28. Cemburu

110 9 2
                                    

Aku melihatmu bersama orang lain membuat ku ingin menghampiri nya lalu berkata kamu milikku tapi tidak mungkin bahkan kamu terlihat bahagia sekarang bersamanya.
-Tania Andara Alison-

🐤🐤🐤

Kejadian gagal mengerjai Tania semakin membuat Karina ingin melakukan sesuatu yang lebih.

Dia sudah beberapa kali mencoba Karina dengan menjatuhkan buku di perpustakaan agar mengenai kepala Tania tapi gagal karena Ardit yang menahannya agar tidak terkena kepala Tania.

Menyelengkat gadis itu juga gagal karena belum sempat dia selengkat Ardit sudah lebih dulu menatap nya yang berada di belakang Tania dengan mata sinis.

Menyuruh tukang ketoprak sekolah secara paksa untuk menaruh kecoa pada makanan Tania tapi juga gagal karena Ardit mengetahuinya.

Mendorong Tania secara sengaja ke kolam ikan yang berada di taman belakang sekolah tapi lagi-lagi gagal karena Ardit buru-buru menghampiri Tania.

Dan masih banyak lagi usaha karina untuk mencelakakan Tania.

Semua usaha yang selama ini dilakukan Karina untuk mencelakakan Tania selalu gagal karena Ardit.

Ardit selalu saja berperan menjadi sayap pelindung Tania dari iblis seperti Karina.

Kini karina sedang frustasi bagaimana caranya supaya dia bisa mencelakakan Tania lebih lebih lagi.

Karena Ardit berada disamping Tania terus jadi Karina menjadi susah untuk mengerjai Tania.

🐤🐤🐤

Tania sedang tiduran di ranjangnya dengan posisi miring ke kanan menghadap Ardit yang juga tiduran disebelahnya dengan miring ke kiri.

Mata mereka saling bertemu, tangan Ardit yang sedari tadi mengelus rambut gadisnya dengan sangat lembut.

Kini Ardit mengecup kening Tania.

"Makasih kamu udah ngelindungin aku selama ini" ucap Tania.

"Itu udah jadi tugas aku sayang buat selalu ngejaga kamu" ucap Ardit.

Ardit memainkan poni Tania. "Karena aku gak akan biarin si bar-bar itu nyelakain kamu"

Tania memeluk Ardit membiarkan wajah nya tenggelam di dada bidang Ardit.

Tania sangat menyukai aroma aqua milik Ardit rasanya tenang bila dia sedang memeluk Ardit atau berada disisi Ardit.

Ardit mengelus rambut Tania. "Bobo ya" ucap Ardit.

Kini Tania dan Ardit sudah memejamkan matanya mereka terlelap dalam tidurnya.

Seakan membiarkan waktu ini berhenti agar mereka bisa lebih lama seperti ini.

🐤🐤🐤

Malam hari nya Tania sedang berada di balkon merasakan sejuk nya udara malam yang selalu ia sukai.

Tania melihat ke langit betapa banyak nya bintang bertebaran menghiasi malam membuat langit menjadi sangat indah.

Sungguh karunia tuhan harus selalu kita syukuri.

ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang