Shocked

195 107 100
                                    

Keesokan harinya.

Pagi itu, di balik kaca jendela kelas terdengar suara rintik hujan. Cuacanya benar-benar tidak mendukung.

Firasatku mengatakan, hari ini akan ada sesuatu yang terjadi yang merubah susunan ekosistem dalam hidupku. Batin Shyla yakin.

Shyla yang sedang duduk di bangku kedua bersama Manda, melihat Bryan di ambang pintu sedang mengusap-usap rambutnya yang basah karena kehujanan.

Ketika Bryan masuk dan berjalan melewati bangku Shyla masih dengan kaki pincang, tiba-tiba jantung Shyla berdegup sangat kencang. Matanya tidak bisa lepas dari sosok makhluk sempurna itu.

"Bisa di silent gak sih jantung lo?!" celetuk Manda membuat Shyla terkejut.

"Apa?!"

"Haha.... Shyla-Shyla, lo bisa aja bohong sama semua orang kalau lo gak suka sama dia. Tapi lo gak akan bisa bohong sama Manda." bisik Manda membuat Shyla menggigit bibirnya malu.

"Lo suka kan sama dia?" goda Manda mengedip-ngedipkan matanya.

"Iya deh gue ngaku, gue emang suka sama dia! Tapi lo jangan kasih tau Billa, Dini, sama Aerin! Cuma lo sahabat yang gue percaya!" ucap Shyla penuh penekanan. Mendengar itu Manda menarik napas lega, ternyata dugaannya dari kemarin tidak meleset.

"Haha... tenang aja, rahasia lo aman ditangan gue..." senyum Manda meyakinkan.

****

Ttettt... ttettt....

Bell istirahat pun berbunyi, semua murid berhamburan keluar kelas. Kecuali kelas 2 IPA A yang masih ada guru.

"Baiklah murid-murid, untuk hari ini ibu cukupkan sekian. Kita lanjut lagi besok, dan jangan lupa kerjakan tugasnya!"

"Iya bu..." jawab mereka serempak. Dan guru bahasa Indonesia itu keluar meninggalkan kelas.

Saat semua murid akan beranjak dari kursinya, langkah mereka terhenti karena beberapa OSIS yang masuk dan menyuruh mereka duduk kembali.

"Selamat siang adik-adik..." sapa Fahmi ketua OSIS di SMA itu.

Shyla menatap tajam seseorang di samping Fahmi yang tidak lain adalah Sam, wakil ketua OSIS.

"Kakak disini akan mendata kalian untuk kompetisi minggu depan, kakak harap kalian sudah siap dengan pasangan masing-masing."

Deg

Sial! Batin Shyla.

Beberapa murid beranjak dari bangku menuju pasangannya dan kelas itu menjadi bising seketika.

"Adit?" panggil salah satu OSIS yang memegang absen kelas itu, Adit pun berdiri dari bangkunya.

"Kamu akan berpasangan dengan siapa di kompetisi nanti?"

"Dini kak.." menunjuk wanita berkacamata yang sedang tersenyum kepadanya.

Sam yang bertugas sebagai pencatat nama pasangan, langsung menuliskan nama mereka di buku yang dipegangnya.

Adit Putra~Dini Rania

"Aerin?" seketika wajah Fahmi pucat dan melirik ke arah Sam.

"Gak perlu ditanya lagi!" ucap Sam melemparkan senyum kepada Aerin lalu menatap sinis Shyla yang dari tadi sedang frustrasi.

"Billa?"

"Hmm... Aku... Aku.. Aku gak tau kak?" Billa cungar-cengir sambil nengok kesana-kemari, dia bingung karena belum punya pasangan.

Seandainya aku Bil.... Batin Bagas.

"Ya udah kamu sama kakak aja yah, mau?"

Ajakan pria berkulit coklat dan bertubuh atlet itu membuat semuanya terkejut, karena Fahmi terkenal mempunyai sikap dingin dan tidak pernah digosipkan dekat dengan cewek manapun.

"Iy_iyah kak mau.." jawab Billa gugup. Dia tidak percaya ketua OSIS seperti Fahmi akan menjadi pasangannya di kompetisi.

Sam pun tersenyum dan menulis nama mereka.

Beberapa lama kemudian.

"Shyla?"

Shyla terkejut dan langsung berdiri, tanpa berkata apapun dia terus memegang roknya erat dengan napas yang tidak teratur sambil menggigit bibir bawahnya. Jantungnya benar-benar berdegup kencang.

"Kamu udah ada pasangan buat kompetisi nanti?"

Ngngng......

Shyla semakin tegang.

Gue harus jawab apa?! Massa gue jawab belum... Bisa di ketawain gue sama si bule hurik itu! Batin Shyla.

"Belum ada?" tanya Sam dengan nada mengejek membuat Shyla geram.

"Ada kok!!!"

"Siapa?"

.......

MATI GUE!!!

.......

Mati!!!!

.......

Pasrah deh

.......

Shyla memejamkan matanya erat.

"Bryan."

Deg

Mata Shyla membulat seketika, napasnya sesak. Suara yang terdengar berat itu bersumber dari belakang, membuat semuanya menoleh kecuali Shyla. Sam mengernyit mengangkat sebelah alis matanya.

"Kamu anak baru itu kan?" tanya Fahmi.

"Iya," Bryan hanya menjawab singkat dan dingin lalu kembali duduk.

"Emm... Tadi siapa nama kamu?" Fahmi kembali bertanya sambil tersenyum ramah.

"Bryan Adam."

Dengan wajah kesal Sam menulis nama Bryan di samping nama Shyla.

Prishyla Anatasya~Bryan Adam

Shyla sangat tidak percaya dengan semua ini, tubuhnya lemas dan jantungnya 100x berdetak lebih cepat dari biasanya. Dia kembali duduk dengan tangan dan kaki gemetar.

Gue gak lagi mimpi kan???!!! Bryan? Dia yang bakal jadi pasangan gue? Sumpah! Sampai mimi peri ngelahirin anak taehyung, gue gak akan bisa ngelupain kejadian ini... Batin Shyla.

"Shyl? Kok bisa? Jangan-jangan lo punya hubungan gelap sama si Bryan? Kok gak ngasih tau gue sih? Setidaknya kan gue bisa beli lampu yang 15 watt biar terang!" ucap Dini yang tiba-tiba menghampiri bangku Shyla dengan wajah shock.

Begitu juga Aerin yang langsung nyerocos setelah Dini, "Kok lo gak curhat sama gue sih kalo lo punya hubungan sama si Bryan? Yah walaupun gue gak punya waktu nanggapinnya tapi kan setidaknya kita sahabat jadi lo harus bilang ke gue. Kenapa lo ngasih taunya dengan cara kay---"

"Udah stop!! Harap tenang! Kalian gak lihat muka si Shyla yang udah kayak Anabelle ini! Dia itu SHOCK kawan-kawan! Dia juga gak nyangka kalau pangeran Charming kita bakal ngajuin diri buat jadi pasangannya! Gue harap untuk hari ini kalian bisa jadi limbad dulu sampai keadaan Shyla membaik! Oke?" potong Manda yang tak kalah nyerocosnya. Mereka berdua hanya manggut-manggut setuju.

Mendengar percakapan konyol mereka bertiga, Shyla semakin frustrasi dan meletakkan jidatnya di meja. Sedangkan Billa menatap sedih sahabat-sahabatnya itu, dadanya terasa sesak.

Kenapa bukan aku yan? Kenapa??!!! Batin Billa.
   
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Cinta yang ku miliki ini benar adanya, rasaku tulus untukmu. Tapi mengapa kau tak menyadarinya juga, dan malah mendekati yang lain?
~Billa

~°~


    Thank for Reading :)

BRYLA (Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang