D U A P U L U H E N A M

49.4K 2.6K 112
                                    

I T ' S  C R A Z Y
.
.
.

Dika masih terdiam, memikirkan sesuatu yang tidak dapat Salsa tebak apa itu. Pria itu terus menunduk, tidak berbicara sejak beberapa menit yang lalu. Salsa merasa mulai canggung dengan apa yang sedang mereka lakukan. Kedua tangannya masih memeluk Dika erat dari belakang. Hal itu membuat jantung Salsa tidak bisa bekerja dengan baik. Ia mulai memaki kebodohannya telah melakukan hal yang seharusnya tidak dia lakukan.

Suara nada dering panggilan ponsel milik Salsa akhirnya memecahkan keheningan yang terjadi antara mereka. Salsa melepas pelukannya perlahan dan mengecek ponselnya yang terus berbunyi. Matanya membulat ketika mengetahui jika Arfan-lah yang menelponnya. Jantungnya kini berdetak dua kali lebih cepat. Memeluk Dika saja sudah membuatnya tidak tenang dan sekarang Arfan membuatnya semakin gugup. Ia kembali mengingat saat Arfan menyatakan perasaannya tadi pagi.

Untuk pertama kalinya Salsa mengabaikan panggilan dari Arfan. Dia ingin lebih peduli terhadap Dika dulu sebab dia tidak bisa menyelesaikan semua masalah bersamaan. Satu per satu atau dia harus lari dari kenyataan lagi. Salsa menyelipkan kembali ponselnya di saku celananya. Dia kembali berfokus pada Dika. Dirinya membeku melihat kini Dika menghadapnya serta menatapnya dengan tatapan kosong. Sangat dingin dan kelam sehingga Salsa tidak bisa menemukan setitikpun cahaya disana. Persis seperti dia dulu, saat harus menanggung semua masalah sendiri.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Salsa dengan suara yang terdengar bergetar. Kini dia memaki dirinya sendiri karena bertanya keadaan yang sudah jelas 'tidak baik-baik' saja.

Dika melangkah, menghilangkan jarak yang ada antaranya dengan Salsa. Perempuan itu malah merasa ragu dan takut, ragu untuk mundur dan takut akan apa yang akan Dika lakukan kepadanya. Namun keraguan dan ketakutan itu sirna kala tangan besar milik pria itu menariknya masuk kedalam pelukan hangatnya. 

Mata Salsa membulat sempurna. Tidak yakin dengan apa yang terjadi dan tidak percaya Dika akan melakukan hal ini. Namun tanpa ia sadari, ia mulai jatuh dalam pelukan itu. Kehangatan yang diberikan pria itu menghipnotisnya. Wangi khas Dika menenangkannya. Salsa menggeleng kecil dan tangannya akhirnya membalas pelukan itu dan keduanya mulai berbicara tanpa kata-kata. Biarkan hati yang bekerja sekarang sebab fisik sudah terlalu lelah untuk berpura-pura kuat.

***

Suara helaan napas lolos dari bibir pria itu. Dia sangat terlihat lelah, ini sudah pukul satu dini hari dan dia baru saja kembali dari kantor untuk menyelesikan tugas bulanannya yang harus diserahkan langsung pada direktur besok pagi. Dan ia masih harus memeriksa ulang agar tidak ada kesalahan sekecil apapun dalam laporannya. 

Selama dalam perjalanan pulang, Arfan membawa mobilnya dengan sangat lambat. Ia tidak ingin cepat sampai di rumah yang pernah ditinggalinya hampir selama 8 tahun. Hari ini dia tidak pulang ke apartemen miliknya melainkan ke kediaman keluarga yang sudah mengasuhnya belasan tahun. 

Sore tadi dia menerima pesan dari Hendrawan--ayah angkatnya-- untuk pulang ke rumah. Padahal ia sudah membuat alasan jika dia akan lembur malam ini, namun ayah angkatnya itu terus bersikeras meskipun setelat apapun dia selesai bekerja, ia harus tetap pulang. Arfan menghela napas panjang. Dia tahu pasti ada sesuatu yang penting sehingga ia harus kembali ke rumah itu. Rumah dimana dia menemukan bagaimana rasanya berkeluarga, hangatnya memiliki mereka. Tetapi dilain sisi dia tidak suka kembali ke rumah karena pasti ada sesuatu yang pastinya tidak baik untuknya. Namun di lain sisi, dia suka kembali ke rumah karena dia akan bertemu dengan Alisa--ibu angkatnya-- yang sangat dirindukannya.

Arfan banyak mengalami kejutan hari ini dan yang paling mengikat pikirannya adalah kenekatannya menyatakan perasaan pada seorang wanita yang sudah menikah. Kini dia tidak tahu bagaimana harus bersikap jika bertemu dengan Salsa besok dan seterusnya. Pasti tidak akan seperti biasanya lagi.

Young WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang