CHAPTER 2

1.5K 59 0
                                    

Tampak joyi dan gavin duduk bergabung diantara ratusan siswa dan siswi junior ditengah tengah lapangan sekolah yang panas itu. Gavin melihat joyi tampak kepanasan, gadis itu mengibas ngibaskan telapak tangannya kedepan wajahnya sambil mendengarkan penjelasan dari kakak ketua osis yang tadi bernama kak  Abdi Musa. Kakak senior itu tampak tampan di bawah sinar matahari terik itu.

"kamu kepanasan ya?"tanya gavin yang duduk dibelakang punggung joyi itu.
Joyi yang tanpa menoleh kebelakang itu cuman mengangguk.
"sekarang, kita bakal makan jagung satu persatu dan harus dihabisin dalam tempo 2 menit, ngerti?!!"jelas kak abdi berkacak pinggang didepan sana.
"NGERTI, KAK!"jawab semua murid serempak.

Para kakak pembina yang ada disana pun membagi bagikan masing masing satu jagung kepada murid murid junior itu.
Joyi menatap takut jagung yang baru ia terima dari operan temannya yang ada didepannya. Dan ia mengoper jagung satu lagi kearah gavin.
"muka loe kenapa?"tanya gavin sambil,tangannya menerima jagung rebus itu dari joyi.
"gu,gue... Alergian sama jagung, gav."kata joyi pelan, tampak wajahnya sangat ketakutan.
"oke! Sekarang ayo mulai! Siapa yang jagungnya belum abis dalam 2 menit, gue kasi hukuman berat!"seru kak abdi datar.

Para muridpun segera melahap jagung rebus mereka, gavin yang juga tengah memakan jagung itu terus memperhatikan joyi yang sama sekali belum memakan jagung miliknya.
Tampak kak abdi memalingkan wajah kearah joyi, lalu cowok tinggi itu berjalan mendatangi joyi. "kenapa belum dimakan juga, hah?"tanya nya sembari melipat tangan diperutnya.

Joyi mendongakkan wajah kearah kak abdi. "sorry, kak.. Tapi, aku gak bisa makan jagung.."
Beberapa murid yang mendengar itu langsung menatap aneh pada joyi, masih sibuk dengan jagung masing masing tentunya.
Kak abdi tampak mendengus kesal menatap joyi, "jangan ngeluarin alasan lain deh, kamu.. Cepetan dimakan!"perintahnya.

Tiba tiba, joyi dan kak abdi kaget karena gavin merampas jagung dari tangan joyi. ia tersenyum miring lalu melahap jagung miliknya dan jagung milik joyi secara bergantian. kedua tangannya penuh dengan jagung rebus sekarang.
"kamu ngapain sih, terong?"tanya kak abdi yang berdiri didekat nya itu.
Gavin nyengir, "dia itu alergi, kak. jadi gak bisa makan nih jagung. Tolong ngerti deh. Lebih baik, saya yang gantiin dia.. Sama aja kan?"gumam gavin.
Mendengar pemberontakan gavin itu, para murid langsung menontonnya dari tempatnya. Menatap takjub pada rupa wajah gavin itu. Belum menunggu lama, gavin tampaknya akan  menjadi idola baru.

"berdiri kamu."ucap kak abdi.
Gavin menelan jagungnya lalu berdiri.
Gavin mendapat tendangan di lutut kirinya oleh kak abdi. Melihat itu joyi langsung terpelotot dan bangkit.
"kak, jangan sakiti gavin, gavin gak salah. aku yang salah."ucap joyi pelan.
Gavin yang tengah mengusap usap lututnya itu langsung mengerjap menatap joyi.

"woww...", Rania si cewek wakil ketua osis itu berkomentar dari kejauhan, ia tersenyum takjub tapi bermaksud melayaskan, "kayaknya anggota loe itu punya hubungan deh, di.."
Abdi lalu menatap joyi lalu kearah gavin secara bergantian, "kalian disini pacaran?"
Joyi menggeleng pelan, sambil menunduk ia berkata,"aku bakal makan jagung nya, sesuai dengan perintah kak abdi."

Gavin melongo seketika, "apaan sih kamu, joy? Kamu katanya alergi, jangan dimakan donk!"cegat gavin. Tapi tampaknya joyi tak menghiraukan perkataan gavin, ia mencoba meraih kembali jagung rebusnya dari tangan gavin. Tapi anak cowok itu malah menaikkan jagung itu keatas sehingga joyi tak bisa mengambilnya.

"gevin?"tanya joyi mempelototin cowok itu.
Gevin geleng geleng, "maaf, tapi kamu gak boleh makan ini, kan? Jadi jangan dimakan."
Kak abdi tertawa kesal sambil melipat tangan diperutnya, "udah siap mesra mesraan nya? Udah kelar?"tanya nya.
Joyi tampak menunduk lebih dalam, ia hanya berani menatap ujung sepatu putih nya itu. sedangkan gavin berani menatap balik kakak senior nya itu.

"kita gak penting kalo kalian berdua itu pacaran atau apalah itu!"bentak kak abdi emosi, "loe terong, habisin jagungnya sicabe sekarang juga!"
Kak abdi sedikit melirik joyi, "gue gak tau pacar loe itu alergi ato nggak."lanjutnya.
"abis bubar nanti, kalian berdua harus bersihin ruang musik, ngerti gak?"perintah kak abdi.
Joyi mengangguk sopan, "baik, kak."jawabnya.
Lalu kak abdi berbalik pergi menuju depan barisan.

Joyi dan gavin kembali terduduk, tampak beberapa murid cewek menatap sinis pada joyi, yang joyi sendiri tidak tahu apa maksud tatapan mematikan itu.

*****

"gue... Minta maaf, gavin.."kata joyi pelan sambil mengilap badan piano putih diruangan itu dengan kain handuk kecil itu, "gara gara gue... Loe dimarahin sama kak abdi."
Terdengar gavin tertawa dibelakang punggung joyi, joyi yang mendengar itu langsung berbalik.
"gak usah dipikirin lagi ahh."ucapnya yang sedang mengepel lantai ruangan itu.

Joyi diam memperhatikan gerak gerik gavin disana, tersenyum tipis.
"ngomong ngomong.. Loe itu udah diselamatin dua kali ama gue, lho.. Harusnya loe itu berterima kasih banyak gitu.."gumam gavin tersenyum.
Joyi yang melihat senyuman maut itu langsung berdetak kencang jantungnya. Lalu ia kembali melanjutkan kegiatan nya.
"ngomong ngomong... Kamu itu tau main gitar gak, cabe?"tanya gavin santai.

Joyi langsung berbalik dan menatap kesal pada gavin, "gue gak cabe ya, dasar terong!"ujarnya meremas kuat handuk kecil itu.

Gavin tercengir lalu ia meraih gitar hitam yang tersandar di dinding ruangan itu, membawa nya duduk dilantai dan mrmangkunya dipahanya seraya memeluknya didepan tubuhnya.
"loe tau gak mainnya?"tanya gavin sekali lagi.

Joyi mengangguk, "tau lah.. Tapi loe aja yang main nya disini.."ucap gadis itu kikuk.
Gavin mengangguk setuju, "boleh, loe mau lagu apa?"tanya gavin.
Joyi diam berfikir sejenak, lagu apa yang harus ia minta untuk dinyanyikan oleh gavin.
"udah ketemu. loe harus nyanyiin lagu nya peterpan yang judulnya... Kita dan bintang.kata joyi.
"oke. Denger yaa."kata gavin lalu ia mulai memetik gitar nya dengan jari jarinya yang ramping itu lalu mulai bernyanyi.

Lihat kelangit luas dan semua musim terus berganti....
Tetap bermain awan merangkai mimpi dengan khayal ku.. Selalu bermimpi dengan hari ku..
Pernah kau lihat bintang, bersinar putih penuh harapan..
Tangan harusnya terbuka coba temani dekati aku, selalu terangi gelap malam ku..
Dan rasakan.. Semua bintang, memanggil  tawamu terbang keatas, tinggalkan semua hanya kita dan bintang...

Setelah itu gavin menghentikan nyanyian nya dan tersenyum kearah joyi, "gimana? Bagus gak permainan gitar aku?"tanya gavin sambil bangkit dari duduknya dan menyandarkan gitar itu ke tempatnya lagi.

Joyi mengangguk, "bagus.."jawabnya, tulus dan apa adanya.
"sekarang giliran loe yang Main.."tukas gavin mengedikkan dagunya kearah gitar itu.
Joyi segera berdehem keras, "kapan kapan aja deh, kita itu lagi sibuk tau gak.. Kita lagi dihukum kan."gumamnya pura pura sibuk mengelap piano itu.

"oke.. Gue tunggu, tapi loe harus nyanyiin lagu tadi ya."ucapnya.
Joyi mengangguk santai, "tenang aja loe.."jawabnya.
*****
TBC~~~

#1063words(gak hitung kesan dan pesan😂)
#19May2017

Hay reader, terus nantikan chapter selanjutnya yaa, ohh iya jangan lupa di kasih vote yang banyak donk readers.. Maaf ada typo dimana mana. Karena masih belajar nulis..
(baca juga ceritaku: WHEN LOST dan SCHOOL 2016: THEY AND I)
♥see you next chapter..

UNDER RAIN (FF kao jirayu dan nattasha nauljam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang