Surprise

60 27 10
                                    

Di restoran.

Fahmi kembali dari toilet. Terlihat Billa yang sedang melamun dengan raut wajah sedih.

"Bil, kok belum dimakan?" duduk di kursinya yang berhadapan dengan Billa.

"Nungguin kakak.." Billa tersenyum lebar.

"Jangan nunggu bil, lelah."

"Iyah, aku gak akan nunggu orang yang udah jadi milik orang lain kok." ucap Billa membuat Fahmi sedikit terkejut dan kaku, tapi kemudian tersenyum.

Setelah mereka selesai memakan spaghetti mereka sibuk dengan handphone masing-masing. Sampai tiba-tiba Billa mengagetkan Fahmi.

"Kak, lihat deh.. Aerin cantik yah!" menunjukkan foto Aerin. Seketika wajah Fahmi menjadi pucat, dan salting.

"I-iy-yah.." jawabnya gugup.

"Jadi kakak tuh punya hubungan apa sama Aerin?" Billa langsung to the point.

"Mak-sud?"

"Udahlah kak jujur aja, kakak nyadar gak? Tadi kakak panggil aku 'rin' dari awal aku udah ngerasa ada yang salah antara kakak sama Aerin, iya kan?" ucap Billa penasaran, membuat Fahmi terkejut.

Fahmi pun mencoba untuk mengatur detak jantungnya lalu menarik napas panjang.

"Kamu bisa jaga rahasia?" Billa hanya mengangguk.

"Jadi dulu, waktu SD aku tetanggaan sama Aerin. Tapi kita gak pernah satu sekolah. Yah jujur, dia itu cinta pertamaku. Selama 8 tahun aku mengaguminya. Kita berteman, tapi tidak terlalu dekat karena aku malu. Saat usiaku menginjak 16 tahun, aku pindah. Aku tak menyangka sekarang bisa satu sekolah dengannya. Perasaanku masih sama, tapi ternyata dia sudah mencintai orang lain." Fahmi pun tertunduk sedih. Tiba-tiba Billa menepuk pelan pundak Fahmi dan tersenyum lebar kepadanya.

"Aku yakin kakak pasti bisa mendapatkan cinta Aerin." ucap Billa.

"Thanks ya bil." tersenyum dengan mata sendu.

****

Motor Bryan berhenti di rumah yang cukup besar berwarna abu.

"Rumah lo?" tanya Shyla turun dari motor lalu melepas helmnya.

"Iyah." Bryan mengajak Shyla masuk.

Di dalam rumah yang dipenuhi barang antik itu mereka duduk di sofa ruang tamu.

"Kenapa sepi?" tanya Shyla melihat Bryan yang duduk di sampingnya.

"Ayah gue lagi kerja." jawabnya santai.

"Lo tinggal berdua?" Bryan hanya mengangguk dan mengeluarkan handphone nya.

"Bryan, aku kebelet!" beranjak dari kursi.

"Toiletnya ada di belakang. Lurus aja, belok kiri, belok kiri lagi, ada dapur, nah disana ada toilet." ucap Bryan yang fokus pada permainan di handphone nya.

Tanpa berkata apapun, Shyla berlari mengikuti arah yang diberikan Bryan.

Setelah keluar dari toilet, Shyla berjalan melewati kamar yang pintunya terbuka. Kamar Bryan. Dengan rasa penasaran di hati ia pun masuk. Dan betapa terkejutnya Shyla saat melihat banyak sekali foto dirinya yang diambil secara tidak sengaja, dan ada juga kertas yang di tempel di dinding berisikan puisi-puisi.

Seperti sedang dikagetkan oleh hal yang mustahil. Sekarang mata Shyla berkaca-kaca, jantungnya pun berdetak cepat. Rasa cinta yang ia pikir tak akan dirasakan lagi, ternyata sekarang dia merasakannya.

Saat shyla melihat ke arah meja belajar, dia melihat foto dirinya sedang tidur di kelas. Dan di belakang foto itu ada tulisan.

Shyl, apa kamu tahu? Kalau kamu adalah orang pertama yang membuatku rindu. Sebelumnya, aku tidak pernah merasa membutuhkan seseorang. Tapi, sejak bertemu denganmu aku hampir tidak mengenali diriku sendiri. You make me crazy Prishyla.

BRYLA (Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang