01. Bingung

445 17 0
                                    

Aku bingung kenapa aku bisa suka sama kamu.
-Tania Andara Alison-

🐤🐤🐤

Pagi minggu yang cerah ini seorang gadis yang masih menggunakan piyama tidur bergambar stitch tersebut masih tertidur lelap di ranjangnya yang bersprei stitch.

Alarm jam digital berbunyi yang ada di atas nakas sana membuat gadis itu merasa terganggu.

Gadis itu masih dengan mata yang terpejam lalu tangannya mencari-- cari benda yang mengeluarkan suara itu akhirnya dia menemukamnya dan langsung mematikan alarm tersebut.

Dia kembali ke dalam dunia mimpinya.

Tok..tok..tok..

"Sayang bangun nak katanya mau lari pagi" ucap seorang lelaki paruh baya dari balik pintu kamar seorang gadis yang bernama Tania.

Ya nama gadis itu adalah Tania Andara Alison gadis berumur 16 tahun ini sekarang dia sudah menginjak bangku SMA kelas 11 di SMA Angkasa Jakarta.

Dia termasuk siswa berprestasi di sekolahnya.

Tidak hanya pintar Tania juga cantik dia mempunyai keturunan inggris dari ayahnya tak heran jika dia berkulit putih dan rambutnya yang sebahu berwarna cokelat asli.

Dia juga periang tapi di balik dirinya yang periang dia juga mempunyai rasa takut dan malu jika berhadapan dengan lelaki yang ia suka di sekolahnya.

Lelaki itu sendiri adalah teman sekelasnya yang bernama Arditya Haekal Kalalo. Biasa di panggil Ardit.

Ardit sangat tampan tidak heran jika banyak gadis yang mengejarnya.

Tubuh nya yang tinggi dan berisi, kulit nya yang putih, hidung nya yang mancung, dan bibir nya yang berwarna pink.

Ardit memang digilai sama wanita mana pun yang melihatnya bahkan dia sering diberi hadiah tak terduga di meja nya.

Tapi dia sering sekali membuang hadiah tersebut atau jika hadiah nya makanan dia akan memberikannya kepada temannya.

Dia sangat dingin, cuek, galak, tapi dibalik itu semua dia masih punya sifat baik yang siapa pun tak menduga nya dari seorang Ardit.

Tania yang masih mengulet dan berusaha untuk bangun sedari tadi akhirnya bangun juga.

Dia sedang duduk di kasurnya menatap Shawn-- ayahnya.

Dengan nyawa yang belum semua terkumpul dan mata masih mengantuk.

Shawn mengelus rambut anaknya. "Kamu cuci muka dulu sayang ya terus kita lari bareng-bareng ya daddy tunggu di bawah ya nanti daddy bangunin kakak dulu"

"Yes Dad" ucap Tania dengan nada yang masih mengantuk.

Shawn pun meninggalkan kamar Tania yang bernuansa biru-- putih tersebut.

Dia sangat menyukai stitch tak heran jika kamarnya sendiri pun di desain penuh dengan stitch.

Tania lalu pergi ke kamar mandi untuk menggosok gigi dan mencuci muka nya.

Setelah itu dia mengganti baju dengan kaos putih dengan aksen biru masing-masing lengannya dan bergambar kepala alien di pojok kiri dan dia menggunakan celana training adidas berwarna pink dengan garis putih di pinggirnya dan sepatu adidas berwarna pink salmon.

Dia juga menguncir rambutnya sebahunya seperti buntut kuda benar saja dia terlihat cute apalagi dengan poni khasnya.

Dia lalu turun ke bawah untuk menemui Daddy dan kakaknya yang ternyata sudah ada dibawah.

ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang