S E P U L U H

75.7K 3.9K 26
                                    

I S   H E   R E A L L Y 
M Y  H U S B A N D?
.
.
.

Pagi itu cukup membuat perasaan Salsa membaik begitu melihat perlakuan keluarga Dika padanya sangatlah baik. Bahkan keluarga Dika memperlakukannya seakan dia sudah lama menjadi bagian dari keluarga besar itu. Salsa tidak tahu apakah ada motif dibalik kebaikan mereka, tetapi seandainya itu ada Salsa sudah cukup bahagia bisa merasakan kehangatan yang hanya biaa dirasakan saat dengan Ayah angkatnya dulu.

"Nak Salsa, apakah kamu bisa mengantar Vira ke sekolah?" ucap Lilisya setelah sadar jika Dika tidak bisa mengantarkan Vira ke sekolah karena dia ada operasi pagi ini.

Salsa dengan cepat mengangguk, "Bisa Ma. Enggak apa kan, dik?" tanyanya pada Vira yang hanya dibalas gadis itu dengan senyuman kecil dan kembali fokus pada ponselnya.

Keadaan di rumah Dika atau lebih tepatnya rumahnya bersama Dika mulai stabil setelah rombongan keluarga Herianto yang berasal dari luar kota berpamitan untuk pulang. Dan sekarang sudah tidak terdengar lagi suara gaduh seperti saat dia bangun tidur tadi.

Tidak lama sarapan sudah tersedia diatas meja. Lilisya melarang Salsa untuk membantunya memasak padahal Salsa sudah menawarkan diri. Begitu makanan sudah tersaji, mereka mulai menyantapnya seraya berbincang-bincang.

"Bagaimana jika setelah kau mengantar Vira, kita pergi berbelanja?" tanya Lilisya antusias.

Salsa langsung mengangguk, "Mau Ma!" jawabnya tak kalah antusias.

Vira tiba-tiba tertarik pada pembicaraan antara kakak ipar dan mamanya itu, ia tersenyum penuh arti sampai Lilisya langsung menangkap maksud tatapan putrinya itu.

"Apa lagi, Viraaa?" tanya Lilisya dengan helaan nafas panjang.

"Ma, beliin aku handphone baru dong..." rayu Vira sambil menggandeng Lilisya.

Lilisya mendengus, "Handphone kamu 'kan baru aja diganti sama Papa. Tuh masih bagus," tukasnya sambil menunjuk ponsel Vira.

"Ayolah Mamaku yang secantik Miss universe, ini sudah ketinggalan zaman."

"Yaudah, biar Kakak aja yang beliin. Kamu mau yang kayak mana? Kebetulan Kakak baru nerima gaji," sambung Salsa tiba-tiba membuat Vira langsung beralih tempat duduk ke sebelah kakak iparnya itu.

"Mau yang 6S+ aja, Kak."

"Hush, dasar bandel," omel Lilisya, "Nggak usah, Nak. Nanti dia ketagihan."

Salsa menggeleng, "Nggak apa Ma." Salsa melirik adik iparnya itu, "Tapi jangan bilang sama Kakak kamu yang cerewet itu ya."

Vira langsung mengangguk, "Makasi Kakak iparku yang perfect. Beruntung deh Kak Dika dapat Kakak sebagai istri, udah pintar, baik, cantik, pokoknya the best," timpal Vira dengan acungan jempol

Salsa hanya terkekeh kecil lalu melahap masakan Ibu mertuanya yang sudah membuat mulutnya berair.

***

Begitu Salsa selesai mengantar Vira ke sekolah, gadis itu menyempatkan diri pergi ke kantor untuk mengecek beberapa tugas yang mungkin sudah menumpuk di mejanya lantaran dia sudah tidak masuk bekerja selama empat hari.

Young WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang