Shock
.
.
.Dika bisa mendengar suara motor memasuki pekarangan rumahnya. Dia yakin itu adalah Salsa karena perempuan itu sudah mengabarinya jika dia akan pulang sendiri.
"Vivi, Mama pulang," ucap Dika membuat Vivi melompat antusias. Dika langsung menggendong Vivi lalu membawanya turun untuk menyapa Salsa.
"Aku kangen Mama," celoteh Vivi seraya tersenyum lebar, memperlihatkan gigi ompongnya.
"Papa juga," kekeh Dika sembari mengusap pipi Vivi lembut.
Saat membuka pintu, Dika cukup kaget begitu melihat Salsa tidak datang seorang diri namun perempuan itu bersama pria asing yang bahkan tidak pernah ia lihat sebelumnya. Dika hanya mematung sesaat hingga Salsa tersenyum padanya.
"Dia Ayahku, Dika," ucap Salsa membuat Dika terkejut. Pria itu tidak berkata apa-apa sebelum akhirnya tersadar dari lamunannya.
Dika segera memberi alih Vivi kepada Salsa lalu mendekati pria tua itu dengan senyum ramahnya, "Hallo, Ayah. Saya Ardika Herianto, suaminya Salsa," ucapnya sopan dan sedikit canggung tentunya.
Agus tertawa senang, dia menepuk punggung Dika berulang kali, "Kau sangat beruntung mendapatkan putriku, Nak. Saat masih muda, aku segagah dan setampan dirimu. Itulah sebabnya Ibu Franda jatuh cinta padaku."
Salsa tertawa kecil, "Sudahlah, Ayah. Mari masuk."
Agus menatap Vivi lekat, dia lalu berkata, "Apa ini cucuku, Franda?" Tanyanya melirik Salsa lalu mengambil alih Vivi ke dalam pelukannya.
Franda? Siapa Franda? Batin Dika bertanya.
"Aku Kakekmu, gadis kecil. Kau terlihat cantik seperti Ibumu," ujar Agus antusias. Bukannya takut, Vivi malah tertawa senang. Vivi menikmati saat berada di dalam pelukan pria tua itu.
Mereka akhirnya masuk ke dalam rumah. Agus asik bermain bersama Vivi sedangkan Salsa bergegas membuatkan minuman di dapur. Dika mendekati istrinya itu karena dia punya banyak pertanyaan yang sedang berenang bebas di pikirannya. Dia bisa gila jika dia tidak menemukan jawabannya sekarang.
"Dia siapa?" tanya Dika dengan volume suara cukup kecil. Salsa menatap Dika sekilas, "Dia Ayahku. Akan kuceritakan nantinya padamu," ucapnya seraya membawa nampan berisi kue dan teh hangat.
Dika menghela napas, dia hanya bisa bersabar karena Salsa sudah berkata demikian. Dia tidak mau memaksa perempuan itu. Dika menyusul Salsa lalu duduk di sebelah perempuan itu.
"Jika aku menemukanmu lebih awal, aku pasti akan mengiringimu berjalan menuju altar, Franda," ujar Agus seraya bermain dengan Vivi.
Salsa tersenyum kecil sedangkan Dika hanya diam layaknya patung, tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi saat ini. Dia menatap Agus dan Salsa bergantian, sekilas mereka memang terlihat mirip dari beberapa sisi. Itu membuat Dika semakin penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi.
Sungguh, siapa pria ini?
***
Setelah selesai menidurkan Vivi, Dika kembali bergabung dengan Salsa dan Agus. Mereka masih membicarakan sesuatu yang Dika tidak mengerti sama sekali. Oleh karena itu lah, Dika memilih diam sejak tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Wife
RomanceMungkin menurut banyak orang, seorang gadis berumur 24 tahun itu sudah cukup umur untuk menikah dan menjadi seorang istri. Tetapi bagi, Salsa Nabilla, dia sudah menjadi salah satu korban nikah muda. Jika bukan karena kehendak Bibi Evelin, dia tak...