PEMAKSAAN KEHENDAK
.
.
.
Salsa Nabilla, gadis berambut ikal sebahu itu hampir saja menangis. Tetapi dia harus tegar, jangan sampai membuat Bibi Evelin sedih."Apakah kau mau, Nak?" tanya Bibi Evelin ramah. Meskipun Bibi Evelin terdengar bertanya tetapi ditelinga Salsa, itu terdengar seperti kau harus mau, Nak!
Salsa mengangkat wajahnya yang sempat tertunduk lama. Ia tersenyum kemudian mengangguk pelan. "Aku mau jika Bibi akan bahagia."
Seorang pria tua bernama Geraldo Herianto beserta seorang wanita yang terlihat lebuh muda dari suaminya bernama Lilisya Herianto, yang tak lain adalah orang tua dari pihak pria tersenyum sumringah. Keduanya langsung mengucap terima kasih terhadap Salsa. Itulah yang membuat ragu, jangan-jangan putra mereka adalah pria mesum jelek berumur 40-an yang tidak laku-laku sehingga mereka sangat berterimakasih saat ia menyetujui perjodohan atau lebih tepatnya permaksaan itu.
Salsa tersenyum lembut, "Lalu dimanakah pria yang akan menjadi calon suamiku?"
"Dia sedang bekerja. Baiklah Evelin, kami pamitan pulang. Datanglah ke rumah kami lusa agar kita membicarakan lebih luas. Permisi Evelin, Nak Salsa," ucap Geraldo yang tak akan lama lagi akan menjadi ayah mertuanya.
Salsa menunduk sampai pintu kembali tertutup. Bibi Evelin langsung mengajak Salsa untuk kembali duduk.
"Ini sangat penting untuk memperbaiki keuangan kita, Nak. Mereka orang kaya, mereka punya sebuah rumah sakit yang berbasis internasional. Kau harus mau sebagai balasan aku sudah membesarkanmu hingga kau bisa mendapat S2-mu itu."
Salsa hanya terdiam, tak mau menjawab ucapan Bibi Evelin. Sebenarnya ia ingin menyangkal ucapan Bibi Evelin, tetapi itu hanya akan membuatnya dalam masalah.
Bibi Evelin adalah orang yang sudah membesarkan Salsa semenjak ia berumur delapan tahun. Salsa ditemukan Bibi Evelin di panti asuhan. Salsa sama sekali tidak punya memori mengapa ia bisa berada di panti asuhan dan apa yang terjadi padanya hingga ia berakhir disana. Bibi Evelin mengadopsinya karena ia tak bisa punya anak. Awalnya Salsa sangat menikmati kehidupan barunya bersama Bibi Evelin serta suaminya yang meninggal tepat tiga tahun setelah kedatangan Salsa dirumah mereka, tetapi semenjak Salsa masuk SMA, Bibi Evelin begitu mengekangnya. Mulai dari harus les setiap hari, harus mendapat juara umum setiap semesternya dan harus mengikuti setiap olimpiade yang ada. Hingga Salsa benar-benar tak punya teman sama sekali. Setiap Salsa menolak melakukan apa yang diminta Bibi Evelin, ia akan memukulinya lalu mengucapkan hidupmu adalah milikku. Kau tak pantas menolak apapun yang kupinta. Sampai kini dia sudah bekerja sebagai kepala bagian dia perusahaan elektronik terbesar di Indonesia. Salsa kira, setelah dia bekerja, Bibi Evelin tak akan memerintahnya lagi dengan sesuka hati. Tetapi sama saja hingga pemaksaan kehendak ini terjadi. Dan tak lama lagi dia akan menjadi istri muda.
Dia sangat tau jika motif dibalik pemaksaan kehendak ini adalah uang. Tetapi Salsa tak punya hak bicara atau Bibi Evelin akan menyuruhnya menghabisi nyawanya sendiri. Bagi Salsa, dirinya sudah menjadi benda mati buat Bibi Evelin, atau lebih tepatnya mainannya.
"Baiklah Salsa, tidurlah. Besok pergilah berbelanja dan ke salon. Percantik dirimu, jangan buat aku malu lusa. Uangnya akan ku transfer ke rekeningmu," kata Bibi Evelin yang langsung dituruti Salsa.
"Selamat malam Bibi Evelin," ucap Salsa dengan dinginnya lalu pergi ke kamarnya.
***
Seperti perintah Bibi Evelin, Salsa pergi berbelanja dan pergi ke salon sepulang bekerja sendiri. Ya, sendiri. Dia tak punya teman seorangpun di kantor. Dia sama sekali tak pandai bersosialisasi. Kadangkala dia iri melihat orang-orang pergi berbelanja bersama sahabat atau orangtuanya. Tetapi Sasla sama sekali tak tahu apa yang dimaksud dengan sahabat dan bagaimana rupa orangtuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Wife
RomanceMungkin menurut banyak orang, seorang gadis berumur 24 tahun itu sudah cukup umur untuk menikah dan menjadi seorang istri. Tetapi bagi, Salsa Nabilla, dia sudah menjadi salah satu korban nikah muda. Jika bukan karena kehendak Bibi Evelin, dia tak...