Her arrival

77 19 33
                                    

Satu minggu yang sangat sulit dan penuh perjuangan akhirnya bisa terlewati. UAS telah berakhir dan mereka akan segera menghadapi libur panjang.

Hari terakhir sekolah. Semua murid melihat urutan peringkat di mading.

   Kelas 2 IPA A. Peringkat 1-10.

1. Dini Rania
2. Prishyla Anatasya
3. Bagas Nandiero
4. Bryan Adam
5. Keishara Sanya
6. Adit Putra
7. Vian Alfaro
8. Hilma Ayu Sarah
9. Amanda Putri
10. Reina Alsyi Aisyah

Di kelas 2 IPA A, terlihat Vian, Rio dan Gilang yang sedang merayakan keberhasilan Vian meraih peringkat tujuh dengan menyanyikan lagu we are the champions dengan gerakan yang super lebay.

"Juara tujuh aja bangga!" bentak Aerin yang merasa terganggu dengan suara alien mereka.

"Yeh biarin dari pada lo! Kagak juara.." teriak Rio lalu tertawa terbahak-terbahak bersama Gilang dan Vian.

"Padahal yang ngomongnya juga kagak juara! Dasar trio gorila sengklek.." teriak Dini. Mereka tidak menghiraukannya dan malah bernyanyi lebih keras.

Sedangkan murid yang lain sibuk dengan aktivitas masing-masing.

Shyla yang sedang membaca novel sendiri dikagetkan oleh Bryan yang tiba-tiba duduk di sampingnya, "Cie.. Dapet juara dua lagi nih, hebat.." Bryan mengacungkan kedua jempolnya sambil tersenyum.

"Yang hebat tuh kamu.. Kamu kan anak baru, kenapa udah dapet peringkat empat?" keduanya tertawa lalu terdiam sejenak.

"Eh, hari senin kan udah mulai libur, gimana kalau besok aku ajak kamu ke rumah aku?" Bryan.

"Ngapain?" pikiran Shyla langsung tertuju kepada terakhir kali dia ke rumah Bryan.

Ciuman yang gak jadi?!. Batinnya lalu menggeleng cepat sambil menutup mata.

"Gak ah, males!"

"Ayolah.. Besok aku kenalin kamu ke ayah aku." tersenyum lebar.

"Ya udah aku pikir-pikir dulu deh.."

Ketemu calon mertua masa nolak? Batin Shyla menahan tawa.

*****

Keesokan harinya.

Pukul 09:12 Bryan sudah menjemput Shyla. Dan mereka langsung pergi ke rumah Bryan.

Sesampainya disana Shyla duduk di ruang tamu. Lagi-lagi barang antik yang ada di rumah Bryan menjadi objek yang dilihatnya. Dari arah dapur, Bryan membawakan jus mangga untuk Shyla dan dirinya.

"Ayah kamu kemana?" tanya Shyla pelan.

"Dia lagi olahraga di kamarnya, bentar lagi juga keluar."

"Oh.. Rajin banget ya." manggut-manggut.

Clek

Dari arah kamar, ayah Bryan keluar dengan handuk kecil yang masih berada di lehernya. Laki-laki yang berumur 40 tahunan itu masih terlihat sangat segar dan tampan. Dia kemudian menghampiri Shyla dan Bryan di ruang tamu.

"Ayah, ini Shyla.." Shyla langsung beranjak dari kursi dan menyalami ayah Bryan. Ayah Bryan hanya tersenyum lalu pergi ke kamar mandi.

"Bryan, ayah kamu dingin ya.. Kayaknya dia bukan orang yang humoris." bisik Shyla.

"Enggak juga, dia orangnya suka bercanda. Mungkin karena belum deket.." Bryan tersenyum.

Bryan pergi ke kamarnya untuk membawa gitar. Kata Manda, Shyla sangat menyukai pria yang pintar bermain gitar jadi Bryan berusaha belajar gitar. Shyla yang melihat Bryan membawa gitar langsung menyimpan handphone nya. Mereka bernyanyi beberapa lagu yang memang sangat cocok dengan suasana hati mereka saat ini. Ditambah canda tawa yang membuat rumah Bryan yang sepi sedikit hangat.

BRYLA (Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang