Come Back

51 19 21
                                    

Pulang sekolah Shyla langsung pergi ke kamarnya dengan raut wajah kesal, tanpa bersalaman kepada Sari dan Lasmi membuat mereka berdua heran.

"Di, itu Shyla kenapa?" tanya Sari menarik tangan anaknya agar duduk di sampingnya.

"Dia lagi bete bu, tadi di sekolah pacarnya selingkuh." Aldi terkekeh. Sari dan Lasmi hanya menggeleng pelan.

*****

"Bryan angkat!" gumam Shyla yang berusaha menelepon Bryan.

Cklek..

Satu kesalahan Shyla, yaitu tidak mengunci pintu kamarnya. Dan sekarang Aldi masuk, melihat Shyla yang sedang kacau dengan tissue berserakan dimana-mana.

"Haha ternyata cewek kalau lagi galau gini ya.." Aldi duduk di kasur samping Shyla.

"Ih ngapain sih kamu kesini! Keluar..." teriak Shyla mendorong tubuh Aldi.

"Eh tunggu dong! Emang kamu gak kangen apa sama abang kamu? Kita udah bertahun-tahun lo gak ketemu." goda Aldi menaik turunkan alisnya.

"Enggak!" jawab Shyla acuh.

"Shyl kamu masih inget gak apa ketakutan terbesarku?" Aldi merangkul Shyla yang kini melihat malas ke arahnya.

"Apa?"

"Yah, gak inget? Dasar pikun!" Aldi mengacak rambut Shyla. Shyla berusaha menjauhkan tangan Aldi.

"Waktu umur aku 8 tahun, ketakutan terbesarku adalah lihat kamu sedih. Dan sampai sekarang, itu masih menjadi ketakutan terbesarku." Aldi tersenyum melihat Shyla yang kini memicingkan matanya.

"Heh abangku yang suka barbie, emang aku harus percaya gitu sama omongan kamu yang penuh kebohongan!" ucap Shyla dan dengan cepat mengambil bantal untuk memukul Aldi karena telah berani mengganggu waktu galaunya. Aldi berusaha menghindar sambil tertawa kecil.

Mereka berdua terlihat sangat bahagia, seperti kakak dan adik yang sedang melepaskan rasa rindu yang sudah lama tertahan.

*****

Di sekolah.

Jam istirahat di kantin.

Shyla, Dini, Manda dan Bagas duduk di bangku dekat kaca. Sedangkan Bryan dan Billa memisahkan diri. Shyla terus menatap mata Bryan yang juga melihat ke arahnya. Sedangkan Billa berusaha mengajak Bryan bicara.

"Shyl, kek nya si Bryan tuh salah paham sama hubungan lo and si Aldi." ucap Bagas membuat yang lainnya mengangguk setuju.

"Ya dia kan sodara gue." Shyla menarik napas kesal.

"Gue udah coba jelasin tapi dia gak mau denger." Bagas membuang napas kasar.

"Iyah Shyl, tapi lo gak usah jadi pikiran yah. Jangan sampai gara-gara hal kayak gini lo sakit." Manda memegang tangan Shyla yang berada di sampingnya. Dini dan Bagas pun tersenyum menguatkan.

Jam terakhir, Shyla menghampiri bangku Bryan dan memberikannya secarik kertas.

Pulang sekolah di taman. Isi kertasnya.

*****

Pukul 19:45 kota Bandung sedang diguyur hujan lebat. Di rumah Shyla, terlihat Sari dan Lasmi yang sedang panik mondar-mandir menunggu kepulangan Shyla.

"Shyla kemana sih di?!" tanya Sari khawatir.

"Aldi gak tahu bu, tadi di sekolah dia bilang mau pulang sama Manda jadi Aldi duluan."

"Coba telepon Manda!" Lasmi yang tak kalah khawatir, menghampiri mereka.

"Aku gak punya nomor telepon nya." Aldi tertunduk lemas.

BRYLA (Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang