Beautiful Night

129 39 49
                                    

Karena setiap saat bersamamu itu membuat ku nyaman.
~Shyla

~°~

Di taman terlihat Shyla dan Dini yang duduk di kursi panjang, menunggu Manda membawa mobil. Tiba-tiba sebuah motor besar bervolet hijau berhenti di depan mereka.

"Shyl pulang sama aku yuk."

Seseorang itu membuka kaca helm, dia adalah Vian ketua murid kelas 2 IPA A yang mempunyai wajah bak orang jepang. Shyla dan Dini merasa terkejut dengan membulatkan matanya mereka hanya terdiam.

"Sorry! Shyla mau pulang sama pacarnya!" tiba-tiba Bryan datang menarik tangan Shyla dan membawanya ke parkiran.

Melihat itu Vian mendengus kesal. Sedangkan Dini hanya bengong tak percaya, "Pacar..?" gumamnya.

Dari pertama Bryan pindah ke sekolah itu semua murid lelaki kelas 2 IPA A sudah tahu kalau Bryan menyukai Shyla karena melihat dari tingkah lakunya yang selalu memperhatikan Shyla.

****

Di parkiran.

Bryan melepaskan tangan Shyla lalu naik ke motor besarnya sambil mengenakan helm. Setelah itu Bryan menyuruh Shyla untuk naik seperti biasa menggunakan isyarat matanya, tapi Shyla hanya berdiri menatap Bryan.

"Lo kenapa liatin gue gitu? Suka?" tanya Bryan membuka helm, membuat rambutnya sedikit berantakan yang menambah ketampanannya.

"Pacar..?" tanya Shyla tak percaya.

"Iyah, lo pacar gue."

"Sejak kapan?"

"Lima menit yang lalu." Bryan tersenyum melihat wajah Shyla yang syok sekaligus bingung itu.

"Udah sekarang lo naik.. Nanti keburu ada si Vian!" Bryan terkekeh.

Kemudian mengambil helm di depannya lalu memasangkan ke kepala Shyla, membuat Shyla sedikit terkejut. Dengan jantung yang tak karuan, dan pandangan kosong dia pun naik.

Shyla sangat tidak percaya, bagaimana bisa dia dekat dengan makhluk sempurna ini. Tak terasa motor Bryan sudah keluar dari parkiran dan sekarang mereka berada di jalan raya yang masih ramai.

****

"Loh? Si Shyla kemana?" tanya Manda yang baru datang dengan mobil merahnya, diikuti Bagas dengan motor scoopy putih velg gold di belakangnya.

"Sama si Bryan." ucap Dini lemas, dia masih tidak percaya kalau Bryan tadi menyebut Shyla pacar.

"What?" Manda dan Bagas terkejut, Dini hanya mengangguk dan beranjak dari kursi.

"Ya udah, yuk pulang.." Manda membukakan pintu depan mobil sebelah kanan dan Dini pun masuk.

Mobil itu melaju sangat lambat, seperti biasa itu hanya modus Manda untuk melihat cogan kali aja ada yang nyantol. Dan di belakang mereka ada Bagas yang mengendarai motor sendiri.

****

Clak..clak...clak...

Pukul 20:13 kota Bandung diguyur hujan yang cukup lebat, membuat jalanan licin.

Terlihat Bryan dan Shyla yang berteduh di halte bus. Baju mereka basah kuyup. Banyak orang yang menepi disana termasuk Aerin dan Sam. Shyla tidak menyadari mereka berdua, dia terus sibuk meniup-niup tangan begitu juga Bryan yang mengusap-ngusap rambutnya.

"Yang, Shyla tuh punya hubungan apa sama si Bryan?" tanya Sam mengejutkan Aerin yang sedang fokus dengan handphone nya.

"Gak tau." Aerin melihat ke arah Sam yang sedang memperhatikan Shyla. Matanya memicing, ia merasa Sam masih ada perasaan kepada Shyla.

BRYLA (Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang