Always You

70 21 24
                                    

Malam itu mereka pulang di tengah hujan lebat yang mengguyur kota Bandung.

Setibanya di rumah Shyla, Bryan tiba-tiba memeluk Shyla dari belakang dan beberapa kali berbisik, "I love you.."

*****

Keesokan harinya, seperti biasa Bryan menjemput Shyla.

Di parkiran sekolah. Bryan yang baru turun langsung dikerumuni kakak kelas yang membawakannya berbagai makanan. Berbeda dengan Shyla yang langsung dikerumuni para cowok lebay yang membawakannya bunga, surat cinta dan perfume.

"Sorry, gue sama pacar gue mau lewat!" Bryan langsung menarik tangan Shyla membuat semuanya terkejut lalu memberi jalan untuk Bryan dan Shyla dengan sedih.

"Kamu gak takut apa kehilangan fans kamu?" tanya Shyla.

"Aku lebih takut kehilangan kamu.." Bryan langsung tersenyum melihat Shyla.

*****

Suasana pagi itu sangat dingin. Di kelas 2 IPA A pelajaran pertama tidak ada guru. Shyla yang kedinginan tiba-tiba merasa ada seseorang yang memakaikannya jaket dari belakang. Yah, itu hoodie Bryan. Terlihat Bryan yang tersenyum dan duduk di sampingnya. Sementara Manda, duduk bersama Bagas.

"Eh gimana kalau Bil-" ucapan Shyla terhenti karena jari telunjuk Bryan yang mendarat di bibirnya.

Bryan tersenyum ke arah Shyla, lalu perlahan memegang tangan Shyla dan mengusap-ngusapnya agar tidak kedinginan. Membuat Shyla sangat gugup dan malu.

Semua murid yang ada di sana melihat kedekatan mereka, termasuk Billa yang langsung tertunduk lemas dan memilih menenggelamkan kepalanya di meja.

Istirahat.

Di kantin, Bryan bermain gitar untuk Shyla. Dia duduk tepat di depan Shyla, tanpa penghalang meja atau yang lainnya. Semua mata tertuju kepada mereka berdua. Dan semua murid yang ada disana menyorakinya. Ada juga adik kelas yang berteriak histeris karena tidak terima dan ibu kantin yang mengelap air matanya terharu.

Di akhir lagu Bryan menegaskan kepada Shyla dan semua orang, "You be mine.." kalau Shyla sudah menjadi milik Bryan. Membuat semuanya semakin iri.

*****

Malam hari saat bintang bersinar terang menghiasi alam semesta, Shyla mendapat pesan singkat dari Billa.

Billa : Shyl, maaf.. Gue tau lo juga cinta sama Bryan, tapi gue gak bisa relain Bryan buat lo.. Gue percaya, gue masih bisa dapetin Bryan. Gue yakin, dia cinta sejati gue. Maaf Shyl, kita harus bersaing!

Entah kenapa hati Shyla merasa takut, pesan itu seperti ancaman baginya. Sekarang Shyla sudah menyerahkan seluruh hatinya untuk Bryan, jadi dia tidak ingin kehilangan Bryan.

Tiba-tiba Bryan menelepon, dengan cepat Shyla mengangkatnya.

Shyla : Kamu dimana? Kamu sering chat sama Bila? Atau kamu suka sama dia? 

Pertanyaan itu keluar dengan sendirinya. Shyla terdengar sangat panik dan ketakutan.

Bryan : Hey! Kamu kenapa?

BRYLA (Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang