Get Well Soon..

747 38 0
                                    

"joyi... Kamu gak sekolah?"tanya tante nela dari luar pintu kamar gadis itu. Tetapi yang dioanggil tak juga menyahut nya.
"joy?"panggil tante nela yang heran itu.
Ia pun memilih untuk membuka pintu kamar joyi dan wanita itu melihat keponakan nya itu meringkuk dibawah bed covernya.

"heh, sekolah."ucap tante nela memukul bokong joyi.
"ngg.."gumam joyi menyingkap selimutnya.

Tante nela begitu terkejut karena wajah joyi pucat dan berkeringat. "joyi.. Kamu kenapa, sayang?"tanya tante nela menempelkan telapak tangannya ke dahi joyi yang panas itu.

"joy, kita harus ke dokter. Kamu demam." ujar tante nela. "benar ya, tante kasi tau om kamu dulu.", wanita itu melangkah dengan lebar keluar dari kamar.

Joyi masih memejamkan matanya, seluruh tubuhnya lemas. Mungkin karena kemarin ia dan anggota marching band latihan lama di bawah terik matahari. Ohh, mungkin sedikit lagi tubuhnya akan berubah menjadi hitam lenggam.

*****

Hari ini puskesmas tampak ramai. Ramai entah kenapa, joyi juga tidak tahu. Yang jelas, yang ia tahu kalau puskesmas yang ia kunjungi bersama tante nela ini lumayan berdekatan dengan letak sekolahnya.

"tante.. Masih lama ya?"tanya joyi yang duduk di kursi roda itu. Iya, kursi roda. Tante nela yang minta suster untuk membawa kan mereka kursi roda.

"bentar lagi juga dipanggil. Sabar ya." jawab tante nela yang berdiri disebelah kursi roda.

Joyi bisa lihat kalau satu per satu pasien dipanggil ke dalam ruangan dokternya. Namun, nama joyi belum juga dipanggil.

"joyi lemes, tan.." gadis itu meraih lengan kiri tante nela. Membuat tante nela berpaling kearahnya. "apa kamu harus dirawat aja ya dirumah sakit?"

Joyi geleng geleng, "jangan lebay.. Joyi cuman lemes aja. Gak lebih.." katanya pelan.

Tiba tiba dari kejauhan di lorong tempat para pasien mengantri, ada dua orang perawat laki laki yang tengah mendorong pasien diatas bed darurat warna hitam itu.
Para pasien termasuk joyi lantas penasaran apa yang terjadi. Ternyata, diatas bed itu ada seorang cowok berseragam SMA yang terbaring disana.

Joyi bangkit dari kursi rodanya, seketika demam itu hilang begitu saja tak kala melihat gavin yang ada disana. Berjalan melewati kerumuman pasien dan menghilang masuk kedalam ruangan periksa. Sekilas joyi bisa melihat kalau kepala gavin berdarah. Iya, berdarah!

"tante, itu gavin, tante.."ujar joyi menggoyang goyang lengan tante nela.
"joyi, kamu harus duduk dulu.  kamu harus tenang, sayang.."kata tante nela mencoba mendudukkan keponakan nya itu.

Joyi menggeleng pelan, "gavin kecelakaan.." ujarnya Lemas. gadis itu dengan langkah lemah berjalan mendekati pintu ruangan dokter.
"ihh, joy?"panggil tante nela menyusulnya.

Joyi yang berdiri diambang pintu itu melihat gavin yang tengah terbaring diatas ranjang, sedang ditangani dokter. dan gavin tak sengaja bertemu tatap dengan joyi. Keduanya diam.
Dokter wanita paruh baya itu tampak sedang membersihkan luka di kepala cowok itu.

Joyi diam dan pandangan nya buram. Lalu ia tak ingat apa apa lagi.

*****

Perlahan lahan, mata joyi sudah terbuka dan akhirnya terbuka sepenuhnya. Ia menelusuri sekelilingnya dan sudah menyimpulkan kalau sekarang gadis itu ada diruangan pemeriksaan yang sunyi.

"loe gak apa apa?" Suara itu, membuat joyi kembali teringat akan yang ia lihat sebelum pingsan tadi. Rasanya airmata sudah mulai mengalir keluar.
Perlahan, ia memalingkan wajahnya kearah asal suara yang berasal dari sebelahnya. Menatap terus si pemilik suara itu.
"loe kenapa?"tanya joyi parau.

UNDER RAIN (FF kao jirayu dan nattasha nauljam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang