CHAPTER 12

780 31 0
                                    

Joyi buru buru mendorong gavin hingga cowok itu terjatuh dari atas sana.
"argh."rintihnya memegang kepalanya, ia menatap kesal kearah joyi lalu berdiri.
"loe ini kenapa dorong gue, hah?"tanya gavin.
Joyi duduk, lalu menyilangkan kedua tangan nya di depan dadanya. Menatap sinis pada gavin, "hey, loe berbuat apa ke gue tadi malam?"tanya joyi kesal.
Gavin memegang kepalanya, sejenak berfikir.

"gu,gue gak ingat. Loe sendiri?"tanya gavin balik dengan wajah polos.
Joyi turun dari kasur dan memukul mukul sembarangan ke badan gavin, jujur saja, ia juga tak ingat apa apa kemarin, kecuali menangis karena mengingat kak vanie. Selebihnya ia tidak ingat apa apa, sungguh.
"nyebelin!"gerutu joyi mengacak rambutnya.

"oh ya, tante eka sama om rico tau gak kalau kita pulang larut?"tanya joyi heran.
Gavin menggeleng, "mereka pergi keluar kota, ketempat kakak sepupu gue, dia nikah. Jadi mereka pergi mendadak, jadi kita bakal gk dimarahin.."
"omong omong, loe ngapain masih dikamar gue, Nanti bibik dateng dan curiga sama kita. Keluar sana!"cetus gavin kesal.
Joyi menelan emosinya, lalu melangkah keluar dengan segera tanpa berpaling lagi pada gavin.

Gavin terduduk disisi tempat tidur, lalu ia mencoba mengingat ingat kejadian kemarin malam. Ia hanya ingat sampai joyi menangis dipelukannya. Hanya sampai disitu lantaran gavin kan juga mabuk tuh, tapi dia masih bisa ngontrol dirinya. Mungkin udah kebiasaan.

Sedangkan joyi, gadis itu sekarang hanya diam dikamar mandi kamarnya. Ia menatap wajah nya dari pantulan cermin wastafel, juga mencoba mengingat kejadian kemarin malam.

Flashback...
"jo, joyi.. Ayo jalan sendiri donk ah."gerutu gavin menggendongnya dipunggungnya, keduanya memasuki rumah dan tampak sunyi sekali.
"ehh.. Non joyi kenapa atuh?"tanya pembantunya bik ijah keluar dari dapur.
"dia... Pingsan, bik. Mama sama papa dimana?"tanya gavin yang sudah keberatan itu.
"mama sama papa kamu pergi kerumah sepupu kamu di Bogor. Katanya sepupu kamu nikah, jadi harus buru buru pergi, jadi gak sempat pamitan sama kamu, kata nyonya eka, mereka bakal pulang besok malam. Jadi, den gavin gak boleh nakal."jelas bik ijah lembut.

Gavin angguk angguk, "oh ya udahlah, kalau gitu aku bawa joyi kekamar nya dulu ya, bik. bibik bisa lanjutin pekerjaan bibik didapur."cetus gavin.
Bik ijah angguk angguk paham, "tapi.. Non joyi.. Dia gak papa tuh?"
"dia baik baik aja, Bik."balas gavin.
Bik ijah kembali angguk angguk lalu pergi kembali kedapur.
Gavin menaiki tangga sambil menggendong joyi yang sudah meracau dibelakang nya itu.

Gavin membuka pintu kamar dan masuk kedalam, tk lupa ia kunci kamar sebelum itu
"eoh.. Ini kamar gue kan?"tanya nya menatap sekelilingnya. Benar, karen terlalu pusing ia jadi salah kamar.
"aduhh.. Gue capek donk harus Keluar lagi! gimana sih loe, gav!"ujarnya kesal.
Ia mendekat ketempat tidur, lalu berusaha menjatuhkan joyi dari punggungnya ke kasurnya.

Saat joyi hampir jatuh ketempat tidur, tanpa sengaja joyi juga Menarik baju gavin hingga ia jatuh bersama ke atas kasur.
Posisi kedua anak muda itu sekarang tampak.... Hmhm, begitulah.
Joyi sekarang ada disebelah gavin, keduanya terbaring dengan posisi saling berhadapan. Terutama wajah keduanya yang sangat sangat dekat itu.
Joyi diam menatap mata gavin, ia bisa merasakan nafas berat dari si cowok didekatnya itu menderu deru didepan mulutnya.

"gavin..."bisik joyi dengan mata sayu nya, sesekali ia juga memejamkan matanya.
"umur loe berapa?"tanya gadis itu pelan.
"kita sama.. 18 tahun.."jawab gavin ikut pelan.
"masa muda itu bikin gue takut, gav.."kata joyi menatap mata gavin.
Gavin mengerjap, "maksud loe?"
Joyi memejamkan matanya, lalu beberapa saat kemudian ia buka lagi, kembali mendapatkan bahwa gavin tengah menatapnya.
"gak tau.. Pokoknya kadang gue merasa takut aja."jawab joyi.

Gadis itu mulai bergerak gelisah dan tak sengaja kedua kening mereka tertempel, serta hidung mancung mereka yang sudah bersentuhan itu.
tanpa kata kata, gavin mulai menggerakkan bibirnya mendekati bibir joyi.
Seketika itu juga, gavin meraih tengkuk joyi dan mulai menempelkan bibirnya diatas bibir mungil gadis itu.

Mereka satu sama lain tak kuat untuk membuka mata, dan memutuskan bersama sama memejamkan matanya. Entah apa yang mereka pikirkan saat ini, yang jelas mereka berdua itu mabuk. Iya, garis bawahi, mabuk.

Ciuman itu perlahan berubah menjadi lumatan yang dimulai oleh gavin, cowok itu mulai melumat bibir atas joyi dengan pelan, sementara itu joyi malah membalas ciuman dari gavin itu, ia gigit bibir bawah gavin. Entah apa yang terjadi pada joyi sekarang.
"awhh.."kata gavin disela sela ciuman itu.
Gavin semakin menekan tengkuk joyi, begitu juga joyi, gadis itu semakin mendekat pada gavin.
Flashback end...

*****
"gav, loe kenapa?"tanya teman gavin, geryn itu.
Gavin hanya diam memandang kearah ke kanannya sambil menopang kepala bagian kirinya dengan tangannya.
Geryn yang duduk disebelah mejanya itu mulai mengikuti arah tatap gavin. ternyata cowok putih itu sedang memperhatikan joyi yang kebetulan duduk sejejer disisi kanan meja mereka.
"ohh.. Lagi pantau si joyi yah?"tanya geryn berbisik dengan tatapan usil.

"joy, si gavin lagi liatin elo tuh,"bisik Alexandra dari belakang setelah ia mencolek punggung joyi dengan pensil nya.
Joyi menghentikan menulisnya dan mulai berpaling kearah gavin.
Tepat, dan refleks, Jantung joyi dengan tiba tiba berdetak lebih kencang dari biasanya.
tampak mulut joyi seperti berkata 'apa' tapi tidak mengeluarkan suaranya. Lantaran buk jeni guru biologi mereka tengah menerangkan pelajaran didepan sana.

Gavin geleng geleng lalu kembali menatap kedepan, ia benar benar putus asa karena tidak bisa mengingat apapun soal kemarin malam itu.
Sungguh, saat ini dia benar benar gundah, ingatan nya belum muncul tapi hatinya seperti berdebar debar begitu. Seperti ada sesuatu yang mengganjal disana.
Joyi yang melihat keanehan gavin tadi hanya terdiam menatap profil samping cowok itu, sudahlah, walaupun ia sudah bekerja keras, ingatan nya lebih jauh tentang malam itu benar benar tidak muncul.

Biarkan saja, tidak ada yang tahu, apalagi sama joyi dan gavin. Biarkan meraka tidak tahu..
****
Tbc~~
Vote and comments

UNDER RAIN (FF kao jirayu dan nattasha nauljam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang