskan cengkraman nya.
Buru buru joyi berbalik mmeninggalkan gavin.

"joy! Tunggu, joyi.." panggil gavin mengejar joyi disepanjang trotoar itu. Ia berhasil menangkap tangan joyi.
"tolong.. Lepasin gue!"pinta joyi masih menangis.
"iya.. Tolong dengerin dulu penjelasan gue.." kata gavin. Ia tak peduli bahwa semua orang yang ada disekitar mereka tertarik menonton.

"loe jahat. lepasin gue!"bentak joyi merampas tangan nya dari gavin. Tapi lagi lagi gavin menangkap tangan nya.
"Tolong, saya!"pekik joyi kepada pejalan kaki yang ada disekitar nya. "mas mas! Tolongin saya, mas!"katanya memohon kepada sekumpulan laki laki yang tampak nya baru pulang kuliah itu.

Para lelaki itu segera menolong joyi. Mencoba melepaskan joyi dari cengkraman gavin.
kejadian itu tampak nya mengundang banyak pasang mata malam itu.
"mas, lepasin dia donk, mas.." kata salah satu lelaki itu.
"mas, dia pacar saya, mas.." kata Gavin berusaha membela dirinya.
"tolong saya, mas!"tangis joyi.

Akhirnya setelah bersiteru dengan orang lain itu, gavin akhirnya melepaskan tangan joyi. Buru buru joyi berlari menjauh sejauh mungkin dari gavin. Sedangkan gavin masih dilarang mengejar joyi setelah beberapa saat joyi tak lagi kelihatan di ujung pandang nya.

*****

"gavin... Kalo loe emang udah bosen sama gue, kalo loe emang udah gak cinta sama gue, kalo loe udah gak sayang lagi sama gue, gak perlu sakiti perasaan gue kayak gini, gav.. Gue itu cuman seorang cewek dengan perasaan yang rapuh.. Kenapa loe setega ini sih sama gue? Kalo loe emang udah gak cinta lagi sama gue, loe bilang aja langsung ke gue, loe gak perlu bilang ke orang Lain! Loe gak perlu nyakitin perasaan gue dengan cara deketin cewek lain di belakang gue! Jangan bikin gue kecewa.. Tolong ngertiin perasaan gue.."

*****
TBC~
Hay guys, author kembali lagi nih.. Gimana cerita nya? Belum berhasil bikin baper gak? Utk saat ini author bikin sedikit konflik utk pemeran nya, biar makin greget. Kasih komen dan saran donk disni, jgn lupa di kasi vote yang banyak.. Thanks.
@pena_ria

UNDER RAIN (FF kao jirayu dan nattasha nauljam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang