The Feelings That Changed

224 123 125
                                    


Pena merah ku kembali tak bisa menjelaskan betapa indah parasmu.
~-Shyla

~°~

Di koridor sekolah, terlihat Shyla yang berjalan sempoyongan sendiri. Dia merasa tubuhnya sangat lemas. Mungkin karena dari kemarin belum makan, dia hanya minum juice mangga yang ada di sekolah saja. Ia merasa tidak berselera makan, otaknya terlalu sibuk memikirkan perkataan Sam.

Kenapa? Belum ada? Atau gak ada yang mau?

Kata-kata itu terus menghantui hari-hari Shyla.

Bruughh

Di ambang pintu kelas 2 IPA A, tubuh Shyla ambruk ke lantai.

"Shyla!!!" teriak sahabatnya, dan semua murid yang terkejut langsung membawanya ke uks.

Setelah mengantar ke uks, mereka kembali lagi ke kelas karena masih ada jam terakhir.

****

Di uks, Shyla membuka matanya perlahan.

"Dimana aku?" gumamnya, lalu bangun menyandarkan punggungnya ke tembok.

Shyla ingat kalau dirinya pingsan saat akan masuk ke dalam kelas.


Kenapa? Belum ada? Atau gak ada yang mau?

Kompetisi!

Sammy prayoga!

Hal pertama yang Shyla ingat adalah mantannya, kata-kata yang merendahkan itu terus berputar di kepala Shyla.

"Aaaarrrkkkhhh...!!!" tiba-tiba Shyla berteriak sejadi-jadinya dengan air mata yang mulai keluar.

"Gue benci lo! Dasar cowok brengsek! Lo ngehianatin gue! Lo selingkuh sama sahabat gue sendiri! Hah! Coba apa salah gue! Tega lo Sam! Padahal gue tulus cinta sama lo!"

Shyla terdiam sebentar karena kehabisan napas. Setelah mengambil napas panjang dia kembali mengoceh.

"Apa maksud lo dengan ngomong kenapa? Belum ada? Atau gak ada yang mau? Nyebelin! Lo pikir gue gak laku! Gue bakal buktiin kalau gue bisa dapetin cowok yang lebih baik dari lo!!! Bryan? Yah gue pikir bakal gampang deketin dia! Tapi gue sal_____

Buukkk..

"Aaawww!"

Sebuah bantal mendarat di kepala Shyla dan berhasil membuatnya diam.

"Berisik!"

Deg

Suara datar itu membuat Shyla terlonjak kaget. Dan saat ia menoleh ke samping kiri, ia melihat seorang lelaki yang sedang berbaring santai di ranjang dengan melipatkan kedua tangannya di belakang kepala.

Rambut itu, bulu mata lentiknya yang indah, hidung mancung, dan bibir yang......menggoda. Bryan... Demi apa lo bicara ke gue..??! Ngimpi apa gue semalem sampe lo sedeket ini? Aaarrhhhkk jantung gue!!!! Batin Shyla.

BRYLA (Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang